Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara.
Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.
Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dgn senyum lebar menghiasi wajahnya.
Drmn Anda belajar melakukan semua hal itu? tny sang professor.
Melakukan apa? tny Ralph.
Drmn Anda belajar untuk hidup seperti itu? desak sang professor.
Oh, kt Ralph, selama perang.
Sy kira, perang telah mengajari sy banyak hal.
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam . Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau & bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.
Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah,katanya.
Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat&memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.
Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.
Nilai manusia tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.
Kekayaan manusia bukan apa yg ia peroleh, melainkan apa yg telah ia berikan.
Selamat menikmati setiap langkah hidup mu & BERSYUKURLAH SETIAP SAAT.
Regards,
Ferdy D. Savio
http://ferdydsavio.blogspot.com
D.Savio Search Engine
Sunday, July 31, 2011
SETIAP LANGKAH ADALAH ANUGRAH
Friday, July 29, 2011
Facing The Giants
oleh :Anthony Dio Martin
Dalam potongan film di Youtube, yang diambil dari filmFacing the Giants digambarkan kisah dramatis tentang
seorang pelatih American football yang berusaha memotivasi seorang anak asuhannya, Brock.
Diceritakan bagaimana si Brock ini begitu frustrasi dengan prestasi mereka yang begitu payah dan yakin timnya tidak akan bisa menang.
Untuk meyakinkannya, si pelatih meminta Brockmelakukan death crawl sambil ditutup matanya.
Dia harus menggendong rekannya sambil merangkak sejauh mungkin. Brock sendiri yakin, dia hanya bisa merangkak sejauh 20 yard.
Karena itu, sambil meringis dan mengeluh dirinya tidak mampu,
dia masih terus merangkak.
Di sampingnya, si pelatih terus memompa semangatnya. Bahkan, ada saat di mana
Brock merasa sudah tidak sanggup lagi dan ingin menyerah.
Namun, si pelatih masih terus berteriak memompakan semangat baginya.
Sampai akhirnya ketika tenaganya habis dan Brock dipersilakan membuka penutup
matanya.
Tanpa disadarinya dia telah merangkak sejauh 100 yard atau seluruh lapangan!
Film ini menggambarkan dengan bagus suatu kondisi di mana terkadang kita harus
berhadapan dengan raksasa kita.
Raksasa-raksasan ini berdiri di antara diri kita bersama mimpi-mimpi kita.
Celakanya, banyak di antara
kita yang akhirnya dikalahkan oleh raksasa-raksasa ini. Bahkan sebelum mereka
sempat bertempur.
Tulisan kali ini mengajak kita untuk melihat minimal tiga raksasa yang sering
menjadi penghalang bagi kita
dan harus kita hadapi.
1. Limiting Beliefs
Raksasa pertama ini memang harus dilewati. Jika tidak, kita tidak pernah tahu di
mana kemampuan kita yang
sesungguhnya. Contoh paling menarik adalah saat Charles Yeager, seorang test
pilot di Amerika yang
berhasil melewati batas kecepatan suara pada1947. Saat itu, semua orang percaya
bahwa kecepatan suara adalah
suatu hal yang mustahil dilewati. Namun, dengan pesawatnya dan keyakinannya,
akhirnya Charles Yeager
bisa mematahkan keyakinan berabad-abad bahwa orang tidak mungkin melewati batas
kecepatan suara itu. Dia
pun membuka era supersonik yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Untuk itu, mari kita pikirkan apakah raksasa pertama yang ada di kepala kita
sekarang. Ia selalu
menunjukkan kepada kita keterbatasan dan hal-hal yang dianggap kita tidak bisa
dilakukan. Dalam hal ini,
marilah kita selalu percaya, kalau kita tidak pernah mencoba, kita tidak pernah
akan tahu seberapa besar
kemampuan yang kita miliki. Inilah raksasa pertama yang harus ditaklukkan.
2. Goal Distraction
Raksasa kedua adalah raksasa distraksi (distraction) yang selalu berusaha
mengaburkan kita dari
impian-impian kita. Raksasa ini berusaha membuat kita terganggu, teralihkan
ataupun justru berfokus pada
hal-hal lain, selain impian dan cita-cita kita. Raksasa ini selalu memberikan
kesibukan atau
memberikan kita pilihan ataupun kata-kata dalam pikiran kita sehingga kita tidak
bisa mewujudkan
impian kita. Raksasa ini memberikan kepada kita kalimat seperti,
"Kumpulin modal dulu, baru bisa meraih mimpimu",
"Ayo istirahat dulu, kan kamu sudah kerja keras",
"Ayo kamu harus bisa punya kemampuan dan ilmunya, baru kamu bisa jalankan
impianmu",
"Kamu terlalu muda. Tunggulah dahulu".
Raksasa-raksasa ini yang membuat kita akhirnya jadi sibuk menunda-nunda dan
akhirnya jadi
tidak melakukan apa yang direncanakan.
Menghadapi raksasa kedua ini, kita harus tahu manakah yang merupakan
'pengalihan' dari impian kita sehingga
kita jadi menunda-nunda dan sibuk dengan segala urusan yang lain, selain
mengurusi mimpi kita.
Tujuan raksasa satu ini memang membuat kita teralihkan sehingga lama-kelamaan
kita jadi kehilangan momentum
sehingga kita pun kehilangan semangat. Bahkan lupa dengan impian kita.
Hati-hati dengan raksasa kedua ini.
3. Fear
Raksasa ketiga dalam kehidupan kita adalah raksasa ketakutan. Raksasa ini
tujuannya cuma satu, yakni
menanamkan dalam diri kita ketakutan dan kekhawatiran sehingga kita tidak bisa
mewujudkan apa pun. Ketakutan
itu membuat kita lumpuh.
Salah satu contoh bagus adalah tatkala perang urat syaraf yang sering
berlangsung pada saat-saat
menjelang pertandingan besar dalam olahraga. Saat-saat itu, para pelatih atau
pemain berusaha menciptakan
teror mental yang isinya menakut-nakuti tim yang lebih rendah ataupun pribadi
yang lebih kecil sehingga
mereka mengalami proses ketakutan. Ketakutan inilah yang akhirnya membuat mereka
tidak mampu tampil secara
maksimal karena mareka sudah takut kalah duluan.
Tidaklah mengherankan jika banyak orang mengatakan FEAR sebagai singkatan dari
False Evidence Appear Real
(bukti-bukti palsu yang tampaknya benar). Atau, dalam kamus saya, saya lebih
senang menggunakan singkatan
dari FEAR adalah Fantasized Experience Appreal Real, yakni pengalaman fantasi
(palsu) yang dianggap
kenyataan.
Mengapa demikian? Karena dalam benak dan pikiran kita, kita sudah telanjur
membayangkan hal-hal yang buruk
dan hal itulah yang kita percaya akan terjadi. Justru itulah yang kemudian
menjadi ketakutan yang sungguh
membelenggu kita.
Marilah pada kesempatan ini kita bangkit, berdiri, dan dengan tekad yang bulat
berusaha mengalahkan
raksasa-raksasa tersebut. Ingatlah, sebagaimana dalam kisah terkenal yang
seringkali diceritakan pada
anak-anak kita soal Daud yang mengalahkan Goliath, si raksasa.
Dengan hanya bermodalkan ketapel, Daud yang didukung oleh Tuhan akhirnya bisa
mengalahkan Goliath, raksasa
yang luar biasa itu. Maka, marilah kita juga yakin dengan dilandasi doa-doa
kita. Kita bisa mengalahkan
berbagai raksasa yang menghalangi pencapaian impian.
--
salam,
Anthony Dio Martin
http://www.anthonyd iomartin. com/
Friday, July 22, 2011
Kekuatan Sudut Pandang versi NLP
Pertanyaannya apakah kita bisa seperti permainan itu? Yes! Kita bisa!
Film-film 3 dimensi, simulator, dan sebagainya banyak bermain dengan teknik ini. Mereka menggunakan sudut pandang dari gambar sedemikian rupa agar para penontonnya dapat ikut merasakan seolah-olah hal tersebut nyata. Jadi saat ada adegan batu yang melayang ke arah kita, sebagai penonton kita secara reflek ingin menghindari batu tersebut.
Selain film 3D atau simulator, film-film yang mampu mengikat penontonnya secara emosi pun akan membawa para penontonnya ke Asosiasi. Film yang mengharukan, film aksi, film horor... Sangat menarik! Masih ingat adegan Jurassic Park dimana wajah T-Rex sangat besar dan menggaum?
Malahan Disosiasi dapat digunakan untuk melepaskan diri dari emosi.
Saat Anda sedang dimarahi oleh pelanggan atau atasan, lakukan Disosiasi, seolah-olah Anda keluar dari diri dan melihat diri Anda sedang dimarahi oleh orang lain.
Perasaan tidak nyaman saat dimarahi akan jauh berkurang.
Ini lah sebabnya mengapa saat pikiran sedang mumet, baik sekali untuk meninggalkan sejenak, sekedar berjalan-jalan mencari angin. Bahkan terkadang secara ajaib dapat menemukan jawabannya.
Pada saat penutupan dari pelatihan Neo NLP Practitioner kemarin, Pak Ikwan Sopa mengajak kami para peserta untuk melakukan sebuah simulasi yang sangat menarik. Menggunakan konsep Disosiasi beliau mengajak kami untuk bangkit dari kursi meninggalkan “Si hitam” diri kami tinggal di kursi. Jadi kita ber-disosiasi dengan “setan” dalam diri. Kemudian dengan tarian dan lagu yang menyenangkan kita memutuskan untuk memutus hubungan dengan “Si hitam”. Apa yang terjadi? Perasaan lega terjadi seketika... beban rasa takut, rasa enggan hilang semua...
Jadi menguasai Asosiasi dan Disosiasi akan membantu Anda untuk memiliki hidup yang berkualitas.
Wednesday, July 20, 2011
The Miracle of Endorphin
Bagaimana Anda menangani sakit hati Anda akan menentukan kebahagiaan Anda.
Bila Anda memendam sakit hati dalam hidup Anda dan terus menyimpannya, ini disebut kebencian.
Jika seseorang menyakiti Anda tahun yang lalu dan Anda masih menyimpannya, itu akan meracuni hidup Anda.
Untuk kesehatan dan kebahagiaan Anda sendiri, Anda harus belajar untuk mengampuni.
Jika seseorang marah, cemas, takut, merasa tertekan, otaknya mengeluarkan NOR-adrenalin, hormon yg sangat beracun.
Di antara racun alami, hormon ini menempati urutan kedua setelah bisa ular.
Racun ini membuat sakit, cepat tua & cepat meninggal.
Jika seseorang menghadapi segala sesuatu secara positif & afirmatif, otak akan mengeluarkan hormon BETA-endorfin.
Hormon kebahagiaan ini berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh, menjaga sel otak tetap muda, melawan penuaan, menurunkan agresivitas dalam relasi antar manusia, meningkatkan semangat, daya tahan & kreativitas.
Karena itu tersenyumlah & bersikaplah positif jika ingin hidup bahagia, sehat & berumur panjang.
Dikutip dari :
The miracle of Endorphin
~Dr Shigeo Haruyama
Be Happy ^_^
Ferdy D.Savio
Ambil Keputusan, Sekarang!
Selamat menikmati,
Ferdy D.Savio
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya menyukai paragraf di bawah ini. Saya akan jelaskan alasannya
nanti. Bacalah lagi bagaimana Maria menjawab “ya” pada Tuhan:
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke
pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah
Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan
Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. (Lukas 1:38-40,56)
Setelah Maria menjawab “ya” kepada Tuhan, Alkitab mengatakan ia
“bergegas” ke sebuah kota di Yehuda.
Mengapa bergegas?
Orang rohani yang benar tahu bahwa ada area ini di antara keputusan
dan tindakan Anda. Jangan berdiam terlalu lama di area ini. Hal ini
berbahaya.
Jika Anda plin-plan, jika Anda berlambat-lambat, jika Anda berlama-
lama dalam area ini, sebelum Anda tahu, PUUF! Keputusan Anda akan
hilang selamanya.
Inilah saran saya: Begitu Anda membuat sebuah keputusan, segeralah
bertindak. Berlari melewati area di antara keputusan dan tindakan
ini. Jangan terlelap sampai Anda melakukan sesuatu!
Saya belum pernah bertemu seorang yang sukses yang tidak memiliki
sebuah kecenderungan untuk bertindak. Begitu seorang yang sukses
membuat sebuah keputusan untuk meraih suatu tujuan, sebuah kegiatan
yang riuh terjadi. Orang yang sukses bertindak dengan segera.
-Bo Sanchez-
Sepasang Sepatu
seorang anak kecil yang bernama Johny, kira-kira berumur 10 thn,
berdiri di depan sebuah toko sepatu dengan telanjang kaki.
Dia mengintip ke jendela toko sambil menggigil kedinginan.
Tiba-tiba seorang wanita mendekati Johny,
"Anak kecil, apa yg sedang kamu perhatikan di jendela itu?"
"Aku sedang meminta kepada TUHAN supaya memberiku sepasang sepatu baru."
Kemudian wanita itu memegang tangan Johny & membawanya masuk ke dalam toko.
Dia meminta pegawai toko itu untuk membawakan 1/2 lusin pasang kaus kaki untuk Johny.
Setelah itu dia bertanya kepada pegawai toko apakah dia bisa memberikan sebaskom air hangat & handuk untuknya.
Pegawai toko segera memberikan apa yg diminta oleh wanita itu.
Dia membawa Johny ke bagian belakang toko,
melepaskan sarung tangannya, berlutut, membasuh kaki Johny yang kecil itu & mengeringkannya dengan handuk.
Sesaat kemudian pegawai toko datang dgn membawa beberapa kaos kaki.
Wanita itu memakaikannya pada kaki Johny,
dia juga telah membelikan Johny sepasang sepatu.
Dia mengikat sisa kaus kaki yg lain & memberikannya kepada Johny.
Dia menepuk pundak Johny & berkata,
"Tak usah kuatir, anak kecil, kamu akan merasa lebih nyaman sekarang."
Pada saat wanita itu hendak pergi,
si Johny kecil yg masih terheran-heran itu menarik tangannya & memperhatikan wajah wanita itu.
Dengan berderai air mata karna terharu, Johny berkata,
"Apakah Anda keluarga TUHAN?"
Sahabat,
Anda diciptakan serupa dengan gambar TUHAN,
apakah orang lain tlah melihat & merasakan bahwa ada TUHAN dalam hidup Anda?
Mungkin TUHAN ingin memakai Anda untuk menjawab doa seseorang. Mari setia dgn perkara kecil & bagikan cinta Tuhan melalui perkara tersebut.
Salam
Ferdy D.Savio
Monday, July 18, 2011
Lima Tutur Bijak
Ada 5 Tutur Bijak...!!!
(1).Jika Anda benar,maka Anda tidak perlu marah
Dan jika Anda salah, maka Anda tidak layak marah
(2).Sabar dengan Keluarga, itu namanya Cinta
Sabar dengan Orang Lain, itu namanya Respect
Sabar dengan Diri Sendiri, itulah Kepercayaan Diri
(3).Jangan berpikir terlalu Keras mengenai masa lalu, hal itu membawa Air Mata
Jangan pula berpikir terlalu banyak mengenai masa depan, hal itu membawa Ketakutan
Hiduplah saat ini dgn senyuman, hal itu akan membawa Bahagia.
(4).Setiap Cobaan dalam hidup kita, bisa membuat kita lebih terpuruk atau lebih baik
Setiap tantangan datang untuk membuat kita lebih berprestasi, atau hancur sama sekali
Pilihan ada di tangan kita, untuk menjadi seorang Pecundang atau Pemenang....!!!
(5).Temukan hati yang indah & tulus, bukan wajah yang Rupawan atau Menawan
Hal-hal yang Indah tidak Selalu Baik, namun....
Hal-hal yang Baik Selalu Indah...!!
Regards,
Ferdy D.Savio
Sunday, July 17, 2011
BAHASA KASIH - BERTUMBUH
BAHASA KASIH - Renungan Harian Katolik
Minggu, 17 Juli 2011Hari Minggu Biasa XVI
Kej 12:13, 16-19
Mzm 86:5, 6-9, 10, 15-16a
Rm 8:25-27
Mat 13:24-43
BERTUMBUH
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai... - Mat 13:30
Seorang teman bertanya, "Kenapa Tuhan membiarkan orang benar diperlakukan tidak adil dan kejahatan semakin merajalela?" Semula dalam hati kecil saya juga setuju dan itu menjadi pertanyaan pula dalam doa-doa saya.
----------
Mat 13:24-43
24 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
25 Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
27 Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?
29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
30 Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."
33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
34 Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatu pun tidak disampaikan-Nya kepada mereka,
35 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan."
36 Maka Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"
Friday, July 15, 2011
Bahasa Kasih - Hukum Baru
BAHASA KASIH - Renungan Harian Katolik
Jumat, 15 Juli 2011
St. Bonaventura
Kel 11:10-12, 14
Mzm 116:12-13, 15-18
Mat 12:1-8
HUKUM BARU
Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah. - Mat 12:7
Dalam tradisi orang Yahudi dalam Perjanjian Lama, apabila seseorang kelaparan, ia diperbolehkan untuk memetik dari pohon dan memakannya. Selama mereka tidak membungkus dan membawa, itu belum dianggap mencuri. Sebetulnya pada hari Sabat pun, mereka diperbolehkan menolong orang, asalkan orang tersebut berada dalam keadaan hampir mati (sekarat).
Orang Farisi menuduh para murid bekerja karena mereka memetik dan mengupas gandum, sama seperti yang dilakukan petani ladang gandum. Tapi Yesus menjelaskan dengan contoh Daud dan para Imam. Waktu tentara Daud kelaparan dan yang ada saat itu hanyalah roti kudus yang dipakai untuk ibadah. Seharusnya roti itu diminta dan diberikan pada para prajurit yang akan berperang. Yesus mengingatkan orang Yahudi bahwa perintah mengasihi Allah dan manusia lebih besar dibanding hari Sabat. Tradisi hukum kasih ini berlaku sampai sekarang. Tanda yang jelas adalah orang Kristen melakukan ibadah di hari Minggu dan bukan hari Sabat. Minggu adalah lambang dari kebangkitan Yesus yang sama dengan kebebasan kita dari tuntutan hukum Musa.
Yesus berkata manusia tidak dibenarkan oleh Hukum Musa atau Hukum Sabat. Hukum tidak berkuasa atas hidup kita. Tetapi manusia akan dibenarkan apabila mengambil bagian dalam Roh dan mengikuti kehidupan Kristus yaitu dengan hukum cinta kasih. Dalam hidup sehari-hari seringkali kita kaku dengan hukum yang berlaku. Misalnya di restoran ada tulisan "Pengemis dilarang masuk.", sementara kita lihat diluar ada ibu-ibu tua yang kelaparan meminta-minta tapi kita cuek saja. (Ch)
Apa saya sering terbelenggu oleh hukum/aturan yang berlaku?
----------
Mat 12:1-8
1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."
3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?
5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?
6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.
7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Regards,
Ferdy D. Savio