Bantuan Kemanusiaan

D.Savio Search Engine

Wednesday, December 24, 2008

theme baru

hari ini nyoba2 theme baru... kayaknya lebih fresh... tapi... setelah di lihat2... entahlah...

Salam,
Ferdy D.Savio

Sunday, December 21, 2008

The cycle of sin in judges

Sedang browsing-browsing menemukan gambar ini...
Ternyata dalam kitab hakim-hakim ada siklus seperti ini...
Ayo teman... Kita sama-sama bangkit... Ternyata memang manusia membutuhkan seorang pemimpin...


I VOTE FOR LEADERS RISING in 2009...
Biarlah nyala api roh kudus membakar hati anak muda dimanapun berada...
Api yang akan menjalar dari satu hati ke hati yang lain...
Menyalakan semangat anak muda...
Biar lah di akhir tahun 2009 cahaya api ini boleh membakar malam menjadi siang... Begitu terang hingga bulan pun malu untuk bersinar...


Hakim-hakim 2:18 Apabila TUHAN memberikan seorang pemimpin kepada bangsa Israel, TUHAN selalu menolong pemimpin itu. Dan selama pemimpin itu masih hidup, TUHAN selalu melepaskan mereka dari musuh-musuh mereka.


Titus
2:6 Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal
2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
2:8 sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.


1Timotius
4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.


Salam,
Ferdy D.Savio

Friday, December 19, 2008

Pemimpin di Hakim-hakim


Sudah beberapa hari ini saya membaca alkitab Hakim-hakim dan setelah melalui perenungan, terlintas dalam pikiran saya sebuah kesimpulan tentang sifat manusia pada umumnya...


"Manusia Membutuhkan Seorang Pemimpin Dalam Hidupnya"


Mengapa saya bisa mengambil kesimpulan seperti ini? Karena saya melihat setiap kali umat israel kehilangan seorang pemimpin (meninggal), mereka akan mulai melakukan hal-hal yang serong dari Tuhan (did evil in the sight of the LORD). Dan kemudian mereka akan mendapat 'akibat' dari tindakannya itu, seperti dijajah bangsa lain.


Akhir nya Tuhan membangkitkan atau menunjuk seorang pemimpin untuk membebaskan mereka lagi... lagi... dan lagi... hal ini terjadi terus menerus...


Saya tidak membicarakan apa yang seharusnya mereka menjadi (mis: menjadi lebih sadar diri gitu); tapi saya mengolah fakta yang ada pada diri manusia sejak 2000 tahun silam... dan menurut saya ini sudah menjadi sifat dasar manusia pada umumnya... (umum, tidak semua loh)


Karena itu... ada permintaan (Demand)... Ayo kita berikan penawaran (Supply)...

Karena untuk menjadi seorang pemimpin adalah pilihan dan, bagi yang memilih untuk menjadi seorang pemimpin... JANGAN MENYERAH!!! Jalannya berbatu dan tidak mudah... Tapi tentu hasilnya akan sepadan...


Don't Give Up Leaders!!! Sejarah di alkitab sudah memberikan bukti bahwa Tuhan memberkati seorang Pemimpin umatnya...


Judges 2:18 And when the LORD raised them up judges, then the LORD was with the judge, and delivered them out of the hand of their enemies all the days of the judge: for it repented the LORD


Hakim-hakim 2:18 Apabila TUHAN memberikan seorang pemimpin kepada bangsa Israel, TUHAN selalu menolong pemimpin itu. Dan selama pemimpin itu masih hidup, TUHAN selalu melepaskan mereka dari musuh-musuh mereka.


Salam hanya sebuah ide,

Ferdy D.Savio

Wednesday, December 17, 2008

Letters Of A Businessman To His Son


Hari ini saya ijin sakit, jadi seharian istirahat saja dirumah. Dari dulu hingga sekarang, memang sakit itu tidak enak... lidah sakit, leher sakit, hidung meler, badan lemes, dan mata panas.... Huuu... Apakah ini yg namanya cinta??

Sambil beristirahat saya membaca sebuah buku yang udah lama pengen dibeli dan dibaca, hingga diskon 30% gramedia kemarin di CL saya sekalian beli di AW Shop. Tinggal satu itu pula. Syukurlah dapet ^_^

Well hari ini akhirnya bisa dibaca juga hingga selesai...

"Letters Of A Businessman To His Son"

Buku ini menarik karena isinya adalah surat-surat yang benar-benar diberikan untuk anaknya. Hingga akhirnya dikumpulkan dan dijadikan sebuah buku.

Salam,

Ferdy D.Savio

Thursday, December 11, 2008

Ayo Bertanya


Oke, dari artikel sebelumnya, dapat kita lihat betapa pentingnya untuk bertanya.

Saya akan merangkum saja beberapa point mengapa penting untuk tetap mengajukan pertanyaan.

1. Sederhana dan cara yang efektif untuk belajar.

2. Dapat memahami lebih dalam.

3. Mendapatkan jawaban yang lebih baik (alternatif).

4. dan lain sebagainya...


Pertanyaannya bila bertanya memiliki berbagai macam keuntungan, mengapa orang-orang berhenti bertanya?

1. Rasa malas; menganggap diri sudah tau sehingga tidak perlu repot-repot untuk bertanya.

2. Rasa takut; dengan bertanya mereka merasa dianggap kurang pintar/ bodoh, lemah, dan/atau plin-plan.

3. Terburu-buru; menganggap bertanya hanya akan memperlambat.


Tekniknya adalah;

1. Mengajukan pertanyaan dasar dengan pertanyaan terbuka (bukan pertanyaan yes/no).

pertanyaan terbuka akan membuka topic. Kemudian kita masuk dengan pertanyaan-pertanyaan lain untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam.


2. Mengakhiri dengan pertanyaan tertutup yang lebih spesific (yes/no question).

pertanyaan penutup digunakan untuk konfirmasi dari kesimpulan yang kita buat. Sehingga kesimpulan yang kita buat bukan hanya perkiraan pribadi saja.


Terakhir menurut saya jangan menanyakan terlalu banyak hal, pertanyaan sederhana tapi penting saja. Jadi kita harus memikirkan pertanyaan yang akan kita ajukan. Karena menurut saya, terlalu banyak bertanya menunjukan bahwa kita terlalu tidak tau apa-apa. Jadi pikirkan dahulu, bertanya, pikirkan lagi, tanya lagi ^_^ Namun jangan takut untuk bertanya banyak juga kalau memang tidak mengerti.


cheers,

Ferdy D.Savio

Ask Questions


Ask Questions - Paul Sloane
http://destination-innovation.com

Children learn by asking questions.

Students learn by asking questions.

New recruits learn by asking questions.

It is the simplest and most effective way of learning. People who think that they know it all no longer ask questions - why should they? Brilliant thinkers never stop asking questions because they know that this is the best way to gain deeper insights.

Eric Schmidt, CEO of Google, said:
'We run this company on questions, not answers.'

He knows that if you keep asking questions you can keep finding better answers.

When Greg Dyke became Director-General of the BBC in 2000 he went to every major location and assembled the staff. They came expecting a long presentation. He simply sat down with them and asked a question:

'What is the one thing I should do to make things better for you?'

Then he listened. He followed this with another question:

'What is the one thing I should do to make things better for our viewers and listeners?'

He knew that at that early stage he could learn more from his employees than they could from him. The workers at the BBC had many wonderful ideas that they were keen to share. The fact that the new boss took time to question and then listen earned him enormous respect.

Columbo solves his mysteries by asking many questions; as do all the great detectives - in real life as well as fiction. All the great inventors and scientists asked questions. Isaac Newton asked:

'Why does an apple fall from a tree?' and, 'Why does the moon not fall into the Earth?'

Charles Darwin asked, 'Why do the Galapagos islands have so many species not found elsewhere?'

Albert Einstein asked, 'What would the Universe look like if I rode through it on a beam of light?'

By asking these kinds of fundamental questions they were able to start the process that led to their tremendous breakthroughs.

The great philosophers spend their whole lives asking deep questions about the meaning of life, morality, truth and so on. We do not have to be quite so contemplative but we should nonetheless ask the deep questions about the situations we face. It is the best way to get the information we need to make informed decisions.

If it is obvious that asking questions is such a powerful way of learning, then why do we stop asking questions?

For some people the reason is that they are lazy. They assume they know all the main things they need to know and they do not bother to ask more. They cling to their beliefs and remain certain in their assumptions - yet they often end up looking foolish.

Other people are afraid that by asking questions they will look weak, ignorant or unsure. They like to give the impression that they are decisive and in command of the relevant issues. They fear that asking questions might introduce uncertainty or show them in a poor light. In fact asking questions is a sign of strength and intelligence - not a sign of weakness or uncertainty. Great leaders constantly ask questions and are well aware that they do not have all the answers.

Finally, some people are in such a hurry to get with things that they do not stop to ask questions because it might slow them down. They risk rushing headlong into the wrong actions.

At school, at home, in business, with our friends, family, colleagues, customers or managers, we can check assumptions and gain a better appreciation of the issues by first asking questions. Start with very basic, broad questions then move to more specific areas to clarify your understanding. Open questions are excellent - they give the other person or people chance to give broad answers and they open up matters. Examples of open questions are:

What business are we really in, what is our added value?
Why do you think this has happened?
What are all the things that might have caused this problem?
How can we reduce customer complaints?
Why do you think he feels that way?
What other possibilities should we consider?
As we listen carefully to the answers we formulate further questions. When someone gives an answer we can often ask, 'Why?' The temptation is to plunge in with our opinions, responses, conclusions or proposals. The better approach is keep asking questions to deepen our comprehension of the issues before making up our mind. Once we have mapped out the main points we can use closed questions to get specific information.

Closed questions give the respondent a lim'ted choice of responses - often just yes or no. Examples of closed questions are:

When did this happen?
Was he angry?
Where is the shipment right now?
Did you authorise the payment?
Would you like to go to the cinema with me on Saturday evening?
By giving the other person a lim'ted choice of responses we get specific information and deliberately move the conversation forward in a particular direction.

Asking many questions is very effective but it can make you appear to be inquisitorial and intrusive. So it is important to ask questions in a friendly and non-threatening way. Do not ask accusing questions.

'What do you think happened?' will probably get a better response than, 'Are you responsible for this disaster?'

Try to pose each question in an innocent way and ensure that your body language is relaxed and amicable. Do not jab your finger or lean forward as you as put your requests.

Practise asking more questions in your everyday conversations. Instead of telling someone something, ask them a question. Intelligent questions stimulate, provoke, inform and inspire. Questions help us to teach as well as to learn.

Regards,
Ferdy D.Savio

Let's go to Church


Cerita 1
Seorang Kristiani menulis surat kepada Editor sebuah surat kabar dan mengeluhkan kepada para pembaca bahwa dia merasa sia-sia pergi ke gereja setiap minggu.
Tulisnya, "saya sudah pergi ke gereja selama 30 tahun dan selama itu saya telah mendengar 3000 khotbah. Tapi selama hidup, saya tidak bisa mengingat satu khotbah pun. Jadi saya rasa saya telah memboroskan begitu banyak waktu - demikian pun para pastor itu telah memboroskan waktu mereka dengan khotbah-khotbah itu."

Surat itu menimbulkan perdebatan yang hebat dalam kolom pembaca.
Perdebatan itu berlangsung berminggu-minggu sampai akhirnya ada seseorang yang menulis demikian: "Saya sudah menikah selama 30 tahun. Selama ini istri saya telah memasak 32.000 jenis masakan. Selama hidup saya tidak bisa mengingat satu pun jenis masakan itu yang dilakukan istri saya. Tapi saya tahu bahwa masakan-masakan itu telah memberi saya kekuatan yang saya perlukan untuk bekerja. Seandainya istri saya tidak memberikan makanan itu kepada saya, maka saya sudah lama meninggal."

Sejak itu tak ada lagi komentar tentang khotbah.

------------ --------
Cerita 2
Nenek Granny sedang menyambut cucu-cucunya pulang dari sekolah.
Mereka adalah anak-anak muda - anak muda yang sangat cerdas dan sering menggoda nenek mereka.
Kali ini, Tom mulai menggoda dia dengan berkata, "Nek, apakah nenek masih pergi ke gereja pada hari minggu?"
"Tentu!"
"Apa yang nenek peroleh dari gereja? Apakah nenek bisa memberitahu kami tentang Injil minggu lalu..?"
"Tidak, nenek sudah lupa. Nenek hanya ingat bahwa nenek menyukainya."
"Lalu apa khotbah dari pastor?"
"Nenek tidak ingat. Nenek sudah semakin tua dan ingatan nenek melemah.
Nenek hanya ingat bahwa ia telah memberikan khotbah yang memberi kekuatan,
Nenek menyukai khotbah itu."
Tom menggoda, "Apa untungnya pergi ke gereja jika nenek tidak mendapatkan sesuatu dariNya?"
Nenek itu terdiam oleh kata-kata itu dan ia duduk di sana termenung.
Dan anak-anak lain tampak menjadi malu.
Kemudian nenek itu berdiri dan keluar dari ruangan tempat mereka semua
duduk, dan berkata, "Anak-anak, ayo ikut nenek ke dapur."

Ketika mereka tiba di dapur, dia mengambil tas rajutan dan memberikannya kepada Tom sambil berkata, "Bawalah ini ke mata air, dan isilah dengan air, lalu bawa kemari!"
"Nenek, apa nenek tidak sedang melucu?
Air didalam tas rajutan....!
"Nek, apa ini bukan lelucon?" tanya Tom.
"Tidak.., lakukanlah seperti yang kuperintahkan.
Saya ingin memperlihatkan kepadamu sesuatu."

Maka Tom berlari keluar dan dalam beberapa menit ia kembali dengan tas yang
bertetes-teskan ..
"Lihat,nek," katanya. "Tidak ada air di dalamnya."
"Benar," katanya.
"Tapi lihatlah betapa bersihnya tas itu sekarang.
Anak-anak, tidak pernah kamu ke gereja tanpa mendapatkan sesuatu yang baik,
meskipun kamu tidak mengetahuinya."


------------ --------
Cerita 3
KISAH NATAL

Suatu ketika, ada seorang pria yang menganggap Natal sebagai sebuah takhayul belaka.
Dia bukanlah orang yang kikir. Dia adalah pria yang baik hati dan tulus, setia kepada keluarganya dan bersih kelakuannya terhadap orang lain.
Tetapi ia tidak percaya pada kelahiran Kristus yang diceritakan setiap gereja di hari Natal. Dia sunguh-sungguh tidak percaya.
"Saya benar-benar minta maaf jika saya membuat kamu sedih," kata pria itu
kepada istrinya yang rajin pergi ke gereja.
"Tapi saya tidak dapat mengerti mengapa Tuhan mau menjadi manusia.
Itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi saya "

Pada malam Natal, istri dan anak-anaknya pergi menghadiri kebaktian
tengah malam di gereja.
Pria itu menolak untuk menemani mereka.
"Saya tidak mau menjadi munafik," jawabnya.
"Saya lebih baik tinggal di rumah. Saya akan menunggumu sampai pulang."

Tak lama setelah keluarganya berangkat, salju mulai turun.
Ia melihat keluar jendela dan melihat butiran-butiran salju itu berjatuhan.
Lalu ia kembali ke kursinya di samping perapian dan mulai membaca surat kabar.
Beberapa menit kemudian, ia dikejutkan oleh suara ketukan.
Bunyi itu terulang tiga kali.
Ia berpikir seseorang pasti sedang melemparkan bola salju ke arah
jendela rumahnya.
Ketika ia pergi ke pintu masuk untuk mengeceknya, ia menemukan
sekumpulan burung terbaring tak berdaya di salju yang dingin.
Mereka telah terjebak dalam badai salju dan mereka menabrak kaca jendela
ketika hendak mencari tempat berteduh.

Saya tidak dapat membiarkan makhluk kecil itu kedinginan di sini, pikir pria itu.
Tapi bagaimana saya bisa menolong mereka?
Kemudian ia teringat akan kandang tempat kuda poni anak-anaknya.
Kandang itu pasti dapat memberikan tempat berlindung yang hangat.
Dengan segera pria itu mengambil jaketnya dan pergi ke kandang kuda tersebut.
Ia membuka pintunya lebar-lebar dan menyalakan lampunya.
Tapi burung-burung itu tidak masuk ke dalam.
Makanan pasti dapat menuntun mereka masuk, pikirnya.
Jadi ia berlari kembali ke rumahnya untuk mengambil remah-remah roti dan
menebarkannya ke salju untuk membuat jejak ke arah kandang.
Tapi ia sungguh terkejut.
Burung-burung itu tidak menghiraukan remah roti tadi dan terus
melompat-lompat kedinginan di atas salju.

Pria itu mencoba menggiring mereka seperti anjing menggiring domba, tapi
justru burung-burung itu berpencaran kesana-kemari, malah menjauhi kandang yang hangat itu.
"Mereka menganggap saya sebagai makhluk yang aneh dan menakutkan," kata
pria itu pada dirinya sendiri, "dan saya tidak dapat memikirkan cara lain
untuk memberitahu bahwa mereka dapat mempercayai saya.
Kalau saja saya dapat menjadi seekor burung selama beberapa menit,
mungkin saya dapat membawa mereka pada tempat yang aman."

Pada saat itu juga, lonceng gereja berbunyi.
Pria itu berdiri tertegun selama beberapa waktu, mendengarkan bunyi
lonceng itu menyambut Natal yang indah.
Kemudian dia terjatuh pada lututnya dan berkata, "Sekarang saya
mengerti," bisiknya dengan terisak.
"Sekarang saya mengerti mengapa KAU mau menjadi manusia."

Saudaraku, sering kita mengalami kejenuhan untuk pergi ke gereja dan
merasa tak ada gunanya, semoga cerita di atas ini bisa lebih meneguhkan
kita akan pentingnya ke gereja.


Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya

Salam,
Ferdy D.Savio

Wednesday, December 10, 2008

Never... Ever... Gave Up...


These people NEVER GAVE UP:

Thomas Edison's teachers said he was "too stupid to learn anything." He was fired from his first two jobs for being "non-productive."

As an inventor, Edison made 1,000 unsuccessful attempts at inventing the light bulbWhen a reporter asked, "How did it feel to fail 1,000 times?" Edison replied, "I didn't fail 1,000 times. The light bulb was an invention with 1,000 steps."

Albert Einstein did not speak until he was 4-years-old and did not read until he was 7. His parents thought he was "sub-normal," and one of his teachers described him as "mentally slow, unsociable, and adrift forever in foolish dreams."
He was expelled from school and was refused admittance to the Zurich Polytechnic School.

He did eventually learn to speak and read. Even to do a little math. Winston Churchill failed sixth grade.

He was subsequently defeated in every election for public office until he became Prime Minister at the age of 62.

He later wrote, "Never give in, never give in, never, never, never, never -in nothing, great or small, large or petty - never give in except to convictions of honor and good sense. Never, Never, Never, Never give up.''

As a young man, Abraham Lincoln went to war a captain and returned a private. Afterwards, he was a failure as a businessman. As a lawyer in Springfield, he was too impractical and temperamental to be a success.

He turned to politics and was defeated in his first try for the legislature, again defeated in his first attempt to be nominated for congress, defeated in his application to be commissioner of the General Land Office, defeated in the senatorial election of 1854, defeated in his efforts for the vice-presidency in 1856, and defeated in the senatorial election of 1858.

He later became the 16th President of the United States of America.

Louis Pasteur was only a mediocre pupil in undergraduate studies and ranked 15th out of 22 students in chemistry.

Henry Ford could not read nor write, failed and went broke five times in business before he succeeded.

R. H. Macy failed seven times before his store in New York City caught on.

F. W. Woolworth was not allowed to wait on customers when he worked in a dry goods store because, his boss said, "he didn't have enough sense."

When Bell telephone was struggling to get started, its owners offered all their rights to Western Union for $100,000. The offer was disdainfully rejected with the pronouncement, "What use could this company make of an electrical toy." How many of you have a telephone today?

Sigmund Freud was booed from the podium when he first presented his ideas to the scientific community of Europe. He returned to his office and kept on writing.

Rocket scientist Robert Goddard found his ideas bitterly rejected by his scientific peers on the grounds that rocket propulsion would not work in the rarefied atmosphere of outer space.

An expert said of Vince Lombardi: "He possesses minimal football knowledge and lacks motivation." Lombardi would later write, "It's not whether you get knocked down; it's whether you get back up."

Babe Ruth is famous for his past home run record, but for decades he also held the record for strikeouts. He hit 714 home runs and struck out 1,330 times in his career (about which he said, "Every strike out brings me closer to the next home run.").

Hank Aaron went 0 for 5 his first time at bat with the Milwaukee Braves.

Stan Smith was rejected as a ball boy for a Davis Cup tennis match because he was "too awkward and clumsy." He went on to clumsily win Wimbledon and the US Open...and eight Davis Cups.

Tom Landry, Chuck Noll, Bill Walsh, and Jimmy Johnson accounted for 11 of the 19 Super Bowl victories from 1974 to 1993. They also share the distinction of having the worst records of first-season head coaches in NFL history - they didn't win a single game.

Johnny Unitas's first pass in the NFL was intercepted and returned for a touchdown. Joe Montana's first pass was also intercepted. And while we're on quarterbacks, during his first season Troy Aikman threw twice as many interceptions (18) as touchdowns (9) . . . oh, and he didn't win a single game. You think there's a lesson here?

After Carl Lewis won the gold medal for the long jump in the 1996 Olympic games, he was asked to what he attributed his longevity, having competed for almost 20 years. He said, "Remembering that you have both wins and losses along the way. I don't take either one too seriously."

Walt Disney was fired by a newspaper editor because "he lacked imagination and had no good ideas." He went bankrupt several times before he built Disneyland. In fact, the proposed park was rejected by the city of Anaheim on the grounds that it would only attract riffraff.

Charles Schultz had every cartoon he submitted rejected by his high school yearbook staff. Oh, and Walt Disney wouldn't hire him.

After Fred Astaire's first screen test, the memo from the testing director of MGM, dated 1933, read, "Can't act. Can't sing. Slightly bald. Can dance a little." He kept that memo over the fire place in his Beverly Hills home.

Astaire once observed that "when you're experimenting, you have to try so many things before you choose what you want, that you may go days getting nothing but exhaustion." And here is the reward for perseverance: "The higher up you go, the more mistakes you are allowed. Right at the top, if you make enough of them, it's considered to be your style."

After his first audition, Sidney Poitier was told by the casting director, "Why don't you stop wasting people's time and go out and become a dishwasher or something?"

It was at that moment, recalls Poitier, that he decided to devote his life to acting.

When Lucille Ball began studying to be actress in 1927, she was told by the head instructor of the John Murray Anderson Drama School, "Try any other profession."

The first time Jerry Seinfeld walked on-stage at a comedy club as a professional comic, he looked out at the audience, froze, and forgot the English language. He stumbled through "a minute-and a half" of material and was jeered offstage. He returned the following night and closed his set to wild applause.

After Harrison Ford's first performance as a hotel bellhop in the film Dead Heat on a Merry-Go-Round, the studio vice-president called him in to his office. "Sit down kid," the studio head said, "I want to tell you a story. The first time Tony Curtis was ever in a movie he delivered a bag of groceries. We took one look at him and knew he was a movie star." Ford replied, "I thought you were spossed to think that he was a grocery delivery boy." The vice president dismissed Ford with "You ain't got it kid , you ain't got it ... now get out of here."

Michael Caine's headmaster told him, "You will be a laborer all your life.

Charlie Chaplin was initially rejected by Hollywood studio chiefs because his pantomime was considered "nonsense."

Decca Records turned down a recording contract with The Beatles with the evaluation, "We don't like their sound. Groups of guitars are on their way out." After Decca rejected the Beatles, Columbia records followed suit.

In 1954, Jimmy Denny, manager of the Grand Ole Opry, fired Elvis Presley after one performance. He told Presley, "You ain't goin' nowhere, son. You ought to go back to drivin' a truck."

Beethoven handled the violin awkwardly and preferred playing his own compositions instead of improving his technique. His teacher called him "hopeless as a composer." And, of course, you know that he wrote five of his greatest symphonies while completely deaf.

Van Gogh sold only one painting during his life. And this, to the sister of one of his friends, for 400 francs (approximately $50). This didn't stop him from completing over 800 paintings.

Leo Tolstoy flunked out of college. He was described as both "unable and unwilling to learn." No doubt a slow developer.

Louisa May Alcott, author of Little Women, was encouraged to find work as a servant by her family.

Emily Dickinson had only seven poems published in her lifetime.

18 publishers turned down Richard Bach's story about a "soaring eagle." Macmillan finally published Jonathan Livingston Seagull in 1970. By 1975 it had sold more than 7 million copies in the U.S. alone.

21 publishers rejected Richard Hooker's humorous war novel, M*A*S*H. He had worked on it for seven years.

27 publishers rejected Dr. Seuss's first book, To Think That I Saw It on Mulberry Street.

Jack London received six hundred rejection slips before he sold his first story.

Woody Allen: "I don't want to achieve immortality through my work. I want to achieve it through not dying. Eighty percent of success is showing up."

Is there a message here? YES! Absolutely!

Never give up on yourself or your dreams!
Love and joy,

Aine Belton
---------------------------------------------------------------------------------------
Salam,
Ferdy D. Savio

Thursday, December 4, 2008

Reticular Activating System


Teman-teman,


Dalam era modern ini informasi begitu melimpahnya hingga mudah di akses hanya dengan sebuah klik.

Tapi selain informasi ini, setiap kali kita berinteraksi, melihat, mendengar, merasakan, ataupun berpikir, ternyata tidak semua informasi -yang ada saat itu- kita terima.

Informasi-informasi tersebut disaring oleh pikiran kita. Dan hanya informasi yang dianggap penting oleh otak kita yang diteruskan kepada kita.


RAS (Reticular Activating System) adalah unit yang berfungsi menyaring dan meneruskan informasi yang penting tersebut.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mendefinisikan secara jelas apa yang penting bagi kita. Sehingga RAS dapat melakukan pekerjaannya untuk mendukung kita.

Selain mendefinisikan, kita juga perlu membuka wawasan dan kepekaan terhadap hal-hal yang penting tersebut.


contoh nya saat kita sedang tertarik dengan suatu hal, tiba-tiba hal tersebut sering banget kelihatan. istilahnya kita jadi lebih 'ngeh'...


Jadi apa yang penting buat kita? tingkatkan kepekaan dan wawasan terhadap apa yang penting. Dan biarkan RAS melakukan pekerjaannya.


Regards,

Ferdy D.Savio

Sunday, November 30, 2008

Pulang Raker dan Othniel


Hari ini baru pulang dari rapat kerja dewan paroki gereja...

Lelahnya, tapi belajar banyak dari senior-senior di gereja =)


Kemarin itu pernah membaca alkitab tentang seorang yang bernama Othniel atau Otniel (Indo Version).

Dengan latar belakang kemarahan Tuhan terhadap umat israel yang ingkar janji. (secara angkatan Yosua telah meninggal semua, dan muncul lah generasi baru yang gak mengenenal peperangan terdahulu).

Tuhan mengijinkan bangsa ini kalah berperang dan di jajah selama 8tahun...

Kemudian mereka berseru-seru (cryed out)... dalam imajinasi saya mereka menangis gak berdaya kepada Tuhan... Benar-benar pasrah...

Akhirnya Tuhan mengangkat seorang pahlawan... eng ing eng... Othiel...

Dia yang membebaskan bangsa ini kembali dan mereka hidup dalam damai selama 40tahun hingga Othiel meninggal...


Bayangkan... Ingat... Latar belakangnya, Tuhan lagi marah loh... Tapi dia mau juga mengangkat seorang pahlawan dan membebaskan mereka lagi...


Jadi inspirasi buat kita... JANGAN MENYERAH!!! apapun kondisi kita... JANGAN MENYERAH!!!


Tuhan memberkati,

Ferdy D. Savio

Wednesday, November 26, 2008

CMO (Chief Marketing Officer): Time Place

Hari ini nonton CMO (Chief Marketing Officer) Hermawan Kartajaya. Hari ini tamu nya adalah CEO dari Time International yang memiliki brand Time Place. Ternyata pasar Luxury watch di Indonesia itu hanya 20% dari Singapore, sedangkan buyer di singapore 70% are from Indonesia.

Untuk customer service dan customer approach; Time place menggunakan pendekatan living the dream. Salah satu contoh kasusnya adalah hadiah ulang tahun berupa chef ternama bagi customer yang menyukai dining, bahkan hingga lunch bareng Uma Thurman. Semua customer service ini didukung oleh Principal Brand nya tentu saja untuk memiliki channel bagi service semacam ini. Bahkan bermain golf bersama Tiger Woods.

Milestone nya sendiri, Time Place dibentuk pada tahun 1997; dimana ketika banyak store yang tutup, Time Place melakukan pendekatan dengan mal-mal untuk membuka store mereka yang pertama. Hingga sekarang mereka telah melakukan segmentasi bagi kelas young and dynamic dan kelas diatasnya, Not to formal Not to Casual, which is in ‘In Watch’ Store.

Sejak 2004, Time Place menggandeng brand Rolex. Pelebaran sayap pun terjadi dalam menggandeng brand Channel; yang memiliki produk aksesoris dan sebagainya.
Salam,
Ferdy D.Savio

Tuesday, November 25, 2008

Keep Promise or Else


Pagi ini saya membaca alkitab dari Judges2:1-5 yakni tentang seorang malaikat yang berbicara di Bokim (bokhim). Beberapa ayat yang mengena bagi saya adalah:

1: ... ’I will never break my convenant with you,
2: ...‘Yet you have disobeyed me....
3: Now therefore I tell you that I will not drive them out before you; they will be thorns in your sides and their gods will be a snare to you.”

Ini hanya opini pribadi, karena menurut saya kita tidak bisa mengambil kesimpulan hanya dari satu ayat saja. Begini opini saya:

Tuhan tetap setia pada janji-janji-Nya, dan walaupun manusia mengingkari janjinya tetap saja Tuhan memenuhi janji-Nya. Tetapi sebagai akibat dari pengingkaran janji manusia, Tuhan mengijinkan cobaan terjadi.

Hmm... Ini hanya sebuah ide...

Salam,
Ferdy D.Savio

Monday, November 24, 2008

Gramedia 30%

Kabar Gembira... Gramedia CiputraMal Jakarta diskon 30% dari 23November2008...
Saya sudah shopping kemarin, dan hari ini rencana mau kembali lagi...

Friday, November 21, 2008

Life Treasure


"It's The Possibility of Having Dream Come True That Makes Life Interesting."


"Wherever Your Heart is, There You Will Find Your Treasure."


Sunday, November 16, 2008

what i like?


What i like? American Breakfast...


sudah dua hari gw sakit... >_<>
So hari ini saya hanya makan cream soup... Salad... sedikit ayam pake nasi... dan scramble egg...

Pengen sausage sich... tapi gak ada...

Semoga besok bisa ngantor dg baik...


"Don't Worry... Be Happy" =)

Monday, November 10, 2008

BACK ONLINE

ohhhh... AKHIRNYA ONLINE KEMBALI!!!!

Setelah sekian lama internetnya di putus...

Saturday, October 11, 2008

Marketing Revolution



Semalem saya mengikuti seminar gratis dari Tung Desem Waringin.

Sudah beberapa kali saya mengikuti seminarnya sejak saya mengenal beliau di tahun 2005.

komentar saya sejauh ini... "WOW, TDW seorang sales yg paling lihai yang pernah saya temui".

Dia bener-bener jago berjualan, menggunakan berbagai macam teknik, dari emosi, time limit, hingga penjelasan-penjelasan yang memikat hati.




Hmmm.... Dahsyat!!!

Semalam juga ketika hendak makan malam, bertemu dengan teman-teman lama, teman-teman SMA lebih tepatnya... wow, very nostalgic...

Regards,
Ferdy D.Savio

Wednesday, October 8, 2008

Discipline, Do u have it?

"Lebih banyak orang mempunyai bakat daripada disiplin.
Itu sebabnya disiplin dibayar lebih tinggi."

-Mike Price-



Regards,
Ferdy D.Savio

Tuesday, October 7, 2008

Enough


Formula of the days


"I AM + GOD = ENOUGH"


from Mario Teguh


Regards,

Ferdy D.Savio

Bruce Lee says about defeat



"Defeat is a state of mind. No one is ever defeated until defeat has been accepted as reality."

Bruce Lee
1940-1973, Martial Artist, Actor and Author

Regards,

Ferdy D.Savio

Saturday, October 4, 2008

Gregorian the masterpiece



Hari ini gw beli cd lagu Gregorian THe Masterpiece...

Sepertinya akan seru nih... coba ah...

Regards,

Ferdy D.Savio

tau dan tidak tau yang salah



Banyak orang tau apa yang tidak mereka inginkan,

Apa yang membuat mereka tidak bahagia.

Tetapi, tidak banyak orang tau apa yang mereka inginkan,

Apa yang membuat mereka bahagia.


Regards,

Ferdy D.Savio

Go get what you're worth


If you know what you're worth, go and get what you're worth.
But you gotta be willing to take the hit.

-Rocky Balboa-

Friday, October 3, 2008

cancel...


So, setelah mendapat banyak masukan lagi... terutama pagi ini dari nyokap, sampe debat kusir...

Saya memutuskan untuk menunda ikud NLP Practitioner program... Saya gak suka mengikuti sesuatu dengan beban... See yaaa NLP Practitioner...


Regards,

Ferdy D.Savio

NLP Practitioner, here i come...

Setelah seminggu di pusingkan dengan "ikud NLP practitioner gak yah?" benar-benar dipusingkan, yang disebabkan oleh karena HARGANYA YANG MAHAL ITU LOH!!! SEBALLLL...

ehem...

tapi setelah semalam mengeluarkan semua unek-unek, ternyata perasaan dan pikiran jadi plong. gak minta solusi, gak minta saran, cman curhat aja mengeluarkan unek-unek... ternyata langsung bisa ambil keputusan loh... SAYA MAU IKUT program sertifikasi NLP PRACTITIONER nya pak Ronny fr...

Moga-moga masih bisa dapet harga early bird... yah kalo tidak, saya gak bisa bayar =) hiksss...

NLP Practitioner... Here i come... my first step in fulfiling my dreams...

ps: there a price that i must pay, and there are hits i must take. Endurance is the key...

Regards,
Ferdy D.Savio

Ratatouille and Taking Hit

Hari ini seharian utak atik template blogger gw, dan akhirnya muncul lah ide untuk bikin tema tikus ^_^ secara gw shio tikus... Enjoy... bikin nya seharian nih template... dari ide sampe blajar sendiri cara utak atiknya...

Sekali lagi; kata-kata fave gw dari rocky balboa yang menguatkan...


It ain't about how hard you hit.
It's about how hard you can get hit and keep moving foward.
How much you can take and keep moving foward.
That's how winning is done.
-Rocky Balboa-


Regards,
Ferdy D.Savio

Thursday, October 2, 2008

My blog go international



Come on people, lets be ready for our blogs to go international with this widget translation tools...










**Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Me and My Bro Dreams

Kemarin gw dan ko dodo di PS membicarakan hal yang sangat menarik buat gw...
Which is our dreams...

Gara-gara baca buku yg gw pinjemin "the success principles" by jack canfield, ko dodo punya sebuah dreams, memiliki sebuah gedung dengan beberapa lantai yang terdiri dari satu kantor pribadi, sisanya bisa digunakan untuk acara-acara, kelas-kelas, seminar-seminar, hingga sertifikasi.

And my dreams is punya sebuah perusahaan di bidang pelatihan yang berfokus pada to improve the quality of peoples life. dan mempunyai sebuah toko buku ^_^

Kata ko dodo, impian gw terserap di buku itu waktu gw baca dulu, dan kemudian energinya tertransfer ke ko dodo skarang waktu baca, hehehe...

Regards,
Ferdy D.Savio

Ikan yang bertanya-tanya


Alkisah ada seekor ikan yang bertanya-tanya, "dimanakah samudera yang luas itu?"

Ada seseorang yang menjawab, "Engkau berada didalamnya."

Kemudian ikan tersebut berenang kesana dan kemari, namun yang ditemukannya hanyalah air.

Sekali lagi ia bertanya-tanya, "dimanakah samudera yang luas itu?"


Regards,

Ferdy D.Savio

Wednesday, October 1, 2008

Ini Rahasianya


Jika anda ingin mengenal seorang penari,

Lihatlah tariannya.
Jika anda ingin mendengar suara seorang penyanyi,

dengarkan lah lagunya.
Jika anda ingin mengenal Tuhan,

inilah rahasianya...


Regards,


Ferdy D Savio

Sunday, September 21, 2008

Sunday Words; Lonely Wolf

Serigala kesepian bukanlah seorang pemimpin yang efektif; meskipun ia menghasilkan banyak prestasi.
Regards,

Ferdy D.Savio

Sunday, August 31, 2008

Buaya yang berwarna pink


Kali ini Ferdy sudah menyiapkan sebuah cerita yang baru saja dibuat... Enjoy yah... Jangan lupa komentar nya =)


Pada suatu hari, lahirlah seekor buaya yang berwarna pink. -Pink? Ya, pink…-

Dari kecil hingga beranjak dewasa, buaya ini sangat bergantung kepada induknya. Oleh karena warna tubuh nya yang begitu mencolok, buaya ini tidak dapat berburu sebagaimana semestinya. Kedatangannya sudah dapat terlihat dari kejauhan dan membuat hewan-hewan buruannya waspada. Bahkan teman-temannya tidak ada yang mau mendekati ataupun membantunya.

Setiap hari buaya tersebut mendapatkan makanannya dari induknya dan tumbuh menjadi buaya yang besar. Hingga suatu hari, induknya meninggal. Meninggalkan dirinya sendiri. Berjuang mencari makan, mempertahankan hidup demi menghormati induknya.

Hari demi hari, bulan berganti bulan, dirinya belum mendapatkan makan. Pernah beberapa kali, ia mencoba untuk memakan berbagai macam tanaman yang terlihat lezat. Tetapi ternyata ia tidak dapat mencernanya. Ia menjadi sangat lemas, dan hanya dapat berbaring seharian untuk menjaga tenaganya.

Pada suatu hari, ada seekor burung yang sangat suka sekali bernyanyi. Ia sangat bangga dengan suaranya yang merdu. Setiap hari dilaluinya dengan bernyanyi, menghibur seisi hutan dengan suaranya yang merdu. Semua hewan yang sedang sedih, selalu dapat dihiburnya dengan nyanyian dan bahkan terkadang ditambahkan sebuah tarian. –Burung yang aneh-

Ketika sedang terbang menari diangkasa, burung ini melilhat seekor buaya yang berwarna pink. Ia pernah mendengar gossip-gossipnya mengenai buaya kesepian yang berwarna pink, namun baru kali ini ia benar-benar melihatnya dengan mata nya sendiri. Wow, ternyata benar-benar ada…

Akhirnya burung ini mendarat di sebuah batang pohon yang tinggi. Ciiiitttt… bunyinya mendarat. Tidak berani ia mendekat, pikirnya dalam hati walaupun ia kesepian tentunya ia juga kelaparan. Setelah lama ia perhatikan, nampaknya buaya ini tidak lagi memiliki semangat untuk hidup. Buaya ini membutuhkan semangat baru, dan ia tau semangat baru berarti nyanyian dan tarian.

Setelah mengumpulkan segala keberanian, dalam satu tarikan napas, burung ini meluncur ke tempat buaya tersebut berbaring. Dengan berhati-hati burung ini mendekati dan mulai bernyanyi. Suaranya yang merdu membangunkan si buaya. Awalnya terlihat tidak ada reaksi, namun si burung tidak menyerah. Ditambahkannya tarian dengan bulu-bulu sayapnya yang indah. Lama-lama terlihat si buaya mulai menikmati. Dimulailah persahabatan antara buaya dan burung ini.

Setiap hari burung ini bernyanyi dan menari untuk menghibur si buaya, namun si buaya setiap harinya semakin lemah karena tidak makan. Si burung mulai panik, dan setiap hari pula ia memberikan buaya ini makanan mulai dari serangga hingga biji-bijian. Namun tidak ada satupun yang dapat dimakan oleh buaya tersebut.

Burung ini mulai kehabisan akal, tidak ada yang bisa ia lakukan lagikah? Segala yang biasa ia lakukan untuk menghibur hewan-hewan yang lain tidak ada yang berhasil. Hal-hal yang biasa sepertinya tidak mujarab. Ia harus memikirkan hal-hal yang baru. Tapi apa? Segala-galanya telah ia berikan. Segala-galanya? Benarkah? Peperangan terjadi di dalam batinnya…

Suatu malam ia memutuskan untuk memberikan segala-galanya. Saat buaya tersebut tertidur, ia masuk ke dalam mulutnya dan tidur disana. Ia mengetahui bahwa ini adalah akhir dari hidupnya, namun inilah yang ia inginkan.

Saat pagi menjelang, si buaya langsung saja menelan si burung. Kawannya, yang berkorban segala-galanya untuk dirinya. Saat sadar. Buaya tersebut langsung berlari secepat mungkin. Menabrak segala yang ada. Hatinya sangat hancur. Ia telah memakan sahabatnya sendiri. Ingin rasanya ia berteriak. Ia mengamuk, membabibuta, menghancurkan segala yang ada disekitarnya.

Akhirnya ia berhenti, dan menangis. Hatinya yang hancur. Air mata terus mengalir. Berhari-hari ia menangis. Berbulan-bulan ia menangis. Ia terus menangis. Air mata tak terhentikan, hingga… akhirnya… Ia pun tenggelam dalam air matanya.

Air matanya telah menjadi sebuah danau yang indah, dikelilingi oleh pohon-pohon dan taman bunga. Pohon-pohon tinggi menjadi atap yang teduh. Tanaman-tanaman yang menyehatkan tumbuh subur menjadi sumber makanan. Taman-taman yang indah mengelilingi danau, seakan memanggil hewan-hewan untuk datang. Danau tersebut yang akhirnya menjadi tempat berkumpul para hewan untuk minum, untuk mencari makan dari tanaman-tanaman yang tumbuh subur disekitarnya. Semoga akhirnya buaya dan burung pun dapat tersenyum…

Regards,

Ferdy D.Savio (31/08/2008)

Thursday, August 28, 2008

Cerita rahasia kebahagiaan yang gak kumengerti...

Teman-teman,
Saya punya cerita nih… Dengerin yach…

Seorang ayah menyuruh anaknya pergi mencari rahasia kebahagiaan dari orang yang paling bijaksana di dunia. Anak itu melintasi padang pasir selama empat puluh hari, dan akhirnya tiba di sebuah kastil yang indah, jauh tinggi di puncak gunung. Disanalah orang bijak itu tinggal.

Namun ketika dia memasuki aula kastil itu, si anak muda bukannya menemukan orang bijak tersebut, melainkan kesibukan besar di dalamnya: para pedagang berlalu-lalang, orang-orang bercakap-cakap di sudut-sudut, ada orchestra kecil sedang memainkan music lembut, dan ada meja penuh dengan makanan yang paling enak di belahan dunia tersebut. Si oran bijak berbicara kepada setiap orang dan anak muda itu harus menunggu sekitar dua jam, barulah gilirannya.

Si orang bijak mendengarkan dengan seksama penjelasan dan pertanyaan anak muda tersebut. Namun ia menjelaskan sedang tidak punya waktu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan terebut. Dia menyarankan anak muda itu untuk pergi melihat-lihat sekeliling istana dan kembali dua jam lagi.

‘Sementara itu aku punya tugas untukmu. Sambil kau berjalan-jlan bawalah sendok ini, tapi jangan sampai tumpah minyaknya.’

Anak muda itu pun berkeliling istana sambil memperhatikan sendok tersebut jangan sampai tumpah minyaknya. Setelah dua jam ia pun kembali lagi menemui orang bijak tersebut.

‘Nah, apakah kau melihat tapestry Persia yang tergantung di ruang makanku? Bagaimana dengan taman hasil karya ahli taman yang menghabiskan sepuluh tahun untuk menciptakannya? Apa kau juga melihat perkamen indah di perpustakaanku?’

Anak muda itu merasa malu dan mengakui bahwa dia tidak sempat melihat apa-apa. Dia terlalu terfokus pada usaha menjaga minya kdi sendok itu supaya tidak tumpah.

‘Kalau begitu, pergilah lagi berjalan-jalan dan nikmatilah keindahan-keindahan istanaku. Tak mungkin kau bisa mempercayai seseorang kalau kau tidak mengenal rumahnya.’

Merasa lega, anak muda itu mengambil sendoknya lagi dan kembali menjelajahi istana tersebut. Kali ini dia mengamati semua karya seni yang tergantung di tembok dan di langit-langit. Ia menikmati keindahan taman-taman, gunung-gunung, bunga-bunga, serta cita rasa yang terpancar dari segala sesuatu disana. Ketika kembali ia ceritakan semua detail dari pemandangan yang dilihatnya.

‘Tapi dimana tetes-tetes minyak yang kupercayakan padamu itu?’

Si anak muda memandang sendoknya dan menyadari dua tetes minyak itu sudah tidak ada.

'Nah, hanya ada satu nasihat yang bisa kuberikan untukmu. Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes air di sendokmu.’

Sekian ceritanya… Apakah ada yang mengerti?

Regards,
Ferdy D.Savio

A Successful man is one who makes more money than his wife can spend!

Sunday, August 17, 2008

Masih Kerja gak Yah???

A: Gw punya dua buah pernyataan:
1. Tuhan terakhir kali berbicara saat Yesus dibaptis dan tangan-tangan-Nya berhenti berkarya pada hari ke-7 penciptaan. Benar kah?
2. Tuhan tetap berbicara dan tangan-tangan-Nya tidak pernah berhenti berkarya di zaman modern ini. Benar kah?
Sekarang pertanyaannya masih atau stop nih?

F: Yah itulah pertanyaan yang mengundang orang untuk buru-buru menjawab, “Yah masihlah…” Dan saya rasa… Sepertinya semua orang akan setuju dengan pernyataan itu. Mungkin karena sepertinya pernyataan yang kedua ini adalah pernyataan yang baik, dan menjadi harapan banyak orang. (Kalau ada argument yang berbeda kirim email ke saya yah ^_^)

A: Iya ntar gw pikir-pikir dulu… Emang gw akan jawab yang sama, tapi gw gak tau alasan kenapa gw jawab itu.

F: Saya percaya bahwa kita hidup didunia ini bukan sebagai mahkluk yang individu ato hidup sendiri. Tapi kita adalah manusia-manusia yang sok sial, eh maksudnya social… Jadi kita hidup untuk orang lain.

A: Iya gw tau, kita hidup buat kawin kan… Lah terus hubungannya apa sama pertanyaan gw?

F: Bukan buat kawin saja, tapi sama masyarakat juga. Nah ini semakin seru nih… Manusia pasti akan berkarya; baik dalam pekerjaan, keluarga, hobby, maupun pelayanannya, dll.

A: Masa? Gw kagak pernah tuh berkarya-karya gitu… Seniman kalee…

A: Oh iya, kenapa seniman banyak yang rambutnya gondrong?
F: Iseng aja… Namanya juga seni man…

F: Berkarya yang saya maksud itu, menciptakan sesuatu untuk orang lain. Baik benda nyata maupun aktivitas tertentu. Saat kita mencintai seseorang, kita berkarya loh… Saat kita berbuat jahat kepada orang lain pun kita juga sedang berkarya.

A: Oh, gw ngerti… kayaknya sih… kalo kita mencintai seseorang, kita kayak nanem bunga di hati mereka gitu?

F: Jadi semua karya kita yang mendatangkan kebaikan bagi orang lain, saya percaya ada campur tangan Tuhan di dalam nya.

A: Misal nya…

F: Banyak sekali contoh-contohnya… Seorang musisi yang menciptakan sebuah lagu. Suatu hari ada orang yang patah hati dan dia sudah tidak mempunyai semangat hidup lagi. Tidak sengaja ia mendengar lagu musisi itu dari radio, dia merasa muncul kekuatan baru dan semangat baru. (The power of Music heal our soul)

A: zzz… mana mungkin ada yang kayak gitu. Next…

F: Dokter yang mengoperasi pasiennya dengan sukses.

A: Terlalu biasa. Next…

F: Seorang teman yang mendengarkan curhatan sahabatnya, sehingga sahabatnya punya kelegaan dan tidak depresi lagi.

A: Sangat biasa, gw gak merasa ada campur tangan Tuhan disana. Next…

F: Seorang produser yang menciptakan film yang sangat menginspirasi orang untuk bertindak dan memiliki hidup yang lebih baik.

A: Yah, gak semua orang kan cengeng dan bisa terinspirasi gitu. Cape Deh…

F: Memang betul, sebuah film tidak akan membantu semua orang. Namun bila ada satu atau dua orang saja terselamatkan maka akan ada sukacita dan pesta besar di Surga. Terkadang kita (gak semua orang) mengharapkan agar Tuhan bekerja dengan cara yang besar, yang memukau, yang hebat deh pokoknya. Sehingga kita tidak melihat saat Dia bekerja lewat hal-hal kecil, hal-hal yang biasa, yang menjadi keseharian kita. Dan tidak ada yang mustahil bagi Dia, hal kecil dari-Nya pun pasti mampu untuk mengubah hidup seseorang.

A: Jadi kalo ada istilah ‘manusia yang bermain sebagai Tuhan’, berarti ini ‘Tuhan berkarya sebagai manusia’ dong…

F: Sekarang pertanyaan dari saya adalah, mau kah kita menjadi tangan-tangan-Nya? Biarkan Tuhan bekerja melalui kita. Siapa tau melalui music, nyanyian, tulisan, drama, ceramah, atau bantuan kita, Tuhan bekerja. Atau mungkin lewat hidup kita yang menjadi inspirasi?

A: Ah, bisa-bisanya lo aja nih ngejawabnya. Nah pertanyaan gw kalo dokter mengoperasi pasien, ternyata pasiennya gak selamat bgmana? Padahal dokter itu pinter banget, hati-hati banget, peralatan, kondisi semua sempurna.

F: Saya hanya bisa menjawab ‘Misteri Tuhan’.

A: Yah…

F: Seperti seorang anak kecil yang membuat lubang pasir di pantai untuk menampung seluruh air di lautan.

A: Kalo begitu gw punya pernyataan baru nih.
Tuhan juga tetap mendengar dan melihat di zaman modern ini.
Kalo Dia gak mendengar dan melihat, bgmana mungkin karya-karya-Nya dapat mengobati luka banyak orang? Bgmana mungkin dapat membantu orang-orang tanpa tau apa kesulitan orang tersebut kan?

F: Yupe, siapa yang tau kalau sebuah music diciptakan untuk satu orang yang membutuhkan penyembuhan jiwa diluar sana. Dan siapa yang tau kalau tulisan ini diciptakan untuk satu orang yang membutuhkan jawaban di luar sana.

A: Terima Kasih…

MERDEKA

Salam dari Bangka Island,

Ferdy D.Savio (17/08/08)

Saturday, July 12, 2008

Working is Life...


Hari ini akhirnya bisa online lagi...
Sudah beberapa minggu nih saya berada di pulau bangka... Sepertinya udah tiga minggu deh... Dan saya baru akan pulang ke jakarta tanggal 15agustus nanti... masih lamanya...

Walaupun saya disini merasa kesepian, tapi saya akan terus berusaha untuk maju...
Lebih baik maju lambat daripada saya diam ditempat... Pokoknya terus maju... Untuk mencapai target pertamaku... menjadi mapan... dan kemudian menikah...

Ternyata masa-masa transisi itu cukup melelahkan secara mental. Dari hari ke hari saya merasakan bahwa bekerja itu adalah bagian dari hidup. Sedangkan untuk kegiatan lainnya, seperti bermain futsal, membaca buku, dan lain-lain; semuanya itu cman tambahan untuk membuat hidup lebih bergairah... Itulah arti dan fungsi 'waktu luang'...

Selama ini kadang merasa harus ini, harus itu, bekerja hingga malam, sehingga tidak ada waktu untuk menonton, membaca buku lebih banyak, atau bahkan untuk bermain. Tetapi skarang aku mulai memiliki pandangan kalo itu semua hanyalah sesuatu yang dilakukan dalam 'waktu luang' saja...

inilah bagian dari teori 'tangga hidup'ku...
sekolah, kemudian naik level menjadi bekerja...

Teman-teman, jangan mengeluh apabila karena bekerja kita tidak punya waktu untuk melakukan ini itu. kalau kamu mengeluh, berhentilah dan temukan 'passion'mu... Setidaknya tujuan kamu bekerja... itulah yang memperkuat aku setiap harinya...

Regards,
Ferdy D.Savio

Tuesday, May 6, 2008

Love For Mother Theresa


Inilah perkataan yang diucapkan ibu Teresa sebelum kematiannya :

"Kalau saya memungut seseorang yang lapar dari jalan, saya beri dia sepiring nasi, sepotong roti. Tetapi seseorang yang hatinya tertutup, yang merasa tidak dibutuhkan, tidak dikasihi, dalam ketakutan, seseorang yang telah dibuang dari masyarakat - kemiskinan spiritual seperti itu jauh lebih sulit untuk diatasi."

Mereka yang miskin secara materi bisa menjadi orang yang indah.


Pada suatu petang kami pergi keluar, dan memungut empat orang dari jalan. Dan salah satu dari mereka ada dalam kondisi yang sangat buruk. Saya memberitahu para suster: "Kalian merawat yang tiga; saya akan merawat orang itu yang kelihatan paling buruk." Maka saya melakukan untuk dia segala sesuatu yang dapat dilakukan, dengan kasih tentunya. Saya taruh dia di tempat tidur dan ia memegang tangan saya sementara ia hanya mengatakan satu kata : " Terima kasih " lalu ia meninggal.


Saya tidak bisa tidak harus memeriksa hati nurani saya sendiri. Dan saya bertanya : " Apa yang akan saya katakan, seandainya saya menjadi dia ?" dan jawaban saya sederhana sekali. Saya mungkin berusaha mencari sedikit perhatian untuk diriku sendiri. Mungkin saya berkata: " Saya lapar, saya hampir mati, saya kedinginan, saya kesakitan, atau lainnya". Tetapi ia memberi saya jauh lebih banyak ia memberi saya ucapan syukur atas dasar kasih. Dan ia mati dengan senyum di wajahnya.


Lalu ada seorang laki-laki yang kami pungut dari selokan, sebagian badannya sudah dimakan ulat, dan setelah kami bawa dia ke rumah perawatan ia hanya berkata: "Saya telah hidup seperti hewan di jalan, tetapi saya akan mati seperti malaikat, dikasihi dan dipedulikan." Lalu, setelah kami selesai membuang semua ulat dari tubuhnya, yang ia katakan dengan senyum ialah : "Ibu, saya akan pulang kepada Tuhan" - lalu ia mati.


Begitu indah melihat orang yang dengan jiwa besar tidak mempersalahkan siapapun, tidak membandingkan dirinya dengan orang lain. Seperti malaikat, inilah jiwa yang besar dari orang-orang yang kaya secara rohani sedangkan miskin secara materi.


Regrads,


Ferdy D.Savio

Saturday, May 3, 2008

Napoleon Hill Quote


"Jika kau merasa kalah, maka kalahlah kau,
jika kau merasa takut, maka takutlah kau.

Jika kau ingin menang tapi merasa tak mampu,
hampir pasti kau akan kalah.

Jika kau merasa sesat, sesatlah dirimu
karena sesungguhnya,
sukses dimulai dari niat seseorang.

Semua tergantung pada suasana hatimu.

Jika kau merasa terbuang, maka kau akan terbuang.

Kau harus bercita-cita tinggi.

Kau harus yakin pada dirimu
sebelum kau raih pialamu.

Perjuangan hidup tak selalu dimenangkan
oleh mereka yang terkuat atau yang paling sigap,
cepat atau lambat,
orang yang YAKIN DIRINYA BISA,
itulah yang tampil menjadi sang JUARA!"

-Napoleon Hill-



SEMUA PRESTASI,
SEMUA HARTA KEKAYAAN,
BERAWAL DARI SEBUAH IDE!
-ANDREW CARNEGIE-


YANG DIPERLUKAN HANYALAH
RANGSANGAN UNTUK MENGAWALI LANGKAH



Regards,

Ferdy D.Savio

Friday, May 2, 2008

Run Errand Days

Well today i called it a run an errand days...
bit of tired, but when i met Vichi at story teller...
Wow, makes my day a lot lot lot better...

Kesana, kemari, pulang kerumah, pergi lagi...
Tapi senang bisa bertemu teman lama...

And i read a book called, "Financial IQ" by Robert T. Kiyosaki...
Cool book, love it...
and the best part of today is pick my girl to come home...
eventhough i'm tired... but i want to pick her anyway... Love my girl very much...

Today i learn something... Nothing can make your days worse, except for yourself.
Gak ada orang laen yg bisa bikin hari kita buruk kecuali kita sendiri...
Gak karena disuru kesana kemari, melakukan to do list orang laen, i'm enjoying it... think of it as service to ease other people's life.
Gak karena capeknya badan, karena i do what i want to do. biarpun dipaksa, kalo gw gak mau melakukannya, yah gw gak mau. but i want to do it anyway...

so.... Nothing can make your days bad, except for yourself...

Cheers,

Ferdy D.Savio

Tuesday, April 29, 2008

Kita butuh olah raga

Fiuh, karena lama berada di pulau bangka. Dah lama gak olahraga.

Akhirnya hari ini ku putuskan untuk ikut bermain futsal bersama teman-teman.
Setelah sekian lama off dari futsal.
Awalnya sih lemas bgt. Tapi setelah bbrp waktu badan saya malah semakin segar.
Ternyata olah raga memang dibutuhkan. Tidak boleh diabaikan ini.
Ayo kita berolahraga.
Fighting...


Tadi saya menonton lagi episode 1 serial tv Sun Tzu.
ada 3 kekekalan yang diajarkan oleh panglima besar Tian Ranji, yaitu
  1. Jiwa Kesatria
  2. Kepahlawanan
  3. Karya Tulis
Panglima besar Tian Ranji adalah guru dari Sun Tzu waktu masih muda.
ajarannya adalah "basmi tuntas kezaliman. cegah perang dengan perang."
walaupun saat itu Sun Tzu menyatakan ketidak setujuannya dg ajaran cegah perang dg perang.
Sehingga pada akhir hidupnya Sun Tzu punya prinsip "memenangkan pertempuran tanpa perlu bertempur"

Regards,

Ferdy D.Savio

Tuesday, April 8, 2008

2 Kekuatan di Kehidupan ini


Salam bagi Teman-teman semua ^_^

Apakabar nya? Semoga kabar nya baik selalu.

Saya percaya bahwa di kehidupan kita ini terdapat 2 buah kekuatan. Dari zaman dahulu kala hingga detik ini juga hanya ada 2 kekuatan ini yang saling bertolak belakang, yaitu:

The Power of Positive
dan The Power of Negative.

Kekuatan dari positif dan negatif selalu ada pada setiap detik kehidupan kita. Mereka selalu mempengaruhi pribadi kita, tindakan kita, pikiran kita, bahkan kata-kata yang kita ucapkan.

Bagaimana dengan kamu? Ada yang bisa di sharing kan atau komentar?

Regards,

Ferdy D.Savio

Thursday, March 27, 2008

Gak mao jadi miskin dan mao jadi kaya

Teman-teman,

Apa sih bedanya,
Gak Mao Jadi Miskin dan Mao Jadi Kaya?

Ayo, dijawab yah ^_^


Regards,
Ferdy D.Savio

Sunday, March 23, 2008

Benci dan Kesal

Teman-teman,
Pernahkah kamu merasa benci dan kesal terhadap seseorang atau sesuatu?

Apasih yang kita rasakan sewaktu perasaan tersebut muncul?

Marah, penuh emosi, rasanya ingin meledak mengeluarkan segala emosi yang ada, atau sedih, menangis tidak berdaya, merasa putus harapan, dsb.
(tambahin yah kalo ada lagi ^_^)

Perasaan benci dan kesal ini sebenarnya didasari oleh perasaan yang tidak puas. Dimana keinginan, kebutuhan, ataupun tuntutan kita tidak terpenuhi. Baik kebutuhan-kebutuhan materiil, maupun psikologis. Perasaan ingin dihargai, dicintai, dan diperhatikan, serta masih banyak lagi. (Ayo tambahin lagi)

Saat perasaan itu muncul, ayo kita nikmati sejenak (seperti yg saya bilang di tulisan saya sebelumnya loh –mengeluhlah, marahlah, menangislah- yang blom baca, baca yah ^_^) rasakan perasan itu. Tapi setelah itu ayo kita ubah fokus pikiran kita ke hal yang lebih positif, yaitu belajar. Belajar dari perasaan tersebut dan maju lagi.

Salah satu guru saya menjelaskan begini. Setiap kali anda menemukan diri Anda membenci seseorang, bertanyalah kepada diri sendiri, “Apa yang kuinginkan darinya dan tidak kuperoleh?” Dan kemudian berkomitmenlah untuk sedikitnya meminta hal itu –Jack Canfield–

Selamat Hari Paskah,
Ferdy D.Savio

Friday, March 21, 2008

Karakter dan Reputasi


Teman-teman,

Hari ini saya mau bercerita tentang karakter dan reputasi.

Dahulu pada zamannya, Abraham Lincoln sangat perhatian terhadap pentingnya karakter. Akan tetapi ia juga sadar akan pentingnya memiliki reputasi yang baik.

Beliau berkata, "Karakter itu seperti pohon dan reputasi seperti bayangannya. Bayangan itu adalah apa yang kita pikirkan, tetapi pohon adalah hal yang sebenarnya."

"Character is like a tree and reputation like its shadow. The shadow is what we think of it; the tree is the real thing."
Abraham Lincoln

Jadi bisa dibilang bahwa reputasi adalah apa yang orang lihat atau pikirkan dari kita, dan karakter adalah apa yang sebenarnya dari diri kita.

Cara kita memperlakukan orang yang menurut kita tidak dapat membantu/tidak penting atau tidak dapat menyakiti kita (jadi kita berani untuk tampil apa adanya) akan menampilkan karakter kita yang sesungguhnya dari pada tingkah kita di depan orang2 yg kita anggap penting.

Pernahkan anda kaget mendengar komentar orang tentang diri kita? dan menjawab, "Masa sih? Gw gak kayak gitu koq"


Regards,

Ferdy D.Savio

Saturday, March 15, 2008

Great Friends


Dear Friends,
ini ada cerita nyata dari seorang yang gw kagak kenal. hehe...
katanya sih seorang motivator lewat tulisan di website.

tapi pointnya bagus deh, tentang sahabat yg baik.

Great Friends

I think deep down everyone has a burning desire to be great. They want to be the best plumber, the best carpenter, the best mechanic, the best engineer, the best lawyer. They want to be the best dad, the best mom, the best uncle, the best cousin and the best friend. They simply want to be the best - they want to be great. It's human nature to want more for ourselves and to want more for others. We simply want to be great.

The other day a good friend of mine gave me a call. We were talking about a recent promotion that I was passed up for. I work full time as a project manager and had been told that I was going to receive a huge bonus for work well done but the compensation didn't fall through. I was offered a title change but nothing else. I wasn't in the best place and my wife and I hadn't talked in almost 36 hours because of our conflicting schedules. It was in that 36 hour that I received a call from a good friend of mine - my friend Jason. I was really upset that I had been passed for promotion because I thought there was something 'wrong with me'. Jason didn't see it that way. He asked me what had happened and listened to my story.

While we were on the phone, something happened. I'm not quite sure what happened, but I felt a shift - I felt lighter. I shared my story with Jason and he just listened. When I was all done he just said the most beautiful words. He said, "Steve, with your skills and experience you can work anywhere you want. You're going to do great things." I told him how much I appreciated his call and he told me, "No Steve. Thank-you." My heart melted. I felt like crying but I didn't. In all the years of our friendship, he never said such a thing. It was in that moment I realized what a great person he is - and in his greatness I realized how great I am. If you ever forget who you are, stop and listen to your great friends.

Make great friends and keep them forever.. It's in their greatness that lies the greatness in YOU.

Stephen Martile

Regards,
Ferdy D.Savio


Grab this Widget ~ Blogger Accessories