Bantuan Kemanusiaan

D.Savio Search Engine

Thursday, November 19, 2009

Pengkhotbah 3

Semalam saya membaca kitab Pengkhotbah 3;

Isinya sangat menarik...
Dibuka dengan, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya."

Terkadang kita begitu terburu-buru, atau depresi meratapi mengapa hal ini terjadi padaku, atau mungkin kita sedang berbahagia... Sekali lagi, semuanya itu ada waktunya...

Sangat menarik, bahwa dituliskan ada waktunya untuk menangis, dan ada waktunya untuk tertawa... ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci... ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri... ada waktu untuk perang, ada waktu untuk perdamaian... ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara...

Benar-benar ada waktunya untuk segala sesuatu, karenanya hidup kita bukan berarti akan selalu tertawa, tetapi kita mencoba untuk selalu tertawa... bukan berarti kita akan selalu mengasihi, tetapi kita mencoba untuk selalu mengasihi, bukan berarti kita akan selalu merasakan damai, tetapi kita mencoba untuk selalu menciptakan perdamaian...

Seberapa buruknya keadaan anda hari ini, bukan berarti kita berhenti untuk bangkit kembali. Bukan begitu?

Begitulah lingkaran hidup, yang selalu berputar. kadang diatas, kadang dibawah....

Yang penting adalah jangan berhenti untuk memiliki hidup yang lebih baik,
kalo kata petuah di gereja (Om Mul) asalkan kiblatnya sudah bener ke arah Allah Bapa, itu sudah lebih dari cukup sebagai modal kita ^_^

Cheers,

Ferdy D.Savio



Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.



Related Articles by Categories


2 komentar:

  • Anonymous said...
     

    fer..idup itu bukan kadang diatas atau dibawah....bukan seperti roda
    tapi bagai rel kereta api...

    hidup kita selalu diatas...(dalam Dia) kdang terasa berat tapi bukan dibawah..tapi sedang dilewati kereta api..
    rel kereta api..semakin sering dilewati kereta api..semakin bagus besi nya....semakin padat besi itu, sama seperti ada masalah...kita akan semakin diasah untuk menjadi yang terbaik..
    so bukan masalah diatas atau dibawah..tapi bagaimana kita menjalani masalah itu...biar kita selalu diasah sehingga sama seperti rel kereta api.

    (makanya banyak orang nyuri rel kereta api terutama yang sering dilewati..karena mnjdi besi padat yang lebih mahal harganya)...:)

  • Ferdy said...
     

    Ah, bagus banget...

    baru denger analogi rel kereta api ini...

    setuju banget...

    oke, akan saya renungkan dan direvisi pemahaman tentang hidup ini ^_^ senang...

    kalo kata mario teguh, hidup ini hebat, kuat, dan luas, and tantangan yang berat membuatnya jadi lebih hebat, kuat, dan luas...


Grab this Widget ~ Blogger Accessories