Bantuan Kemanusiaan

D.Savio Search Engine

Sunday, July 31, 2011

SETIAP LANGKAH ADALAH ANUGRAH

Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara.

Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.

Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dgn senyum lebar menghiasi wajahnya.
Drmn Anda belajar melakukan semua hal itu? tny sang professor.
Melakukan apa? tny Ralph.
Drmn Anda belajar untuk hidup seperti itu? desak sang professor.
Oh, kt Ralph, selama perang.
Sy kira, perang telah mengajari sy banyak hal.

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam . Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau & bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah,katanya.
Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat&memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.

Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.

Nilai manusia tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.
Kekayaan manusia bukan apa yg ia peroleh, melainkan apa yg telah ia berikan.
Selamat menikmati setiap langkah hidup mu & BERSYUKURLAH SETIAP SAAT.

Regards,
Ferdy D. Savio
http://ferdydsavio.blogspot.com

Friday, July 29, 2011

Facing The Giants

Kalahkan Raksasamu!

oleh :Anthony Dio Martin

Dalam potongan film di Youtube, yang diambil dari filmFacing the Giants digambarkan kisah dramatis tentang

seorang pelatih American football yang berusaha memotivasi seorang anak asuhannya, Brock. 

Diceritakan bagaimana si Brock ini begitu frustrasi dengan prestasi mereka yang begitu payah dan yakin timnya tidak akan bisa menang.

Untuk meyakinkannya, si pelatih meminta Brockmelakukan death crawl sambil ditutup matanya. 

Dia harus menggendong rekannya sambil merangkak sejauh mungkin. Brock sendiri yakin, dia hanya bisa merangkak sejauh 20 yard.

Karena itu, sambil meringis dan mengeluh dirinya tidak mampu, 
dia masih terus merangkak.

Di sampingnya, si pelatih terus memompa semangatnya. Bahkan, ada saat di mana 
Brock merasa sudah tidak sanggup lagi dan ingin menyerah. 


Namun, si pelatih masih terus berteriak memompakan semangat baginya.

Sampai akhirnya ketika tenaganya habis dan Brock dipersilakan membuka penutup 
matanya. 

Tanpa disadarinya dia telah merangkak sejauh 100 yard atau seluruh lapangan!

Film ini menggambarkan dengan bagus suatu kondisi di mana terkadang kita harus 
berhadapan dengan raksasa kita. 


Raksasa-raksasan ini berdiri di antara diri kita bersama mimpi-mimpi kita. 
Celakanya, banyak di antara

kita yang akhirnya dikalahkan oleh raksasa-raksasa ini. Bahkan sebelum mereka 
sempat bertempur.

Tulisan kali ini mengajak kita untuk melihat minimal tiga raksasa yang sering 
menjadi penghalang bagi kita

dan harus kita hadapi.

1. Limiting Beliefs

Raksasa pertama ini memang harus dilewati. Jika tidak, kita tidak pernah tahu di 
mana kemampuan kita yang

sesungguhnya. Contoh paling menarik adalah saat Charles Yeager, seorang test 
pilot di Amerika yang

berhasil melewati batas kecepatan suara pada1947. Saat itu, semua orang percaya 
bahwa kecepatan suara adalah

suatu hal yang mustahil dilewati. Namun, dengan pesawatnya dan keyakinannya, 
akhirnya Charles Yeager

bisa mematahkan keyakinan berabad-abad bahwa orang tidak mungkin melewati batas 
kecepatan suara itu. Dia

pun membuka era supersonik yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Untuk itu, mari kita pikirkan apakah raksasa pertama yang ada di kepala kita 
sekarang. Ia selalu

menunjukkan kepada kita keterbatasan dan hal-hal yang dianggap kita tidak bisa 
dilakukan. Dalam hal ini,

marilah kita selalu percaya, kalau kita tidak pernah mencoba, kita tidak pernah 
akan tahu seberapa besar

kemampuan yang kita miliki. Inilah raksasa pertama yang harus ditaklukkan.

2. Goal Distraction

Raksasa kedua adalah raksasa distraksi (distraction) yang selalu berusaha 
mengaburkan kita dari

impian-impian kita. Raksasa ini berusaha membuat kita terganggu, teralihkan 
ataupun justru berfokus pada

hal-hal lain, selain impian dan cita-cita kita. Raksasa ini selalu memberikan 
kesibukan atau

memberikan kita pilihan ataupun kata-kata dalam pikiran kita sehingga kita tidak 
bisa mewujudkan

impian kita. Raksasa ini memberikan kepada kita kalimat seperti,

"Kumpulin modal dulu, baru bisa meraih mimpimu", 
"Ayo istirahat dulu, kan kamu sudah kerja keras", 
"Ayo kamu harus bisa punya kemampuan dan ilmunya, baru kamu bisa jalankan 
impianmu", 
"Kamu terlalu muda. Tunggulah dahulu". 
Raksasa-raksasa ini yang membuat kita akhirnya jadi sibuk menunda-nunda dan 
akhirnya jadi

tidak melakukan apa yang direncanakan.

Menghadapi raksasa kedua ini, kita harus tahu manakah yang merupakan 
'pengalihan' dari impian kita sehingga

kita jadi menunda-nunda dan sibuk dengan segala urusan yang lain, selain 
mengurusi mimpi kita.

Tujuan raksasa satu ini memang membuat kita teralihkan sehingga lama-kelamaan 
kita jadi kehilangan momentum

sehingga kita pun kehilangan semangat. Bahkan lupa dengan impian kita.
Hati-hati dengan raksasa kedua ini.

3. Fear

Raksasa ketiga dalam kehidupan kita adalah raksasa ketakutan. Raksasa ini 
tujuannya cuma satu, yakni

menanamkan dalam diri kita ketakutan dan kekhawatiran sehingga kita tidak bisa 
mewujudkan apa pun. Ketakutan

itu membuat kita lumpuh.

Salah satu contoh bagus adalah tatkala perang urat syaraf yang sering 
berlangsung pada saat-saat

menjelang pertandingan besar dalam olahraga. Saat-saat itu, para pelatih atau 
pemain berusaha menciptakan

teror mental yang isinya menakut-nakuti tim yang lebih rendah ataupun pribadi 
yang lebih kecil sehingga

mereka mengalami proses ketakutan. Ketakutan inilah yang akhirnya membuat mereka 
tidak mampu tampil secara

maksimal karena mareka sudah takut kalah duluan.

Tidaklah mengherankan jika banyak orang mengatakan FEAR sebagai singkatan dari 
False Evidence Appear Real

(bukti-bukti palsu yang tampaknya benar). Atau, dalam kamus saya, saya lebih 
senang menggunakan singkatan

dari FEAR adalah Fantasized Experience Appreal Real, yakni pengalaman fantasi 
(palsu) yang dianggap

kenyataan.

Mengapa demikian? Karena dalam benak dan pikiran kita, kita sudah telanjur 
membayangkan hal-hal yang buruk

dan hal itulah yang kita percaya akan terjadi. Justru itulah yang kemudian 
menjadi ketakutan yang sungguh

membelenggu kita.

Marilah pada kesempatan ini kita bangkit, berdiri, dan dengan tekad yang bulat 
berusaha mengalahkan

raksasa-raksasa tersebut. Ingatlah, sebagaimana dalam kisah terkenal yang 
seringkali diceritakan pada

anak-anak kita soal Daud yang mengalahkan Goliath, si raksasa.

Dengan hanya bermodalkan ketapel, Daud yang didukung oleh Tuhan akhirnya bisa 
mengalahkan Goliath, raksasa

yang luar biasa itu. Maka, marilah kita juga yakin dengan dilandasi doa-doa 
kita. Kita bisa mengalahkan

berbagai raksasa yang menghalangi pencapaian impian.

-- 

salam,

Anthony Dio Martin
http://www.anthonyd iomartin. com/

Friday, July 22, 2011

Kekuatan Sudut Pandang versi NLP

Salah satu kunci dari seorang praktisi NLP adalah kemampuannya dalam menggunakan Asosiasi dan Disosiasi. Apa itu? Asosiasi bisa kita ibaratkan sedang bermain game dan melihat dari mata jagoannya (orang pertama), sementara dengan Disosiasi kita dapat melihat seluruh tubuh tokoh jagoannya (orang ketiga).


Pertanyaannya apakah kita bisa seperti permainan itu? Yes! Kita bisa!

Ini lah salah satu kemampuan manusia yang tidak diajarkan disekolah. Para peracik NLP pun memperoleh pemahaman atas kemampuan manusia ini berdasarkan hasil pengamatan terhadap manusia itu sendiri. Menarik bukan?

Saat kita ter-Asosiasi, kita sepenuhnya terlibat dalam pengalaman tersebut. Karenanya emosi kita pun menjadi lebih terlibat dan lebih besar.


Film-film 3 dimensi, simulator, dan sebagainya banyak bermain dengan teknik ini. Mereka menggunakan sudut pandang dari gambar sedemikian rupa agar para penontonnya dapat ikut merasakan seolah-olah hal tersebut nyata. Jadi saat ada adegan batu yang melayang ke arah kita, sebagai penonton kita secara reflek ingin menghindari batu tersebut.


Selain film 3D atau simulator, film-film yang mampu mengikat penontonnya secara emosi pun akan membawa para penontonnya ke Asosiasi. Film yang mengharukan, film aksi, film horor... Sangat menarik! Masih ingat adegan Jurassic Park dimana wajah T-Rex sangat besar dan menggaum?

Jadi konsep Asosiasi ini memiliki efek terlibat secara emosi dan menjadikan pengalaman lebih nyata.

Bagaimana dengan Disosiasi? *saya melihat diri saya sedang takut didepan T-Rex... atau Double Dissociation? *saya melihat diri saya sedang melihat diri saya yang sedang takut didepan T-Rex...

Menariknya Disosiasi memiliki efek yang terbalik.
Malahan Disosiasi dapat digunakan untuk melepaskan diri dari emosi.


Saat Anda sedang dimarahi oleh pelanggan atau atasan, lakukan Disosiasi, seolah-olah Anda keluar dari diri dan melihat diri Anda sedang dimarahi oleh orang lain.
Perasaan tidak nyaman saat dimarahi akan jauh berkurang.


Ini lah sebabnya mengapa saat pikiran sedang mumet, baik sekali untuk meninggalkan sejenak, sekedar berjalan-jalan mencari angin. Bahkan terkadang secara ajaib dapat menemukan jawabannya.


Pada saat penutupan dari pelatihan Neo NLP Practitioner kemarin, Pak Ikwan Sopa mengajak kami para peserta untuk melakukan sebuah simulasi yang sangat menarik. Menggunakan konsep Disosiasi beliau mengajak kami untuk bangkit dari kursi meninggalkan “Si hitam” diri kami tinggal di kursi. Jadi kita ber-disosiasi dengan “setan” dalam diri. Kemudian dengan tarian dan lagu yang menyenangkan kita memutuskan untuk memutus hubungan dengan “Si hitam”. Apa yang terjadi? Perasaan lega terjadi seketika... beban rasa takut, rasa enggan hilang semua... 


Jadi menguasai Asosiasi dan Disosiasi akan membantu Anda untuk memiliki hidup yang berkualitas.

Sekarang bayangkan sebuah pengalaman, bisa jadi pengalaman yang sangat menyenangkan yang emosinya masih terasa kuat. Coba anda perhatikan dan ubah gambarnya menjadi sudut pandang orang ketiga dan perhatikan perasaan Anda.

Selamat bermain-main dengan konsep Asosiasi dan Disosiasi selama seminggu kedepan! Dan perhatikan apa yang terjadi!

Ferdy D. Savio
ferdydsavio.blogspot.com

Wednesday, July 20, 2011

The Miracle of Endorphin

Dalam kehidupan Anda, Anda akan terluka oleh orang lain, kadang-kadang sengaja, kadang-kadang tidak sengaja.

Bagaimana Anda menangani sakit hati Anda akan menentukan kebahagiaan Anda.

Bila Anda memendam sakit hati dalam hidup Anda dan terus menyimpannya, ini disebut kebencian.

Jika seseorang menyakiti Anda tahun yang lalu dan Anda masih menyimpannya, itu akan meracuni hidup Anda.

Untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda sendiri, Anda harus belajar untuk mengampuni.

Jika seseorang marah, cemas, takut, merasa tertekan, otaknya mengeluarkan NOR-adrenalin, hormon yg sangat beracun.

Di antara racun alami, hormon ini menempati urutan kedua setelah bisa ular.
Racun ini membuat sakit, cepat tua & cepat meninggal.

Jika seseorang menghadapi segala sesuatu secara positif & afirmatif, otak akan mengeluarkan hormon BETA-endorfin.

Hormon kebahagiaan ini berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh, menjaga sel otak tetap muda, melawan penuaan, menurunkan agresivitas dalam relasi antar manusia, meningkatkan semangat, daya tahan & kreativitas.

Karena itu tersenyumlah & bersikaplah positif jika ingin hidup bahagia, sehat & berumur panjang.

Dikutip dari :
The miracle of Endorphin
~Dr Shigeo Haruyama


Be Happy ^_^
Ferdy D.Savio

Ambil Keputusan, Sekarang!

Oke, ada artikel dari Bo Sanchez yang bagi saya sangat menarik...

Apa yang Anda lakukan setelah Anda mengambil sebuah keputusan??


Selamat menikmati,
Ferdy D.Savio


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Saya menyukai paragraf di bawah ini.  Saya akan jelaskan alasannya
nanti.  Bacalah lagi bagaimana Maria menjawab “ya” pada Tuhan:
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke
pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.  Di situ ia masuk ke rumah
Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan
Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.  (Lukas 1:38-40,56)

Setelah Maria menjawab “ya” kepada Tuhan, Alkitab mengatakan ia
“bergegas” ke sebuah kota di Yehuda.

Mengapa bergegas?

Orang rohani yang benar tahu bahwa ada area ini di antara keputusan
dan tindakan Anda.  Jangan berdiam terlalu lama di area ini.  Hal ini
berbahaya.

Jika Anda plin-plan, jika Anda berlambat-lambat, jika Anda berlama-
lama dalam area ini, sebelum Anda tahu, PUUF!  Keputusan Anda akan
hilang selamanya.

Inilah saran saya: Begitu Anda membuat sebuah keputusan, segeralah
bertindak.  Berlari melewati area di antara keputusan dan tindakan
ini.  Jangan terlelap sampai Anda melakukan sesuatu!

Saya belum pernah bertemu seorang yang sukses yang tidak memiliki
sebuah kecenderungan untuk bertindak.  Begitu seorang  yang sukses
membuat sebuah keputusan untuk meraih suatu tujuan, sebuah kegiatan
yang riuh terjadi.  Orang yang sukses bertindak dengan segera.


-Bo Sanchez-

Sepasang Sepatu

Pada suatu malam yang dingin di bulan Desember,
seorang anak kecil yang bernama Johny, kira-kira berumur 10 thn,
berdiri di depan sebuah toko sepatu dengan telanjang kaki.
 
Dia mengintip ke jendela toko sambil menggigil kedinginan.
Tiba-tiba seorang wanita mendekati Johny,
"Anak kecil, apa yg sedang kamu perhatikan di jendela itu?"
 
"Aku sedang meminta kepada TUHAN supaya memberiku sepasang sepatu baru."
 
Kemudian wanita itu memegang tangan Johny & membawanya masuk ke dalam toko.
 
Dia meminta pegawai toko itu untuk membawakan 1/2 lusin pasang kaus kaki untuk Johny.
 
Setelah itu dia bertanya kepada pegawai toko apakah dia bisa memberikan sebaskom air hangat & handuk untuknya.
 
Pegawai toko segera memberikan apa yg diminta oleh wanita itu.
 
Dia membawa Johny ke bagian belakang toko,
melepaskan sarung tangannya, berlutut, membasuh kaki Johny yang kecil itu & mengeringkannya dengan handuk.
 
Sesaat kemudian pegawai toko datang dgn membawa beberapa kaos kaki.
 
Wanita itu memakaikannya pada kaki Johny,
dia juga telah membelikan Johny sepasang sepatu.
 
Dia mengikat sisa kaus kaki yg lain & memberikannya kepada Johny.
Dia menepuk pundak Johny & berkata,
"Tak usah kuatir, anak kecil, kamu akan merasa lebih nyaman sekarang."
 
Pada saat wanita itu hendak pergi,
si Johny kecil yg masih terheran-heran itu menarik tangannya & memperhatikan wajah wanita itu.
 
Dengan berderai air mata karna terharu, Johny berkata,
"Apakah Anda keluarga TUHAN?"
 
Sahabat,
Anda diciptakan serupa dengan gambar TUHAN,
apakah orang lain tlah melihat & merasakan bahwa ada TUHAN dalam hidup Anda?
 
Mungkin TUHAN ingin memakai Anda untuk menjawab doa seseorang. Mari setia dgn perkara kecil & bagikan cinta Tuhan melalui perkara tersebut.

Salam
Ferdy D.Savio

Monday, July 18, 2011

Lima Tutur Bijak

Ada 5 Tutur Bijak...!!!

(1).Jika Anda benar,maka Anda tidak perlu marah

Dan jika Anda salah, maka Anda tidak layak marah


(2).Sabar dengan Keluarga, itu namanya Cinta

Sabar dengan Orang Lain, itu namanya Respect

Sabar dengan Diri Sendiri, itulah Kepercayaan Diri



(3).Jangan berpikir terlalu Keras mengenai masa lalu, hal itu membawa Air Mata

Jangan pula berpikir terlalu banyak mengenai masa depan, hal itu membawa Ketakutan

Hiduplah saat ini dgn senyuman, hal itu akan membawa Bahagia.


(4).Setiap Cobaan dalam hidup kita, bisa membuat kita lebih terpuruk atau lebih baik

Setiap tantangan datang untuk membuat kita lebih berprestasi, atau hancur sama sekali

Pilihan ada di tangan kita, untuk menjadi seorang Pecundang atau Pemenang....!!!


(5).Temukan hati yang indah & tulus, bukan wajah yang Rupawan atau Menawan

Hal-hal yang Indah tidak Selalu Baik, namun....
Hal-hal yang Baik Selalu Indah...!!
Regards,
Ferdy D.Savio

Sunday, July 17, 2011

BAHASA KASIH - BERTUMBUH

BAHASA KASIH - Renungan Harian Katolik
Minggu, 17 Juli 2011Hari Minggu Biasa XVI

Kej 12:13, 16-19
Mzm 86:5, 6-9, 10, 15-16a
Rm 8:25-27
Mat 13:24-43

BERTUMBUH

Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai... - Mat 13:30

Seorang teman bertanya, "Kenapa Tuhan membiarkan orang benar diperlakukan tidak adil dan kejahatan semakin merajalela?" Semula dalam hati kecil saya juga setuju dan itu menjadi pertanyaan pula dalam doa-doa saya.

Suatu hari Tuhan mencelikkan mata rohani saya melalui pengajaran tentang perjalanan Yusuf (dalam kitab Kejadian). Bagaimana respon Yusuf ketika ia diperlakukan tidak adil oleh saudara-saudaranya, oleh juru minuman dan juru roti raja Mesir. Dimulai dari lubang sumur hingga di penjara, Yusuf tetap menjaga sikapnya yang baik dan menanti penuh sabar pertolongan Tuhan. Akhirnya Yusuf memperoleh kemuliaan sebagai orang kedua yang menguasai tanah Mesir. Ternyata ada maksud Tuhan di balik penderitaan Yusuf, yaitu untuk menolong bangsa Israel dari bencana kelaparan dan juga rencana penyelamatan bangsa Israel menuju ke tanah perjanjian melalui Musa.

Terkadang Tuhan sendiri yang menguji kesetiaan kita melalui berbagai pencobaan (baca Habakuk), sama seperti firman Tuhan hari ini yang bermaksud mendidik agar iman kita bertumbuh di tengah-tengah situasi yang terkadang menghimpit hidup kita.

Masing-masing dari kita pasti tengah mengalami penderitaan yang disebabkan oleh pengujian Tuhan maupun seringkali oleh karena akibat perbuatan kita yang salah ataupun oleh akibat perbuatan orang lain kepada diri kita. Namun teguhkanlah iman dan percayalah bahwa di balik semua pergumulan yang kita hadapi, ada Tuhan yang senantiasa mau menolong kita agar level iman kita semakin hari semakin menjadi sempurna. Amin. (Sur)

Apakah saya mau dibentuk Tuhan?

----------

Mat 13:24-43
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."
33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
34 Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,
35 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
36 Maka Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Friday, July 15, 2011

Bahasa Kasih - Hukum Baru

BAHASA KASIH - Renungan Harian Katolik
Jumat, 15 Juli 2011
St. Bonaventura
Kel 11:10-12, 14
Mzm 116:12-13, 15-18
Mat 12:1-8

HUKUM BARU
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. - Mat 12:7

Dalam tradisi orang Yahudi dalam Perjanjian Lama, apabila seseorang kelaparan, ia diperbolehkan untuk memetik dari pohon dan memakannya. Selama mereka tidak membungkus dan membawa, itu belum dianggap mencuri. Sebetulnya pada hari Sabat pun, mereka diperbolehkan menolong orang, asalkan orang tersebut berada dalam keadaan hampir mati (sekarat).

Orang Farisi menuduh para murid bekerja karena mereka memetik dan mengupas gandum, sama seperti yang dilakukan petani ladang gandum. Tapi Yesus menjelaskan dengan contoh Daud dan para Imam. Waktu tentara Daud kelaparan dan yang ada saat itu hanyalah roti kudus yang dipakai untuk ibadah. Seharusnya roti itu diminta dan diberikan pada para prajurit yang akan berperang. Yesus mengingatkan orang Yahudi bahwa perintah mengasihi Allah dan manusia lebih besar dibanding hari Sabat. Tradisi hukum kasih ini berlaku sampai sekarang. Tanda yang jelas adalah orang Kristen melakukan ibadah di hari Minggu dan bukan hari Sabat. Minggu adalah lambang dari kebangkitan Yesus yang sama dengan kebebasan kita dari tuntutan hukum Musa.

Yesus berkata manusia tidak dibenarkan oleh Hukum Musa atau Hukum Sabat. Hukum tidak berkuasa atas hidup kita. Tetapi manusia akan dibenarkan apabila mengambil bagian dalam Roh dan mengikuti kehidupan Kristus yaitu dengan hukum cinta kasih. Dalam hidup sehari-hari seringkali kita kaku dengan hukum yang berlaku. Misalnya di restoran ada tulisan "Pengemis dilarang masuk.", sementara kita lihat diluar ada ibu-ibu tua yang kelaparan meminta-minta tapi kita cuek saja. (Ch)

Apa saya sering terbelenggu oleh hukum/aturan yang berlaku?
----------
Mat 12:1-8
1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?
5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.
7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." 



Regards,
Ferdy D. Savio

Thursday, July 14, 2011

The Art of Giving

Seorang tukang parkir mengagumi sebuah mobil yang baru saja diparkirkannya. Si empunya mobil keluar dengan hati-hati memandang ke arah tukang parkir.

"Mobil yang bagus sekali!" Geleng si tukang parkir, "Pasti sangat mahal... Maaf bolehkan saya bertanya berapa bapak mengeluarkan uang untuk mobil ini?"

"Nol rupiah," jawab si empunya, "Kakak saya memberikannya sebagai hadiah ulang tahun saya!"

"Maksudnya, kakak Bapak menyerahkan begitu saja mobil ini dengan cuma-cuma? Dan Bapak tidak mengeluarkan uang sepeser pun?" Lanjut si tukang parkir dengan takjub.

"Begitulah!"

Dengan nada sangat berharap si tukang parkir menutup pembicaraan, "Mudah-mudahan aku bisa menjadi kakak seperti itu. Membahagiakan adik-adiknya!"

»
Sahabat, jika dalam sekelebatan pikiranmu tukang parkir itu menginginkan menjadi adik yang diberi hadiah-hadiah, maka begitulah mentalmu, membiasakan diri seperti pengemis, manja, obsesi kepada yang cuma-cuma dan berharap pada yang mudah-mudah saja.

Come on! Berpikirlah dari sudut yang lebih baik, tinggi, di atas, memberdayakan. Berupayalah menjadi seorang yang membagi-bagi karunia dan berkat-berkat terbaikmu kepada dunia ini. Jadikan dirimu tempat Tuhan menyalurkan kelimpahan NYA ke tangan saudara-saudaramu.

Hidup itu memberi
Regards,
Ferdy D.Savio


Grab this Widget ~ Blogger Accessories