Bantuan Kemanusiaan

D.Savio Search Engine

Friday, April 13, 2012

PUSH


Shot in the head during a robbery, Michael Jordan Segal defied all odds by first surviving and then returning to college. He then earned two degrees with honors, married his high school sweetheart, Sharon, and became a father to their daughter Shawn.

"How are you feeling?" asked my friendly neurosurgeon Dr. Alex Gol as I lay in my hospital bed in the rehab hospital at 3:30 P.M. after a torturous day in therapy. I could not yet utter a single word after sustaining a severe traumatic brain injury (TBI) at the age of 19. So I nodded as if to say, "OK." Dr. Gol then calmly replied, "That's nice," and quickly left the room with a smile.

As he was leaving I thought to myself, "Dr. Gol...so nice...so calm...so peaceful." I tried to reposition myself in my bed as the door closed behind him in order to get more comfortable, but something was not "right" in the hospital hallway as I heard a great commotion coming from there. (True, I could not yet speak; however, nothing was wrong with my hearing and there was plenty of screaming coming from the hall.) I wondered, "What was the problem?"

I soon found out the cause of the chaos: it was sweet, serene and calm Dr. Gol who was causing it.

As soon as he left my room he erupted: "WHO'S THE NURSE TAKING CARE OF MIKE? WHAT'S HE DOING IN BED SO EARLY? HE'S A 19 YEAR OLD VICTIM OF TBI, NOT A 95 YEAR OLD STROKE VICTIM! GET HIM OUT OF THAT BED, AND I DON'T WANT HIM BACK IN BED UNTIL HE GOES TO SLEEP!"

The nurses had never seen Dr. Gol act like that. In fact, they had never heard him raise his voice. They quickly got me out of bed and put me in my wheelchair until 9 P.M.

I was miserable. I wanted to get back into my comfortable bed - well, it was not so comfortable but it was much less uncomfortable than my wheelchair or any kind of chair, for that matter.

As I said, after therapy was over at 3 P.M. I wanted to get straight back in bed; however, throughout the following weeks and months the nurses did not want to face "the wrath of Dr. Gol." Therefore, after therapy I remained in my wheelchair in my room until I went to sleep. Being in the wheelchair for so long was agonizing!

I hated Dr. Gol after that eventful day when he asked me that seemingly simple question while I was trying to relax in bed. However, years later I loved him as I realized Dr. Gol was only doing what was in my best interest.

When I returned to college after being out for so long, my professors, after learning what had happened to me and realizing that I could no longer read as quickly as before I was hurt, were more than happy to say, "Mike, it's ok. Just read what you can and we'll test you on that material." However, one professor did not say that. Dr. Sheldon Ekland-Olson, a sociology professor, said, "Mike, I understand you have difficulty reading. I've had many students with many visual problems. For those students, I refer them to "Recording for the Blind." They have access to many textbooks on cassettes. Here's the phone number..."
I "hated" that statement as I wanted to take the "easy way out." (My feelings of "hate" were very similar to those I had for Dr. Gol on that eventful afternoon in the hospital.) However, I have since learned that the "easy way" is quite often the "wrong way."

Sometimes everyone needs a "push." Even I, recently, had to be reminded to push myself as I had gotten "lazy" at the gym. However, a "stranger" reminded me to use my right hand. Even though it was difficult, I thanked him for the reminder.
I have learned that the difficult things in life are often the sweet things in life. One cannot experience "beauty" without experiencing "bitterness." Remember, "push" yourself to "get through the thorns of the rose bush, to experience the beautiful flower of the rose."

Every time I think of some difficult thing in life, I close my eyes, see Dr. Gol, and smile.

Michael Segal
Mike is a social worker at Memorial Hermann Hospital in Houston and an author (currently he has two book projects he's working on: an autobiography and an anthology of his short stories). He also is a popular inspirational speaker sharing his recipe for recovery, happiness, and success. Please visit his site at: www.InspirationByMike.com

Terkadang untuk bertumbuh rasanya tidak nyaman, kita harus melakukan pekerjaan extra, harus melakukan hal yang lebih dibandingkan dengan orang yang lain.

Tapi coba Anda dan Saya bayangkan, apa yang akan terjadi kalau kita berleha-leha saja dengan kenyamanan yang ada.

Saya rasa hidup Anda dan Saya pun hanya akan segini-gini saja.
Apa yang terjadi kalau Michael terus tidur di ranjang?
mungkin ia tidak akan lancar bicara lagi?
Apa yang terjadi kalau ia tidak memaksakan dirinya untuk belajar?
Sekarang, apa yang terjadi kalau Anda tidak bekerja extra?
Extra untuk memberikan kualitas pekerjaan yang terbaik?

Semoga bermanfaat
Ferdy D. Savio

Monday, April 9, 2012

Live Right within 1 Hour

-1 JAM-
 
Suatu hari seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan bertanya :
"Apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita…? "
Ayahnya memandang kepada anak kecil itu dan berkata :
"Tidak, nak… "
 
Putri kecil ini kemudian memandang ayahnya dan berkata lagi…
"Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun…?"
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putrinya.
 
"Oh ayah, bagaimana kalau 1 bulan, apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan…?"
Ayahnya tertawa…
"Mungkin tidak bisa juga, nak…"
 
"OK ayah, ini yang terakhir kali…
Apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja…?"
Akhirnya ayahnya mengangguk.
"Kemungkinan besar, bisa nak…"
 
Anak ini tersenyum lega…
"Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam, ayah…
Lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya dari jam ke jam, sehingga aku dapat hidup dengan benar… "
 
Pernyataan ini mengandung kebenaran sejati… 
Marilah kita hidup dari waktu ke waktu, dengan memperhatikan cara kita menjalani hidup ini…
Dari latihan yang paling kecil dan sederhana sekalipun…
Akan menjadikan kita terbiasa…
Dan apa yang sudah biasa kita lakukan akan menjadi sifat…
Dan sifat akan berubah jadi karakter…
 
HIDUPLAH 1 JAM TANPA :
Tanpa kemarahan,
Tanpa hati yang jahat,
Tanpa pikiran negatif,
Tanpa menjelekkan orang,
Tanpa keserakahan,
Tanpa pemborosan,
Tanpa kesombongan,
Tanpa kebohongan,
Tanpa kepalsuan…
Lalu ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.. .
 
HIDUPLAH 1 JAM DENGAN :
Dengan kasih sayang kpd sesama…
Dengan damai,
Dengan kesabaran,
Dengan kelemah lembutan,
Dengan kemurahan hati,
Dengan kerendahan hati..
Dengan ketulusan..
Dan Mulailah dari Jam ini…
 
1 jam yang sederhana, tapi sangat mungkin akan berarti bagi perjalanan 10 tahun kedepan, bahkan mungkin sampai akhir hayat!:).
Mari kita mulai sejak detik ini. Tuhan memberkati.

Regards,

Ferdynando D. Savio
http://ferdydsavio.blogspot.com

Jadilah Pribadi yang Lebih karena Indonesia membutuhkan Anda!

Saturday, April 7, 2012

Siapa kah yang menentukan hidup Anda?

Ada 2 org ibu memasuki toko pakaian ingin membeli baju.

Ternyata pemilik toko lagi bad mood sehingga tidak melayani dgn baik, malah terkesan buruk, tidak sopan dgn muka cemberut.

Ibu pertama jengkel menerima layanan yg buruk seperti itu...

Yg mengherankan, ibu kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan pd penjualnya.

Ibu pertama bertanya, "Mengapa Ibu bersikap demikian sopan pd penjual yg menyebalkan itu?"

Lantas dijawab "kenapa aku hrs mengizinkan dia menentukan caraku dlm bertindak? Kitalah penentu atas hidup kita, bukan org lain."

"Tapi ia melayani kita dgn buruk sekali" bantah Ibu pertama.

"Itu masalah dia. Kalau dia mau bad mood, tdk sopan, melayani dgn buruk dll, toh tdk ada kaitannya dng kita.
Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur menentukan hidup kita, padahal kita yg bertanggung jawab atas diri kita," jelas Ibu kedua.

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan org lain. Kalau org memperlakukan kita buruk, kita akan membalasnya dng hal yg buruk juga sebaliknya. Kalau org tdk sopan, kita akan lebih tdk sopan lagi.

Kalau org lain pelit pd kita, kita yg semula pemurah tiba² jadinya demikian pelit, kalau hrs berurusan dgn org tsb. Ini berarti tindakan kita dipengaruhi oleh tindakan org lain.

Kalau direnungkan, sebenarnya betapa tdk arifnya tindakan kita, kenapa utk berbuat baik saja, hrs menunggu org lain baik dulu?

Jagalah suasana hati kita sendiri, jgn biarkan sikap buruk org lain menentukan cara kita bertindak!

Kita yang bertanggungjawab atas hidup kita, bukan org lain...

Hidup kita terlalu berharga, oleh sebab itu:

"Make Your Self Have a Meaning for Others!!"

Pemenang kehidupan adalah org yang tetap sejuk di tempat yg panas, yg tetap manis di tempat yg sangat pahit, yg tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar dan yg tetap tenang di tengah badai yg paling hebat. Gbu
Regards,

Ferdynando D. Savio
http://ferdydsavio.blogspot.com

Jadilah Pribadi yang Lebih karena Indonesia membutuhkan Anda!


Grab this Widget ~ Blogger Accessories