Bantuan Kemanusiaan

D.Savio Search Engine

Friday, July 22, 2011

Kekuatan Sudut Pandang versi NLP

Salah satu kunci dari seorang praktisi NLP adalah kemampuannya dalam menggunakan Asosiasi dan Disosiasi. Apa itu? Asosiasi bisa kita ibaratkan sedang bermain game dan melihat dari mata jagoannya (orang pertama), sementara dengan Disosiasi kita dapat melihat seluruh tubuh tokoh jagoannya (orang ketiga).


Pertanyaannya apakah kita bisa seperti permainan itu? Yes! Kita bisa!

Ini lah salah satu kemampuan manusia yang tidak diajarkan disekolah. Para peracik NLP pun memperoleh pemahaman atas kemampuan manusia ini berdasarkan hasil pengamatan terhadap manusia itu sendiri. Menarik bukan?

Saat kita ter-Asosiasi, kita sepenuhnya terlibat dalam pengalaman tersebut. Karenanya emosi kita pun menjadi lebih terlibat dan lebih besar.


Film-film 3 dimensi, simulator, dan sebagainya banyak bermain dengan teknik ini. Mereka menggunakan sudut pandang dari gambar sedemikian rupa agar para penontonnya dapat ikut merasakan seolah-olah hal tersebut nyata. Jadi saat ada adegan batu yang melayang ke arah kita, sebagai penonton kita secara reflek ingin menghindari batu tersebut.


Selain film 3D atau simulator, film-film yang mampu mengikat penontonnya secara emosi pun akan membawa para penontonnya ke Asosiasi. Film yang mengharukan, film aksi, film horor... Sangat menarik! Masih ingat adegan Jurassic Park dimana wajah T-Rex sangat besar dan menggaum?

Jadi konsep Asosiasi ini memiliki efek terlibat secara emosi dan menjadikan pengalaman lebih nyata.

Bagaimana dengan Disosiasi? *saya melihat diri saya sedang takut didepan T-Rex... atau Double Dissociation? *saya melihat diri saya sedang melihat diri saya yang sedang takut didepan T-Rex...

Menariknya Disosiasi memiliki efek yang terbalik.
Malahan Disosiasi dapat digunakan untuk melepaskan diri dari emosi.


Saat Anda sedang dimarahi oleh pelanggan atau atasan, lakukan Disosiasi, seolah-olah Anda keluar dari diri dan melihat diri Anda sedang dimarahi oleh orang lain.
Perasaan tidak nyaman saat dimarahi akan jauh berkurang.


Ini lah sebabnya mengapa saat pikiran sedang mumet, baik sekali untuk meninggalkan sejenak, sekedar berjalan-jalan mencari angin. Bahkan terkadang secara ajaib dapat menemukan jawabannya.


Pada saat penutupan dari pelatihan Neo NLP Practitioner kemarin, Pak Ikwan Sopa mengajak kami para peserta untuk melakukan sebuah simulasi yang sangat menarik. Menggunakan konsep Disosiasi beliau mengajak kami untuk bangkit dari kursi meninggalkan “Si hitam” diri kami tinggal di kursi. Jadi kita ber-disosiasi dengan “setan” dalam diri. Kemudian dengan tarian dan lagu yang menyenangkan kita memutuskan untuk memutus hubungan dengan “Si hitam”. Apa yang terjadi? Perasaan lega terjadi seketika... beban rasa takut, rasa enggan hilang semua... 


Jadi menguasai Asosiasi dan Disosiasi akan membantu Anda untuk memiliki hidup yang berkualitas.

Sekarang bayangkan sebuah pengalaman, bisa jadi pengalaman yang sangat menyenangkan yang emosinya masih terasa kuat. Coba anda perhatikan dan ubah gambarnya menjadi sudut pandang orang ketiga dan perhatikan perasaan Anda.

Selamat bermain-main dengan konsep Asosiasi dan Disosiasi selama seminggu kedepan! Dan perhatikan apa yang terjadi!

Ferdy D. Savio
ferdydsavio.blogspot.com



Related Articles by Categories


0 komentar:


Grab this Widget ~ Blogger Accessories