Bantuan Kemanusiaan

D.Savio Search Engine

Sunday, August 31, 2008

Buaya yang berwarna pink


Kali ini Ferdy sudah menyiapkan sebuah cerita yang baru saja dibuat... Enjoy yah... Jangan lupa komentar nya =)


Pada suatu hari, lahirlah seekor buaya yang berwarna pink. -Pink? Ya, pink…-

Dari kecil hingga beranjak dewasa, buaya ini sangat bergantung kepada induknya. Oleh karena warna tubuh nya yang begitu mencolok, buaya ini tidak dapat berburu sebagaimana semestinya. Kedatangannya sudah dapat terlihat dari kejauhan dan membuat hewan-hewan buruannya waspada. Bahkan teman-temannya tidak ada yang mau mendekati ataupun membantunya.

Setiap hari buaya tersebut mendapatkan makanannya dari induknya dan tumbuh menjadi buaya yang besar. Hingga suatu hari, induknya meninggal. Meninggalkan dirinya sendiri. Berjuang mencari makan, mempertahankan hidup demi menghormati induknya.

Hari demi hari, bulan berganti bulan, dirinya belum mendapatkan makan. Pernah beberapa kali, ia mencoba untuk memakan berbagai macam tanaman yang terlihat lezat. Tetapi ternyata ia tidak dapat mencernanya. Ia menjadi sangat lemas, dan hanya dapat berbaring seharian untuk menjaga tenaganya.

Pada suatu hari, ada seekor burung yang sangat suka sekali bernyanyi. Ia sangat bangga dengan suaranya yang merdu. Setiap hari dilaluinya dengan bernyanyi, menghibur seisi hutan dengan suaranya yang merdu. Semua hewan yang sedang sedih, selalu dapat dihiburnya dengan nyanyian dan bahkan terkadang ditambahkan sebuah tarian. –Burung yang aneh-

Ketika sedang terbang menari diangkasa, burung ini melilhat seekor buaya yang berwarna pink. Ia pernah mendengar gossip-gossipnya mengenai buaya kesepian yang berwarna pink, namun baru kali ini ia benar-benar melihatnya dengan mata nya sendiri. Wow, ternyata benar-benar ada…

Akhirnya burung ini mendarat di sebuah batang pohon yang tinggi. Ciiiitttt… bunyinya mendarat. Tidak berani ia mendekat, pikirnya dalam hati walaupun ia kesepian tentunya ia juga kelaparan. Setelah lama ia perhatikan, nampaknya buaya ini tidak lagi memiliki semangat untuk hidup. Buaya ini membutuhkan semangat baru, dan ia tau semangat baru berarti nyanyian dan tarian.

Setelah mengumpulkan segala keberanian, dalam satu tarikan napas, burung ini meluncur ke tempat buaya tersebut berbaring. Dengan berhati-hati burung ini mendekati dan mulai bernyanyi. Suaranya yang merdu membangunkan si buaya. Awalnya terlihat tidak ada reaksi, namun si burung tidak menyerah. Ditambahkannya tarian dengan bulu-bulu sayapnya yang indah. Lama-lama terlihat si buaya mulai menikmati. Dimulailah persahabatan antara buaya dan burung ini.

Setiap hari burung ini bernyanyi dan menari untuk menghibur si buaya, namun si buaya setiap harinya semakin lemah karena tidak makan. Si burung mulai panik, dan setiap hari pula ia memberikan buaya ini makanan mulai dari serangga hingga biji-bijian. Namun tidak ada satupun yang dapat dimakan oleh buaya tersebut.

Burung ini mulai kehabisan akal, tidak ada yang bisa ia lakukan lagikah? Segala yang biasa ia lakukan untuk menghibur hewan-hewan yang lain tidak ada yang berhasil. Hal-hal yang biasa sepertinya tidak mujarab. Ia harus memikirkan hal-hal yang baru. Tapi apa? Segala-galanya telah ia berikan. Segala-galanya? Benarkah? Peperangan terjadi di dalam batinnya…

Suatu malam ia memutuskan untuk memberikan segala-galanya. Saat buaya tersebut tertidur, ia masuk ke dalam mulutnya dan tidur disana. Ia mengetahui bahwa ini adalah akhir dari hidupnya, namun inilah yang ia inginkan.

Saat pagi menjelang, si buaya langsung saja menelan si burung. Kawannya, yang berkorban segala-galanya untuk dirinya. Saat sadar. Buaya tersebut langsung berlari secepat mungkin. Menabrak segala yang ada. Hatinya sangat hancur. Ia telah memakan sahabatnya sendiri. Ingin rasanya ia berteriak. Ia mengamuk, membabibuta, menghancurkan segala yang ada disekitarnya.

Akhirnya ia berhenti, dan menangis. Hatinya yang hancur. Air mata terus mengalir. Berhari-hari ia menangis. Berbulan-bulan ia menangis. Ia terus menangis. Air mata tak terhentikan, hingga… akhirnya… Ia pun tenggelam dalam air matanya.

Air matanya telah menjadi sebuah danau yang indah, dikelilingi oleh pohon-pohon dan taman bunga. Pohon-pohon tinggi menjadi atap yang teduh. Tanaman-tanaman yang menyehatkan tumbuh subur menjadi sumber makanan. Taman-taman yang indah mengelilingi danau, seakan memanggil hewan-hewan untuk datang. Danau tersebut yang akhirnya menjadi tempat berkumpul para hewan untuk minum, untuk mencari makan dari tanaman-tanaman yang tumbuh subur disekitarnya. Semoga akhirnya buaya dan burung pun dapat tersenyum…

Regards,

Ferdy D.Savio (31/08/2008)

Thursday, August 28, 2008

Cerita rahasia kebahagiaan yang gak kumengerti...

Teman-teman,
Saya punya cerita nih… Dengerin yach…

Seorang ayah menyuruh anaknya pergi mencari rahasia kebahagiaan dari orang yang paling bijaksana di dunia. Anak itu melintasi padang pasir selama empat puluh hari, dan akhirnya tiba di sebuah kastil yang indah, jauh tinggi di puncak gunung. Disanalah orang bijak itu tinggal.

Namun ketika dia memasuki aula kastil itu, si anak muda bukannya menemukan orang bijak tersebut, melainkan kesibukan besar di dalamnya: para pedagang berlalu-lalang, orang-orang bercakap-cakap di sudut-sudut, ada orchestra kecil sedang memainkan music lembut, dan ada meja penuh dengan makanan yang paling enak di belahan dunia tersebut. Si oran bijak berbicara kepada setiap orang dan anak muda itu harus menunggu sekitar dua jam, barulah gilirannya.

Si orang bijak mendengarkan dengan seksama penjelasan dan pertanyaan anak muda tersebut. Namun ia menjelaskan sedang tidak punya waktu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan terebut. Dia menyarankan anak muda itu untuk pergi melihat-lihat sekeliling istana dan kembali dua jam lagi.

‘Sementara itu aku punya tugas untukmu. Sambil kau berjalan-jlan bawalah sendok ini, tapi jangan sampai tumpah minyaknya.’

Anak muda itu pun berkeliling istana sambil memperhatikan sendok tersebut jangan sampai tumpah minyaknya. Setelah dua jam ia pun kembali lagi menemui orang bijak tersebut.

‘Nah, apakah kau melihat tapestry Persia yang tergantung di ruang makanku? Bagaimana dengan taman hasil karya ahli taman yang menghabiskan sepuluh tahun untuk menciptakannya? Apa kau juga melihat perkamen indah di perpustakaanku?’

Anak muda itu merasa malu dan mengakui bahwa dia tidak sempat melihat apa-apa. Dia terlalu terfokus pada usaha menjaga minya kdi sendok itu supaya tidak tumpah.

‘Kalau begitu, pergilah lagi berjalan-jalan dan nikmatilah keindahan-keindahan istanaku. Tak mungkin kau bisa mempercayai seseorang kalau kau tidak mengenal rumahnya.’

Merasa lega, anak muda itu mengambil sendoknya lagi dan kembali menjelajahi istana tersebut. Kali ini dia mengamati semua karya seni yang tergantung di tembok dan di langit-langit. Ia menikmati keindahan taman-taman, gunung-gunung, bunga-bunga, serta cita rasa yang terpancar dari segala sesuatu disana. Ketika kembali ia ceritakan semua detail dari pemandangan yang dilihatnya.

‘Tapi dimana tetes-tetes minyak yang kupercayakan padamu itu?’

Si anak muda memandang sendoknya dan menyadari dua tetes minyak itu sudah tidak ada.

'Nah, hanya ada satu nasihat yang bisa kuberikan untukmu. Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes air di sendokmu.’

Sekian ceritanya… Apakah ada yang mengerti?

Regards,
Ferdy D.Savio

A Successful man is one who makes more money than his wife can spend!

Sunday, August 17, 2008

Masih Kerja gak Yah???

A: Gw punya dua buah pernyataan:
1. Tuhan terakhir kali berbicara saat Yesus dibaptis dan tangan-tangan-Nya berhenti berkarya pada hari ke-7 penciptaan. Benar kah?
2. Tuhan tetap berbicara dan tangan-tangan-Nya tidak pernah berhenti berkarya di zaman modern ini. Benar kah?
Sekarang pertanyaannya masih atau stop nih?

F: Yah itulah pertanyaan yang mengundang orang untuk buru-buru menjawab, “Yah masihlah…” Dan saya rasa… Sepertinya semua orang akan setuju dengan pernyataan itu. Mungkin karena sepertinya pernyataan yang kedua ini adalah pernyataan yang baik, dan menjadi harapan banyak orang. (Kalau ada argument yang berbeda kirim email ke saya yah ^_^)

A: Iya ntar gw pikir-pikir dulu… Emang gw akan jawab yang sama, tapi gw gak tau alasan kenapa gw jawab itu.

F: Saya percaya bahwa kita hidup didunia ini bukan sebagai mahkluk yang individu ato hidup sendiri. Tapi kita adalah manusia-manusia yang sok sial, eh maksudnya social… Jadi kita hidup untuk orang lain.

A: Iya gw tau, kita hidup buat kawin kan… Lah terus hubungannya apa sama pertanyaan gw?

F: Bukan buat kawin saja, tapi sama masyarakat juga. Nah ini semakin seru nih… Manusia pasti akan berkarya; baik dalam pekerjaan, keluarga, hobby, maupun pelayanannya, dll.

A: Masa? Gw kagak pernah tuh berkarya-karya gitu… Seniman kalee…

A: Oh iya, kenapa seniman banyak yang rambutnya gondrong?
F: Iseng aja… Namanya juga seni man…

F: Berkarya yang saya maksud itu, menciptakan sesuatu untuk orang lain. Baik benda nyata maupun aktivitas tertentu. Saat kita mencintai seseorang, kita berkarya loh… Saat kita berbuat jahat kepada orang lain pun kita juga sedang berkarya.

A: Oh, gw ngerti… kayaknya sih… kalo kita mencintai seseorang, kita kayak nanem bunga di hati mereka gitu?

F: Jadi semua karya kita yang mendatangkan kebaikan bagi orang lain, saya percaya ada campur tangan Tuhan di dalam nya.

A: Misal nya…

F: Banyak sekali contoh-contohnya… Seorang musisi yang menciptakan sebuah lagu. Suatu hari ada orang yang patah hati dan dia sudah tidak mempunyai semangat hidup lagi. Tidak sengaja ia mendengar lagu musisi itu dari radio, dia merasa muncul kekuatan baru dan semangat baru. (The power of Music heal our soul)

A: zzz… mana mungkin ada yang kayak gitu. Next…

F: Dokter yang mengoperasi pasiennya dengan sukses.

A: Terlalu biasa. Next…

F: Seorang teman yang mendengarkan curhatan sahabatnya, sehingga sahabatnya punya kelegaan dan tidak depresi lagi.

A: Sangat biasa, gw gak merasa ada campur tangan Tuhan disana. Next…

F: Seorang produser yang menciptakan film yang sangat menginspirasi orang untuk bertindak dan memiliki hidup yang lebih baik.

A: Yah, gak semua orang kan cengeng dan bisa terinspirasi gitu. Cape Deh…

F: Memang betul, sebuah film tidak akan membantu semua orang. Namun bila ada satu atau dua orang saja terselamatkan maka akan ada sukacita dan pesta besar di Surga. Terkadang kita (gak semua orang) mengharapkan agar Tuhan bekerja dengan cara yang besar, yang memukau, yang hebat deh pokoknya. Sehingga kita tidak melihat saat Dia bekerja lewat hal-hal kecil, hal-hal yang biasa, yang menjadi keseharian kita. Dan tidak ada yang mustahil bagi Dia, hal kecil dari-Nya pun pasti mampu untuk mengubah hidup seseorang.

A: Jadi kalo ada istilah ‘manusia yang bermain sebagai Tuhan’, berarti ini ‘Tuhan berkarya sebagai manusia’ dong…

F: Sekarang pertanyaan dari saya adalah, mau kah kita menjadi tangan-tangan-Nya? Biarkan Tuhan bekerja melalui kita. Siapa tau melalui music, nyanyian, tulisan, drama, ceramah, atau bantuan kita, Tuhan bekerja. Atau mungkin lewat hidup kita yang menjadi inspirasi?

A: Ah, bisa-bisanya lo aja nih ngejawabnya. Nah pertanyaan gw kalo dokter mengoperasi pasien, ternyata pasiennya gak selamat bgmana? Padahal dokter itu pinter banget, hati-hati banget, peralatan, kondisi semua sempurna.

F: Saya hanya bisa menjawab ‘Misteri Tuhan’.

A: Yah…

F: Seperti seorang anak kecil yang membuat lubang pasir di pantai untuk menampung seluruh air di lautan.

A: Kalo begitu gw punya pernyataan baru nih.
Tuhan juga tetap mendengar dan melihat di zaman modern ini.
Kalo Dia gak mendengar dan melihat, bgmana mungkin karya-karya-Nya dapat mengobati luka banyak orang? Bgmana mungkin dapat membantu orang-orang tanpa tau apa kesulitan orang tersebut kan?

F: Yupe, siapa yang tau kalau sebuah music diciptakan untuk satu orang yang membutuhkan penyembuhan jiwa diluar sana. Dan siapa yang tau kalau tulisan ini diciptakan untuk satu orang yang membutuhkan jawaban di luar sana.

A: Terima Kasih…

MERDEKA

Salam dari Bangka Island,

Ferdy D.Savio (17/08/08)


Grab this Widget ~ Blogger Accessories