Bantuan Kemanusiaan

D.Savio Search Engine

Tuesday, December 8, 2009

A great story by Paulo Coelho



Mengapa ada beberapa orang yang mampu melewati badai cobaan paling dahsyat dalam hidupnya dan tetap berdiri tegar. Sementara beberapa lainnya selalu mengeluh, complain terus tentang setiap gangguan kecil dalam hidupnya dan akhirnya semakin terpuruk?

Ramesh menjelaskan- nya dalam kisah ilustrasi yang sangat indah ini.
'Suatu saat, hidup seorang yang sangat dipenuhi oleh roh kasih dalam hidupnya. Ketika ia meninggal, semua orang mengira bahwa manusia sepertinya pasti langsung masuk ke Surga.

Tetapi karena sesuatu dan lain hal, malaikat di Surga berbuat kesalahan.
Ia kelewatan nama orang itu dan berpikir karena orang tersebut tidak
terdaftar di Surga, tempatnya adalah di 'tempat satunya lagi' dan ia langsung mengirimnya ke Neraka! Dan di Neraka, tidak ada yang men-cek reservasi anda.

Semua yang dibuang di sana adalah penghuni abadi. Jadi begitulah, orang tersebut tinggal tanpa membantah karena ia berpikir mungkin dia belum layak untuk tinggal di surga.

Hanya seminggu kemudian, Raja Iblis pergi ke Surga. Marah- marah menuduh bahwa Kerajaan Surga telah melakukan terorisme di Neraka.

'Ada apa?', tanya malaikat Surga.
Sang Raja Iblis berteriak dengan murka. "Apa maksud kalian mengirim orang ini ke Neraka. Dia benar-benar merusak tempatku. Sejak awal, dia tidak pernah membalas siapa pun yang menyakitinya. Malahan ia selalu mendengarkan, mengasihi dan menghibur yang lain. Sekarang semua penghuni di sekeliling orang ini mulai saling memeluk dan mengasihi satu dengan lainnya. Ini bukan Neraka yang ku kehendaki. Ini orangnya aku kembalikan, aku tidak perduli. Pokoknya aku tidak bisa menerimanya di kerajaan-ku!"

Dan Ramesh menutup ceritanya dengan berkata,
"Maka hiduplah dengan penuh cinta dan kasih dalam hatimu.
Sehingga apa pun yang terjadi denganmu, sampai sekalipun malaikat melakukan kesalahan dan mengirimmu ke Neraka, Sang Iblis sendiri yang akan mengantarmu kembali ke Surga."

Regards,
Ferdy D.Savio

Monday, November 23, 2009

Inspiration Stories

KISAH HOTEL HILTON

Conrad Nicholson Hilton - anak kedua dari 8 orang kakak beradik dilahirkan pada tahun 1887 di San Antonio, wilayah Meksiko. Ayahnya seorang pendatang dari Norway, seorang yang tekun barusaha tetapi telah mengalami beberapa kerugian dalam bisnis. Bisnis utamanya adalah sebuah toko kelontong. Keuntungan yang di peroleh memungkinkan mereka membangun sebuah rumah besar dengan beberapa kamar. Semasa resesi pada tahun 1907, uang sulit di peroleh. Dengan uang simpanan, Conrad pergi ke stasiun kereta api untuk mengiklankan bisnisnya. Dengan tarif US $ 1 para penginap diberikan layanan ramah dengan sebuah kamar yang bersih dan hidangan makanan yang di masak oleh Nyonya Mary Hilton ( ibunya ). Akhirnya Conrad sukses mengelola hotelnya sendiri dan selepas era resesi ekonomi, Hilton terus terlibat dalam bisnis apa saja yang bisa diceburi, membangun jaringan Hotel Hilton sehingga menjadi sebuah organisasi yang dihormati dalam memberikan layanan ramah dan paling baik di dunia.

KISAH KFC (KENTUCKY FRIED CHIKEN)

Kolonel Harland D. Sanders lahir pada tahun 1890 di sebuah ladang yang berdekatan dengan Hendryville, Indiana. Ayahnya meninggal ketika ia berusia enam tahun. Itu menyebabkan ibunya harus bekerja sebagai tukang jahit baju sedangkan ia juga terpaksa menjaga adik - adiknya yang masih kecil. Pada saat itulah ibunya mengajarkan seni masakan daerah. Tidak berapa lama setelah ibunya menikah lagi, Harland D. Sanders yang pada saat itu berusia 12 tahun telah berhenti sekolah. Dia keluar rumah untuk mulai bekerja. Di antara pekerjaan awalnya termasuk bertani, penyelia pekerjaan landasan kereta api, kondektur, penjual asuransi, masinis, kapal uap, dan masih banyak lagi. Akhirnya, Harland D. Sanders membuka sebuah terminal layanan yang sukses di mana dia menyediakan masakan istimewa kepada para pelanggan - ayam goreng, semeja 6 orang.

Nampaknya nasib malang merupakan teman setia Sanders. Pada tahun 1939, bisnisnya terpuruk dan nyaris bangkrut. Tanpa rasa putus asa, Sanders mendirikan sebuah restoran dan motel dengan gaya baru. Siapa pun yang ingin mengunakan telepon umum atau hendak ke toilet wanita harus melalui replika kamar motelnya yang terdapat di situ. Iklan ini sukses untuk mengembangkan bisnis motelnya. Ketika pendapatan yang di peroleh agak bagus, satu masalah lain muncul. Ada jalan raya baru yang membuat semua pelanggan lebih suka lewat jalan baru itu sehingah tidak melewati motelnya. Tingkat hunian motel mulai merosot, dan Sanders melelang semua bisnisnya. Namun hasil jualannya hanya cukup untuk membayar hutang yang ada.

Meski Harland D. Sanders sudah berusia 66 tahun ketika itu, ia tidak mempunyai apa-apa yang dapat dibanggakan. Dengan hidup di bawah tanggungan dinas sosial, Sanders berencana mencari segmen pasar baru yang sesuai. Satu-satunya harta paling bernilai yang dimilikinya adalah resep rahasia yang diberi nama "ayam goreng kentucky". Setelah melewati ribuan penolakan selama bertahun-tahun dan berkeliling Amerika menawarkan resep ayamnya, pada tahun 1956, Sanders akhirnya berhasil meyakinkan sebuah restoran guna memasak dan menjual ayam goreng Kentucky; dan memberinya US 4 sen sebagai royalti untuk setiap potong ayam goreng yang terjual. Gembira dengan kesuksesan yang di peroleh, Sanders lalu memuati mobil pikap model 1946 miliknya dengan 50 resep ramuan bumbu dan sebuah periuk untuk ditawarkan kepada beberapa orang yang mau membeli waralaba resepnya. Menjelang tahun 1960, sebanyak 400 buah restoran di Amerika dan Kanada telah meyediakan ayam goreng Kentucky. Dalam waktu 4 tahun, jumlah tempat jualan ayam goreng Kentucky telah meningkat menjadi 650 restoran dengan omset penjualan per tahun bernilai US$37 juta. Saat ini terdapat hampir 10.000 restoran ayam goreng kentucky di seluruh dunia dengan lebih dari 200.000 karyawan dan omset penjualan per tahun lebih dari US$8.2 milyar..

SI BUDAK FRED DOUGLAS

Fred Douglas benar-benar memulai hidupnya tanpa apa-apa. Bahkan dirinya bukan lagi miliknya pada saat masih dalam kandungan ibunya. Sebagai anak budak belian, ia sudah dijadikan jaminan untuk melunasi hutang majikan orang tuanya. Ia jarang bertemu ibunya kecuali pada malam hari dimana ibunya harus berjalan sejauh dua belas kilometer hanya untuk bertemu anaknya selama satu jam. Ia tidak mempunyai kesempatan belajar, karena pada jaman itu, para budak belian tidak diperbolehkan belajar menulis dan embaca. Namun, tanpa diketahui siapa pun, ia belajar membaca dan menulis. Dalam waktu singkat, ia sudah membuat malu teman-temannya yang berkulit putih dalam hal pelajaran.

Pada usia 21 tahun, ia melarikan diri dari perbudakan dan bekerja sebagai seorang pesuruh di New York dan New Bedford. Di Nantucket, ia berpidato, mendesak dihapuskannya perbudakan. Kesan yang ditimbulkannya sedemikian baik sehingga ia diangkat menjadi agen Lembaga Anti Perbudakan di Massachussetts. Sementara ia berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memberikan ceramah, ia tetap belajar. Ia kemudian dikirim ke Eropa untuk berpidato dan menjalin persahabatan dengan beberapa orang Inggris yang kemudian memberinya 750 dolar untuk menebus kebebasannya sebagai seorang budak. Ia menerbitkan surat kabar di Rochester dan kelak memimpin New Era di Washington. Bertahun-tahun lamanya ia menjadi kepada District of Columbia dan bisa menandingi setiap orang kulit putih mana pun. Apakah keadaan Anda lebih buruk dari Fred Douglas pada waktu dilahirkan?

KISAH NOVEL THE SCARLET LETTER

Ketika ada pergantian jabatan di pejabat Kastam Boston, Massachusetts, Nathaniel Hawthorne yang bekerja di situ diberhentikan. Malam itu ia pulang ke rumah dengan penuh rasa kecewa dan sakit hati. Dia bimbang, bagaimana keluarganya, terutama istri, akan menerima berita tersebut. Sebaliknya, istri Nathaniel Hawthorne tidak berkata apa-apa ketika berita itu disampaikan kepadanya. Istrinya Cuma mengambil sebatang pen dan sebotol tinta lalu meletakkannya di atas meja di depan Nathaniel Hawthorne. Dia lalu menyalakan api penerang dan merangkul Nathaniel Hawthorne dengan penuh kemesraan seraya berkata '' Abang sekarang tentunya punya waktu untuk menulis buku. '' Nathaniel Hawthorne mendapat semangat baru dari motivasi dan dorongan istrinya. Nathaniel Hawthorne kemudian terus menulis dan menghasilkan sebuah novel yang termashur di seluruh dunia, berjudul The Scarlet Letter.

KISAH UNITED PARCEL SERVICE

James E. Casey, penggagas UPS (United Parcel Service) terpaksa berhenti sekolah ketika berusia 11 tahun guna membantu keluarganya karena ayahnya tidak sehat. Pekerjaan pertama yang diperoleh adalah mengantar pembungkus ke sebuah gudang serba ada dengan gaji bulan sebesar US$2,50. Selain itu, dia juga bekerja sebagai pengantar telegraf di perusahaan telegraf. Ketika beusia 15 tahun, James E.Casey dan 2 orang rekannya yang bekerja sebagai pengantar telegraf memulai usaha sendiri yang kemudian teryata menjadi berhasil. Dari pengantar berjalan kaki, naik sepeda, dan sepeda motor, ia berkembang menggunakan truk. Saat ini, United Parcel Service mempunyai lebih dari 340.00 karyawan di seluruh dunia dengan omset per tahun lebih dari US$22 milyar.

KISAH MICHAEL FARADAY

Di atas sebuah kandang kuda di London menetap seorang pemuda melarat, Michael Faraday, yang tujuh tahun lamanya menjadi tukang jilid dan penjual buku. Suatu hari, ketika ia sedang menjilid Encyclopedia Brittanica, perhatiannya tertarik pada karangan tentang listrik dan ia membacanya sampai habis. Ia membeli botol kecil, panci tua, dan alat-alat sederhana lainnya untuk melakukan percobaan-percobaan.
Salah seorang pembeli buku menaruh perhatian pada pemuda itu dan mengajak ia mendengarkan ceramah tentang ilmu kimia oleh Sir Humphry Davy. Faraday mengumpulkan semua keberaniannya dan menulis sepucuk surat kepada sarjana besar itu.
Pada suatu malam, sebelum Michael tidur, kereta Sir Humphry berhenti di depan rumahnya yang reyot itu. Seorang kurir memberikan undangan kepada Faraday untuk berkunjung ke rumah sarjana itu. Michael hampir-hampir tidak mempercayai hal itu. Esoknya, ia menerima usul Sir Humphry Davy dan bekerja pada ahli kimia itu. Ia membersihkan alat-alat laboratorium dan membawanya ke ruang kuliah.
Dengan penuh minat dan perhatian, ia mengikuti semua gerak-gerik Davy saat yang disebut terakhir itu mengenakan topeng kaca dan mengadakan percobaan-percobaan berbahaya dengan zat-zat yang bisa meletus. Michael pun dengan rajin belajar dan melakukan percobaan-percobaan.
Tak lama kemudian, pemuda miskin ini diminta untuk memberikan ceramah di depan Lembaga Ilmu Alam Inggris dan diangkat menjadi profesor di Akademi Kerajaan di Woolwich. Ia menjadi ahli ilmu alam terbesar di jamannya. Apabila ada orang yang bertanya kepada Sir Humphry Davy, apakah penemuannya yang terbesar, maka jawabannya adalah: Michael Faraday.

"MEREKA YANG BERHASIL ADALAH YANG MAMPU MEMBUAT SEBUAH PONDASI YANG KOKOH DARI BATU BATA YANG DILEMPARKAN OLEH ORANG LAIN KEPADANYA".

Thursday, November 19, 2009

Pengkhotbah 3

Semalam saya membaca kitab Pengkhotbah 3;

Isinya sangat menarik...
Dibuka dengan, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya."

Terkadang kita begitu terburu-buru, atau depresi meratapi mengapa hal ini terjadi padaku, atau mungkin kita sedang berbahagia... Sekali lagi, semuanya itu ada waktunya...

Sangat menarik, bahwa dituliskan ada waktunya untuk menangis, dan ada waktunya untuk tertawa... ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci... ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri... ada waktu untuk perang, ada waktu untuk perdamaian... ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara...

Benar-benar ada waktunya untuk segala sesuatu, karenanya hidup kita bukan berarti akan selalu tertawa, tetapi kita mencoba untuk selalu tertawa... bukan berarti kita akan selalu mengasihi, tetapi kita mencoba untuk selalu mengasihi, bukan berarti kita akan selalu merasakan damai, tetapi kita mencoba untuk selalu menciptakan perdamaian...

Seberapa buruknya keadaan anda hari ini, bukan berarti kita berhenti untuk bangkit kembali. Bukan begitu?

Begitulah lingkaran hidup, yang selalu berputar. kadang diatas, kadang dibawah....

Yang penting adalah jangan berhenti untuk memiliki hidup yang lebih baik,
kalo kata petuah di gereja (Om Mul) asalkan kiblatnya sudah bener ke arah Allah Bapa, itu sudah lebih dari cukup sebagai modal kita ^_^

Cheers,

Ferdy D.Savio



Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.

Ibadat Taize

Hari ini dilaksanakan ibadat taize yang kedua kalinya di gereja Regina Caeli...
Dengan dekorasi yang remang-remang, penuh dengan lilin, dan alunan lagu yang mellow...

Ah, sangat menyegarkan jiwa...

Saya menyukai ibadat taize, apalagi setelah saya banyak belajar tentang cara kerja pikiran bawah sadar dan hipnosis, saya semakin lebih menyadari lagi seberapa powerful ibadat taize ini...

Bagi saya, lagu-lagu yang dinyanyikan di taize merupakan lagu-lagu chanting... lirik sederhana, dan diulang-ulang...
lirik sederhana dan pengulangan ini mampu tersimpan dalam pikiran bawah sadar kita, apa lagi bila dipadukan dengan alunan instrumental yang mampu memain kan emosi pendengar dan membuat bulu kuduk merinding... very powerful...

suasana yang tenang, meditatif, dihiasi dengan lilin-lilin kecil... sangat membantu proses induksi... membawa kinerja otak para peserta dari gelombang beta ke alpha, dimana pintu gerbang pikiran bawah sadar kita terbuka lebar siap dimasuki sugesti yang membangun... yakni lirik dari lagu-lagu (chanting) tersebut...

Apabila proses ini dapat berjalan dengan lancar dan sempurna... para peserta, tanpa mereka sadari bahwa mereka sedang dalam kondisi trance dan diberikan sugesti yang membangun, akan merasakan perasaan tenang yang luar biasa. Apabila sering diikuti, tanpa mereka sadari, iman mereka akan lebih bertumbuh, perasaan bersyukur dan damai akan terpupuk. Yang berarti kualitas hidup yang lebih baik akan mereka peroleh.

Dan semua ini terjadi... tanpa mereka sadari...
That my friend, is the power of subsconcious mind... Which of course also God's gift...
Regards,
Ferdy D.Savio

Saturday, November 7, 2009

You And God


People are often unreasonable, irrational, and self-centered;
Forgive them anyway.

If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives;
Be kind anyway.

If you are successful, you will win some unfaithful friends and some genuine enemies;
Succeed anyway.

If you are honest and sincere people may deceive you;
Be honest and sincere anyway.

What you spend years creating others could destroy overnight;
Create anyway.

If you find serenity and happiness, some may be jealous;
Be happy anyway.

The good you do today, will often be forgotten.
Do good anyway.

Give the best you have, and it may never be enough;
Give your best anyway.

In the final analysis, it is between you and God;
It was never between you and them anyway.

--Mother Teresa

Wednesday, October 21, 2009

wondering...


Hmm...


i want to write something...


but i wonder what...


...

HOME

Tuesday, October 20, 2009

Rekomendasi Buku: Left To Tell


Beberapa bulan silam, seorang teman baik -dessy- merekomendasikan sebuah buku yang "breath taking"... Mendengar dia menceritakan apa isi dari buku ini, tidak membutuhkan waktu yang lama hingga saya akhirnya membeli buku ini...


-LEFT TO TELL-

-Mengampuni yang tak terampuni-

-Immaculle Ilibagiza-

-TRUE STORY-


Rwanda, 1994...

Jikalau anda berada di Rwanda pada tahun 1994, maka Anda benar-benar berada ditempat dan waktu yang salah...


Back cover:

Terdengar para pembunuh memanggil-manggil namaku, dan aku mengenali suara keluarga temanku.

"Aku telah membunuh 399 kecoak, yang ke 400 adalah Immaculle. Jumlah pembunuhan yang bagus."

Kututup telingaku, berharap bisa mendapatkan salah satu pisau besar mereka untuk menghentikan suara-suara itu. Kucoba berteriak kepada-Nya tapi aku tak mampu menyusun kata-kata. Tenggorokanku tersumbat. Kelu.


Kisah seorang perempuan yang selamat dari bencana Pemusnahan Etnis di Rwanda


Saat saya membaca buku ini, lembar demi lembar...

Saat saya masuk ke dalam ceritanya,

Berlari-lari di tanah Rwanda pada tahun 1994...

Saya merasa tidak ada tempat yang aman,

kecuali saat saya menutup buku, dan melihat bahwa saya berada dikamar saya sendiri yang aman...

Benar-benar sebuah kisah yang... melebihi rasa takut...

I can only say, what a breath taking read experience...


Salam,

Ferdy D.Savio

Saturday, October 17, 2009

Friday Story: A Lifetime of Planning Pays Off


A Lifetime of Planning Pays Off


"You gotta be crazy!" That's what Lee Dunham's friends told him back in 1971 when he gave up a secure job as a police officer and invested his life savings in the notoriously risky restaurant business. This particular restaurant was more than just risky, it was downright dangerous. It was the first McDonald's franchise in the city of New York - smack in the middle of crime-ridden Harlem.


Lee had always had plans. When other kids were playing ball in the empty lots of Brooklyn, Lee was playing entrepreneur, collecting milk bottles and returning them to grocery stores for the deposits. He had his own shoeshine stand and worked delivering newspapers and groceries. Early on, he promised his mother that one day she would never again have to wash other people's clothes for a living. He was going to start his own business and support her. "Hush your mouth and do your homework," she told him. She knew that no member of the Dunham family had ever risen above the level of laborer, let alone owned a business. "There's no way you're going to open your own business," his mother told him repeatedly.


Years passed, but Lee's penchant for dreaming and planning did not. After high school, he joined the Air Force, where his goal of one day owning a family restaurant began to take shape. He enrolled in the Air Force food service school and became such an accomplished cook he was promoted to the officers' dining hall.


When he left the Air Force, he worked for four years in several restaurants, including one in the famed Waldorf Astoria Hotel in New York. Lee longed to start his own restaurant but felt he lacked the business skills to be successful. He signed up for business school and took classes at night while he applied and was hired to be a police officer.


For fifteen years he worked full-time as a police officer. In his off-hours, he worked part-time as a carpenter and continued to attend business school. "I saved every penny I earned as a police officer," he recalled. "For ten years, I didn't spend one dime - there were no movies, no vacations, no trips to the ballpark. There were only work and study and my lifelong dream of owning my own business." By 1971, Lee had saved $42,000, and it was time for him to make his vision a reality.


Lee wanted to open an upscale restaurant in Brooklyn. With a business plan in hand, he set out to seek financing. The banks refused him. Unable to get funding to open an independent restaurant, Lee turned to franchising and filled out numerous applications. McDonald's offered him a franchise, with one stipulation: Lee had to set up a McDonald's in the inner-city, the first to be located there. McDonald's wanted to find out if its type of fast-food restaurant could be successful in the inner city. It seemed that Lee might be the right person to operate that first restaurant.


To get the franchise, Lee would have to invest his life savings and borrow $150,000 more. Everything for which he'd worked and sacrificed all those years would be on the line - a very thin line if he believed his friends. Lee spent many sleepless nights before making his decision. In the end, he put his faith in the years of preparation he'd invested - the dreaming, planning, studying and saving - and signed on the dotted line to operate the first inner-city McDonald's in the United States.


The first few months were a disaster. Gang fights, gunfire, and other violent incidents plagued his restaurant and scared customers away. Inside, employees stole his food and cash, and his safe was broken into routinely. To make matters worse, Lee couldn't get any help from McDonald's headquarters; the company's representatives were too afraid to venture into the ghetto. Lee was on his own.


Although he had been robbed of his merchandise, his profits, and his confidence, Lee was not going to be robbed of his dream. Lee fell back on what he had always believed in - preparation and planning.


Lee put together a strategy. First, he sent a strong message to the neighborhood thugs that McDonald's wasn't going to be their turf. To make his ultimatum stick, he needed to offer an alternative to crime and violence. In the eyes of those kids, Lee saw the same look of helplessness he had seen in his own family. He knew that there was hope and opportunity in that neighborhood and he was going to prove it to the kids. He decided to serve more than meals to his community - he would serve solutions.


Lee spoke openly with gang members, challenging them to rebuild their lives. Then he did what some might say was unthinkable: he hired gang members and put them to work. He tightened up his operation and conducted spot checks on cashiers to weed out thieves. Lee improved working conditions and once a week he offered his employees classes in customer service and management. He encouraged them to develop personal and professional goals. He always stressed two things: his restaurant offered a way out of a dead-end life and the faster and more efficiently the employees served the customers, the more lucrative that way would be.


In the community, Lee sponsored athletic teams and scholarships to get kids off the streets and into community centers and schools. The New York inner-city restaurant became McDonald's most profitable franchise worldwide, earning more than $1.5 million a year. Company representatives who wouldn't set foot in Harlem months earlier now flocked to Lee's doors, eager to learn how he did it. To Lee, the answer was simple: "Serve the customers, the employees, and the community."


Today, Lee Dunham owns nine restaurants, employs 435 people, and serves thousands of meals every day. It's been many years since his mother had to take in wash to pay the bills. More importantly, Lee paved the way for thousands of African-American entrepreneurs who are working to make their dreams a reality, helping their communities, and serving up hope.


All this was possible because a little boy understood the need to dream, to plan, and to prepare for the future. In doing so, he changed his life and the lives of others.


Cynthia Kersey
Excerpted/Adapted from Unstoppable

Copyright 1988 by Cynthia Kersey, www.unstoppable.net

Thursday, October 15, 2009

Seperti Setiap Pujangga...

Seperti setiap pujangga mengatakan, "hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, namun hatiku selalu setia kepadamu." itu lah yang kurasakan...

Depresi hati ini membuat otak tak lagi rasional...
Begitu mudah untuk lari... dan pergi...
Tapi hanya seorang yang pengecut...

Aku bukan seorang pemberani...
Aku bukan seorang saudagar kaya...
Aku bukan seorang yang pintar dan bijaksana...
Tapi aku sabar,
Tapi aku selalu bangun, saat ku jatuh...
Tapi aku... memilikimu sepenuh hati... sumber kekuatanku...

Gelapnya malam, memberikan istirahat bagi pikiran yang lelah...
Dinginnya angin, menyejukan hati yang panas...
Derasnya hujan, membersihkan jiwa yang luka...

Lihat,
Kegelisahan dalam hatiku...
Menetapkan pandangan yang kosong terhadap masa depanku...
Sedikit demi sedikit ku lukis, kanvas itu...
Namun tak kunjung datang visi itu...

Waktu ku kecil... Petualang nama tengahku...
Tak ada yang ku takutkan, kecuali Dia yang Maha Tau...
Kini, sendal pun menjadi bencana...
Dan Dia yang Maha Tau pun semakin ku taruh jauh di pojok sana...

Ah, aku hanya beralasan...
Membenarkan segala sifat buruk ku...
Bersembunyi dibalik kebenaran yang merusak...

Cukup! Cukup sudah...
Sudah saatnya pikiran, jiwa, dan roh ku hidup di dalam harmoni...
Memainkan perannya dalam orkestra besar,
untuk didengarkan oleh Dunia...

Terima kasih... untuk... doa mu,
Ferdy D.Savio

Happiness 2


"... Pikirkan ini: jika surga adalah tentang hati yang damai mengapa harus menunggu sampai mati untuk mengalaminya? ..."


"... Tidak seorang pun bisa memberikan kepada orang lain apa yang tidak ia punyai. Tetapi jika ia tetap bersikeras memberikannya juga, Tuhan akan mengadakannya untuknya sehingga ia mempunyai sesuatu untuk diberikan. ..."


"... Berita buruknya adalah sekarang tidak ada lagi alasan untuk tidak bisa dan tidak mau membahagiakan orang lain. ..."



Wednesday, October 14, 2009

Four Ways to Create Your Legacy



Only by changing the way you live will you be able to create the legacy you want to leave, says John C. Maxwell, a leadership expert. Legacies happen when they are deliberately crafted with years of hard work and dedication. Create your own legacy with these experts’ tips:



  1. Identify your strengths. Think of your core strengths, and then talk to colleagues, friends and family members for their insights. Keep a running list and see which strengths come up most frequently. Often, others see our strengths more easily than we do, says gerontologist Ken Dychtwald.

  2. Think about how you spend your time. "Most of us tend to be drawn—either directly or indirectly—to the settings, activities and people that allow us to express our interests," Dychtwald says. Remember, your legacy should be a labor of love, not a chore.

  3. Write a life sentence. "A life sentence is a statement summarizing the goal and purpose of one’s life," Maxwell says.

  4. Realize your legacy is based upon what you do today. "For most of us, it is the days of our lives taken as a whole that people remember," says Chris Widener, a leadership expert. "If you want to be known as a kind person, do something kind every day for the people around you."

Monday, October 12, 2009

Happiness


Kebahagiaan itu bukan tertawa lebar dan lepas. Itu salah satu ekspresi kebahagiaan. Kebahagiaan juga bukan perasaan senang. Itu efek dari kebahagiaan. Kalau orang menyamakan kebahagiaan dengan perasaan senang, “Itu kebahagiaan murahan” kata beliau.


Kebahagiaan itu, adalah “rasa pasti, yakin dan mantap bahwa inilah hidup yang ingin saya jalani sampai tutup usia”. Hidup yang membuat kita bertumbuh menjadi semakin dewasa; hidup yang membuat kita merasa lengkap dan utuh sebagai manusia; hidup yang... memungkinkan kita mengembangkan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita sampai batas maksimal. Itulah kebahagiaan.


Wednesday, September 9, 2009

Roti Hidup


<-- roti gambang, kesukaan saya...
malam ini saya membaca injil Yohanes tentang roti hidup, menarik...


Kitab Yohanes 6:25-59

6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."


apa itu makanan yg bertahan sampe hidup yg kekal?


6:28. Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."


okay, jadi kita harus percaya kepada Yesus yang telah diutus Allah... sudah?


6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.

Janji Tuhan Yesus! syaratnya datang kepada-Nya.



6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.


6:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
6:48 Akulah roti hidup.
6:49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.
6:50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."


6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."
6:59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

menarik, dalam chapter ini Yesus mengatakan tentang Ia akan membangkitkan dan hidup yang kekal berkali-kali... sepertinya benar-benar ditekankan sekali...


Mungkin inilah pentingnya kia buat ekaristi dan menerima Tubuh Kristus (hosti)...


Menarik... padahal sepertinya kuncinya hanya 2: percaya & ekaristi....



Salam,


Ferdy D.Savio

Sunday, August 16, 2009

you can't give what you don't have...

HOW CAN YOU LOVE OTHERS, IF YOUR HEART DOESN'T HAVE IT?
HOW CAN YOU FIND, IF YOUR HEART DOESN'T SEARCH FOR IT?
DON'T YOU KNOW THAT A SIMPLE SMILE IS ENOUGH?

Saturday, August 15, 2009

YRC Book Club...

Just start YRC Book CLub Project...



Here is the link for chapter 1&2 The Success Principles for Teen, by Kent & Jack Canfield...


http://www.4shared.com/file/125152298/a6abefc2/TSPTeensChapter1-2.html


Regards,
Ferdy D.Savio

Wednesday, July 22, 2009

how far can you go?


Ah, sudah lama tidak menulis di blog... Apalagi sekarang sudah masuk kuliah, semakin sibuk... semakin sedikit alokasi waktu untuk diri sendiri...


Relax, menyeruput secangkir teh, waktu untuk diri sendiri... sepertinya nikmat sekali...


Hari ini saya mau share sebuah quote,

"Only those who will risk going to far can possibly find out how far they can go."

T.S Eliot - Writer, poet, and Nobel Prize Winner.


ayo kita break down secara linguistik:

1. Risk

2. Going to far

3. Find out how far they can go


hmm...

jang pertama adalah resiko, selalu ada resiko dalam segala sesuatu... Jadi saat seseorang dengan berani melakukan sesuatu hal yang baru, atau pergi kesesuatu tempat yang baru, (point ke 2 / going to far) atau.... yah you got my point, right? Mereka patut kita beri salut... karena mereka berani melakukannya...


and point ke tiga adalah akibat dari tindakan mereka,

find out alias menemukan...

how far they can go; seberapa jauh mereka bisa (pergi/melakukan sesuatu/prestasi)...
artinya, kita tidak akan tau seberapa jauh kita bisa pergi bila kita tidak mengambil resiko untuk melewati comfort zone kita...


Teman...

Kita tidak akan pernah tau seperti apa kemampuan kita bila tidak melakukan apapun.

Kita tidak akan pernah tau indahnya dunia seperti apa, bila kita tidak pernah keluar dari rumah.


Suatu pagi saya bangun dan sangat excited sekali untuk ikut aikido,

dan alhasil saya mengikuti kelas trialnya...

you know what? it's boring...


sampai hari ini saya belum pernah ikut lagi kelas aikido, maybe someother time i will give a second try at another place...

but hey... i try... and i'll never know if i don't try, right?
salam,
Ferdy D.Savio

Monday, June 22, 2009

Emergency Fund


Dear friends,

Yups, sesuai judulnya ini adalah sharing mengenai dana darurat...

Apakah dana darurat itu? Dana darurat adalah sejumlah uang yang dimiliki, disimpan, untuk dipergunakan pada saat darurat.

Kapan sih darurat itu? Tentunya bukan darurat untuk beli blackberry yach, -btw javelin skarang dah 4,5jt loh- atau beli N97 yang baru launching 20juni 2009 kemarin...

Darurat itu saat kondisi kebutuhan yang mendesak dan mendadak, diluar perencanaan keuangan kita (next time baru share pentingnya perencanaan keuangan yach).

Misalnya, rumah sakit, mendadak penghasilan terhenti, dsb...
Jadi seandainya terjadi sesuatu dan penghasilan terhenti, kita masih dapat bertahan hidup selama beberapa bulan untuk memperbaiki keadaan dengan menggunakan dana darurat ini...

Kalo pemasukan sudah ada kembali, jangan lupa di isi lagi yach...

Nah jadi butuh berapa besar dana darurat ini?
tergantung kondisi masing-masing... Besarnya bisa disesuaikan dari pengeluaran bulanan atau pemasukan bulanan,
flexible saja mana yang lebih besar, yang jelas minimum dari pengeluaran bulanan...

untuk single 3-6 bulan, (6 bulan makan supermie? hehe)
untuk yang sudah menikah 6-12 bulan,
untuk yang sudah memiliki anak min 12 bulan... (yah, jaga-jaga... sayang anak)
sekali lagi, be flexible ^_^

Lalu mau diparkir dimana dana ini?
syarat-syaratnya adalah: mudah ditarik kapan saja, dimana saja, & aman.

Kesulitan dari menerapkan dana darurat ini adalah: GAK BISA LIAT UANG NGANGGUR!
so, pengendalian diri sangat penting disini ^_^ gunakan saat darurat saja.

be flexible & creative; financial planning should be fun...

Regards,

Ferdy D.Savio

Friday, June 19, 2009

The Law of Garbage Truck

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil
berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya & mulai menjerit ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum & melambai pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat. Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!" Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Hukum Truk Sampah".

Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah... Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, & seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup.

Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka:
Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak.
Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya.
Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.


Sumber: anonym
************ ********* ********* ********* ********* *********

Selamat menikmati hidup yang diberkati & bebas dari "sampah"

Salam,

Ferdy D.Savio

Wednesday, June 17, 2009

Random Kindness


Hari ini seperti biasa gw naek motor perjalanan ke kantor sambil mendengarkan audio book...

Di tengah perjalanan, di pertigaan jalan, gw berhenti, berlindung di samping sebuah truk...

Saat gw berhenti, tiba-tiba supir truck mengeluarkan sebuah tangan, sebagai tanda untuk gw tidak jalan, karena masih banyak truk yang melintas. Supir truck tsb mungkin menyadari bahwa sulit bagi gw untuk melihat kondisis jalan dari arah yang berlawanan, karena terhalang oleh trucknya... Oleh karena itu ia memberikan tanda dengan tangannya... Setelah jalanan kosong, ia memberikan tanda lagi bagi gw untuk maju... Dan gw pun maju, memberikan tanda tangan sebagai ucapan terima kasih...

Sebuah kejadian yang singkat, hanya beberapa detik berlangsung... Tapi hal itu membuat hari gw menyenangkan seharian... Senang mendapatkan kebaikan acak dari orang yang tidak kita kenal, walaupun hal kecil...

Salam,

Ferdy D.Savio

Tuesday, June 16, 2009

need help for smoking?


Kalau Anda telah mencoba tetapi masih belum juga berhasil mengadakan pergeseran, mungkin unsru yang masih kurang adalah daya ungkit (leverage). Kecuali Anda dorong diri sendiri sampai ke titik di mana perubahan itu menjadi suatu keharusan yang mutlak, mungkin Anda akan terus saja menunda-nundanya. Tetapi dengan alasan-alasan yang cukup kuat -daya ungkit yang tepat- Anda akan terdorong untuk bertindak.


Seorang pria, suami, ayah telah mencoba hampir segalanya untuk berhenti merokok. TIdak ada satu pun yang efektif hingga puterinya yang berusia enam tahun menghampirinya sambil menangis, "Ayah, saya mohon Ayah jangan terus-terusan membunuh diri sendiri! Saya mau Ayah hadir ... ketika saya menikah nanti!" Penjelasan seberapa jauh pun tidak dapat menyakinkan puterinya bahwa merokok itu tidak akan mematikan Ayahnya ... Ia berhenti merokok hari itu juga, dan tidak pernah merokok lagi semenjak itu.


Terkadang kepedihan Anda sendiri tidaklah cukup untuk mengadakan perubahan, tetapi kepedihan orang yang Anda kasihi bisa memberikan kekuatan (daya ungkit) yang sangat ampuh.
Leverage tidak hanya berlaku untuk berhenti merokok, tapi juga dapat digunakan untuk perubahan-perubahan yang lain. Constant & Never Ending Improvement - Kaizen!
Salam,

Ferdy D.Savio

Friday, June 12, 2009

The Camel Wisdom

image00123.gif
image0029.gif
image0035gif
image0044.gif
image0054.gif
image0064.gif

image0074.gif

MORAL:

image0085.gif


Smooth roads never make good drivers
Smooth sea never makes good sailors

Clear Skies never makes good Pilots .


Problem and hassle free Life
NEVER makes a strong person
Be Strong enough to accept the challenges of Life

Don't ask Life , 'Why Me ? .

Instead say 'Try Me!'

Have a nice day!

Thursday, June 4, 2009

Potato in a bag



Kisah ini diambil dari salah satu TK (taman kanak-kanak) di
Australia.

Pada suatu hari guru TK tersebut mengadakan
"permainan" menyuruh setiap anak muridnya membawa
kantong plastik transparan 1 buah dan kentang.
Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan
nama orang yang di benci, sehingga jumlah kentangnya tidak
di tentukan berapa...tergantung jumlah orang2 yg dibenci.

Pada hari yang disepakati masing2 murid membawa kentang
dalam kantong
plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang
5. Seperti perintah guru mereka, tiap2 kentang di beri nama
sesuai nama orang yang dibenci.

Murid2 harus membawa kantong plastik berisi kentang
tersebut kemana saja
mereka pergi bahkan ke toilet sekalipun selama 1 mingggu.
Hari berganti hari, kentang2 pun mulai membusuk, murid2
mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain
berat baunya juga tidak sedap.

Setelah 1 minggu murid2 TK tersebut merasa lega karena
penderitaan mereka akan segera berakhir.

Guru:"Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1
minggu?"
Keluarlah keluhan dari murid2 TK tersebut, pada umumnya
mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang2 busuk
tersebut kemanapun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa
arti dari "permainan" yang mereka lakukan.

Guru: "Seperti itulah kebencian yang selalu kita
bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang
lain." Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa
kentang busuk kemanapun kita pergi. Itu hanya 1 minggu
bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup?

"Alangkah tidak nyamannya... ..."

Sebaliknya, enak dan nyaman sekali hidup di mana pun dan
pergi ke mana pun tanpa membawa rasa kebencian hingga
pikiran kita bisa jernih dan terbuka lebar hanya
untukmemikirkan hal-hal yang positif saja........

Memaafkan itu jauh lebih baik...

Semoga kita dapat memetik hikmah dari pelajaran adik adik
ini :)


Salam,

Ferdy D.Savio

Wednesday, June 3, 2009

NAC SIX STEP



Neuro-Associative Conditioning (NAC atau Pengkondisian Asosiatif Syaraf) adalah suatu strategi enam langkah sederhana yang diciptakan oleh Anthony Robbins, untuk menghasilkan perubahan yang langgeng:




  1. Nyatakan dengan jelas, apa yang sesungguhnya Anda inginkan. Kebanyakan orang fokus kepada apa yang tidak mereka inginkan.
  2. Raihlah daya ungkit, Jadilah perubahan itu suatu keharusan.
  3. Interupsilah pola yang membatasi itu. Patahkanlah "cengkeraman" kebiasaan itu terhadap Anda.
  4. Ciptakanlah alternatif baru yang memberdayakan. Anda tidak bisa begitu saja menghentikan suatu perilaku atau emosi tertentu, Anda harus menggantikannya.
  5. Kondisikanlah itu - hingga ia menjadi kebiasaan baru.
  6. Ujilah itu. Pastikanlah itu berhasil!




ps: Untuk berhasil berubah, syarat utama adalah seseorang haruslah memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk berubah. Karena keenam langkah ini dilakukan dengan menggunakan pikiran sadar dan bawah sadar. Apabila terdapat ketidak cocokan antara keyakinan dan keinginan Anda, maka akan sulit untuk berubah. Oleh karena itu, keinginan dan keyakinan Anda sangat penting!




Salam,




Ferdy D.Savio

Tuesday, June 2, 2009

SEBUAH PENSIL


SEBUAH PENSIL



Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat .

"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?" Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, "Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai." "Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. "Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini." "Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini." Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar"..

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".

"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".



(by Paulo Coelho)

Thursday, May 14, 2009

Do You Expect To Be Blessed?

------------------------------------------------------------------------------

APAKAH ANDA BERHARAP DIBERKATI?


Katakan jika saya benar.

90% dari hal-hal yang sangat Anda kuatirkan saat sepuluh tahun lalu,
sekarang Anda tertawakan. Saya benar?

Apa yang menjadi kekuatiran Anda kira-kira sepuluh tahun lalu?

• Anda kuatir akan tugas-tugas sekolah dan ujian-ujian.
• Anda kuatir jangan-jangan teman sekelas akan menertawai model
rambut Anda. Hari ini, Anda tertawa atas model rambut setiap orang.
• Anda kuatir kalau pacar Anda akan melirik yang lain. Sekarang,
Anda bersyukur pada Tuhan kalau dia melirik yang lain. Sungguh suatu
pelepasan!
• Anda kuatir apakah bos Anda menyukai laporan Anda. Kemudian hari
Anda baru tahu kalau ia bahkan tidak membaca laporan-laporan Anda.
• Anda kuatir apakah anak Anda akan dapat menyelesaikan sekolah
karena rapornya berisi lebih banyak nilai merah daripada nilai hitam.
Tapi hari ini, ia adalah seorang pengusaha yang sukses.

Apa artinya ini?

90% dari hal-hal yang Anda kuatirkan hari ini, akan Anda tertawakan
besok.

Mari saya ceritakan suatu kisah gila…


APAKAH RASA TAKUT MEMBUNUH ANDA?

Suatu pagi, seorang pria melihat “Malaikat Kematian” berjalan ke
kotanya.

Ia cukup berani untuk bertanya, “Boleh saya tahu mengapa engkau ada di
sini?”

Malaikat Kematian itu berkata, “Aku akan membunuh sepuluh ribu orang
hari ini.”

Pria itu mundur ketakutan dan berlari mengelilingi kota. Ia
memperingatkan orang-orang, “Saya baru saja melihat Malaikat
Kematian. Ia mengatakan sepuluh ribu orang akan mati hari ini.”

Tapi ketika malam tiba, tujuh puluh ribu orang meninggal.

Hari berikutnya, pria itu melihat Malaikat Kematian meninggalkan
kota. Ia memanggilnya dan berkata, “Tunggu! Tunggu! Engkau
mengatakan engkau hanya akan membunuh sepuluh ribu orang. Tapi ada
tujuh puluh ribu orang meninggal tadi malam!”

Malaikat Kematian itu menggelengkan kepalanya, “Aku hanya membunuh
sepuluh ribu. Kekuatiran dan ketakutan yang membunuh sisanya.”


IMAN DAN KETAKUTAN
MEMPUNYAI KESAMAAN DI DALAMNYA

Saya akan membuat Anda terkejut.

Iman dan ketakutan kelihatannya sangat berbeda satu sama lain.

Tapi jika Anda mengambil sebilah pisau dan mengupas kulit di sekitar
iman dan ketakutan, Anda menyadari mereka mempunyai kesamaan di
dalamnya: Keduanya adalah kepercayaan.

Iman percaya bahwa hal-hal baik akan terjadi.

Dan ketakutan percaya bahwa hal-hal buruk akan terjadi.

Masalahnya adalah karena keduanya merupakan kepercayaan, keduanya
sangat berkuasa. Karena kepercayaan menciptakan kenyataan kita.
Alkitab berkata bahwa apa yang Anda percayai akan terjadi.

Maka ketika kita merasa takut, kita menciptakan hal yang kita takuti.

Dan saya telah bertemu banyak orang yang pikirannya dipenuhi oleh
pemikiran-pemikiran yang dihantui ketakutan, mereka tidak tahu kalau
mereka sedang menciptakan kenyataan yang mereka takutkan…

• “Kondisi ekonomi begitu buruk, saya akan segera kehilangan
pekerjaan saya…”
• “Suami saya tidak akan berubah.”
• “Pernikahan saya tidak akan menjadi lebih baik.”
• “Orang tua saya meninggal karena kanker; saya yakin saya juga akan
mengidap kanker… Oh Tuhan, dari mana datangnya musibah ini?”
• “Apakah anak-anak saya akan berubah menjadi baik?”
• “Bos saya membenci saya” atau “Teman saya membenci saya” atau
“Kucing saya membenci saya”.
• “Saya tidak akan pernah menikah,” atau “Saya akan berakhir dengan
menikahi pembunuh berseri.”

Karena kepercayaan, iman, dan ketakutan mereka juga merupakan harapan-
harapan.

Ketakutan mengharapkan masalah.

Iman mengharapkan berkat.

Dan dunia menyesuaikan dengan harapan-harapan Anda!

Tanyakan pada diri Anda: Apa yang Anda harapkan terjadi hari ini?


KETIKA HAL BAIK TERJADI,
PEMIKIRAN APA YANG TIMBUL DALAM PIKIRAN ANDA?

Suatu ketika dulu, saya adalah seorang yang dihantui ketakutan.

Ketika hal baik terjadi pada diri saya, saya menjadi takut. Saya akan
berpikir, “Oh tidak, terlalu banyak hal baik yang terjadi pada saya!
Ini tidak akan berlangsung lama. Saya yakin hal buruk akan datang
seperti air pasang…”

Tanpa sadar, saya percaya akan keseimbangan antara baik dan buruk.

Sekarang, saya menyadari bahwa Anda tidak dapat menyeimbangkan antara
baik dan buruk karena kebaikan akan selalu jauh lebih banyak daripada
keburukan. Karena berkat-berkat Tuhan tidak terbatas.

Sekarang, saya telah menjadi seorang yang beriman.

Ketika hal-hal baik terjadi pada saya, saya berkata, “Saya berjalan
dari kemuliaan ke kemuliaan, berjalan ke tingkat kemenangan dan
kelimpahan dan cinta yang lebih tinggi.” Sekarang, saya berharap
bahwa hidup akan menjadi lebih baik, menjadi lebih bahagia, dan
menjadi lebih berkelimpahan.

Albert Einstein mengatakan, “Ada dua cara untuk menjalani hidup. Yang
satu adalah hidup dengan percaya bahwa takkan pernah ada mukjizat.
Yang lainnya adalah hidup dengan percaya bahwa segala sesuatunya
merupakan mukjizat.”

Setiap hari, saya memilih untuk hidup dengan percaya bahwa segala
sesuatunya merupakan mukjizat.


MENGHARAPKAN HAL-HAL BAIK

Mulai hari ini, harapkan hal-hal besar terjadi pada Anda.

Katakan ini setiap pagi:
• “Tuhanku akan menyediakan semua kebutuhanku.”
• “Tuhanku akan memberkati pekerjaan tanganku.”
• “Tubuhku akan disembuhkan.”
• “Anak-anakku akan diberkati.”
• “Pernikahanku akan menjadi semakin baik dari hari ke hari.”
• “Saya akan segera bertemu dengan pria (atau wanita) impian saya.”

Teman, apakah Anda ingin memenuhi mimpi-mimpi Anda?

Saya akan bagikan pada Anda tiga langkah iman saya:
• Langkah Pertama: Melihat Mimpi
• Langkah Kedua: Menebar Mimpi
• Langkah Ketiga: Menyerahkan Mimpi

Berikut adalah ketiga langkah ini, satu per satu…


LANGKAH PERTAMA: MELIHAT MIMPI

Apakah Anda benar-benar tahu apa yang Anda inginkan dalam hidup?

Anda perlu tahu mimpi Anda dengan sangat baik seakan Anda melihatnya
dalam pikiran Anda. Sebenarnya, Anda hanya tidak melihatnya, Anda
merasakannya dalam hati Anda. Karena iman dan ketakutan bukan hanya
kepercayaan dan harapan – mereka juga perasaan. Ketika Anda melihat
mimpi Anda dalam gambaran yang jelas, Anda akan merasa iman yang
timbul di dalam diri Anda.

Itulah sebabnya orang-orang yang mempunyai ketakutan tidak dapat
bermimpi.

Inilah yang Anda lakukan: Bayangkan semua mimpi Anda sudah terpenuhi.
Semakin Anda melihat dan merasakannya, semakin mudah bagi mimpi Anda
untuk menjadi kenyataan.

Bermimpi dengan sangat jelas – lengkap dengan suara, bau, rasa, dan
sentuhan.

Alasan mengapa banyak orang tidak menerima berkat Tuhan adalah karena
mereka memiliki suatu kapasitas terbatas untuk menerima berkat-berkat
itu. Masalahnya bukan terletak pada Persediaannya. (Persediaannya
tak terbatas.) Masalahnya ada pada Penerima Persediaan itu.

Jadi bagaimana Anda meningkatkan kapasitas Anda untuk menerima?

Dengan meningkatkan visi Anda. Ketika Anda meningkatkan ukuran visi
Anda, Anda meningkatkan ukuran berkat-berkat Anda.

Lihat mimpi Anda. Rasakan.

Begitu Anda melakukannya, Anda siap untuk langkah berikutnya…


LANGKAH KEDUA: MENEBAR MIMPI

Sebenarnya, Anda tidak menebar mimpi.

Anda menebar benih dari mimpi. Dan benih yang kecil itu akan
bertumbuh menjadi mimpi besar Anda.

Apa benih itu? Tindakan Anda.

Tak akan ada yang terjadi jika Anda tidak bertindak.

Ketika Anda menanam seratus benih, tidak semua dari seratus benih itu
akan tumbuh. Mungkin sembilan puluh sembilan akan mati. Tapi tidak
masalah. Satu benih yang tumbuh itulah yang akan membuat mimpi Anda
menjadi kenyataan.

Karena itu tidak masalah membuat kesalahan!

Bertindak. Dan bertindak. Dan tetap bertindak.

Bangun pagi. Dan berlari mengejar mimpi Anda!

Sekalipun jika Anda merasa bahwa Anda hanya mempunyai sangat sedikit
sumber daya…


BERTINDAK ATAS APA YANG ANDA MILIKI

Ketika Daud melawan Goliat, ia tidak minta sebuah bazooka M9, sebuah
senapan mesin, atau sebuah jaket anti peluru. Ia bekerja dengan apa
yang ia miliki – sebuah ketapel kulit dan lima batu. Tuhan mengubah
apa yang dimilikinya menjadi sebuah senjata mematikan di tangannya.

Ketika Musa membawa Bangsa Israel keluar dari Mesir, ia tidak meminta
sekompi prajurit, armada tempur, atau beberapa peluru nuklir untuk
mengalahkan Mesir. Ia menggunakan apa yang ia miliki – sebuah tongkat
kayu tua. Tapi melalui tongkat kayu tua itu, Tuhan membuat seekor
ular, mengubah sungai menjadi darah, membelah laut merah – dan
menenggelamkan kereta perang Firaun.

Karena itu gunakan apa yang Anda miliki!

Saya banyak mendengar ini dari orang-orang yang berdalih tentang hidup
mereka yang biasa-biasa saja:
• “Tapi saya bukan lulusan sarjana.”
• “Saya tidak fasih berbahasa Inggris.”
• “Saya tidak punya koneksi yang tepat.”
• “Saya tidak baik dalam Matematika.”
• “Saya tidak mengerti bagaimana menjual.”
• “Saya tidak punya waktu.”
• “Saya tidak setampan Bo Sanchez.” (Periksa mata Anda.)

Jangan melihat pada apa yang tidak Anda miliki.

Inilah kebenarannya: Anda mempunyai segala sesuatu yang Anda butuhkan
untuk menjangkau mimpi-mimpi Anda.

Segalanya.

Anda membacanya?

S-E-G-A-L-A-N-Y-A!

Anda memiliki Roh Kudus. Anda memiliki teman-teman di sekeliling
Anda. Anda memiliki bakat-bakat lain dalam diri Anda. Dan lain-lain.

Dan berikut adalah langkah penting terakhir yang perlu Anda ambil…


LANGKAH KETIGA: MENYERAHKAN MIMPI ANDA

Beberapa dari Anda mungkin sangat terkejut dengan langkah ketiga saya.

Saya telah meminta Anda bermimpi, bukan? Untuk mengejarnya dengan
gairah yang besar sebagaimana Anda melihat dan merasakannya dalam hati
Anda?

Namun dalam Langkah Ketiga, saya akan meminta Anda untuk melakukan
sesuatu yang terkesan sangat bertolak belakang: Untuk menyerahkan
mimpi Anda pada Tuhan. Dalam Langkah Ketiga, Anda mengucapkan doa
yang paling sempurna. “Tuhan, bukan kehendakku melainkan kehendakMu
yang terjadi.”

Untuk percaya.

Untuk melepaskan.

Untuk sebenarnya memberitahu Tuhan bahwa Anda bahagia sekarang –
sekalipun tanpa mimpi ini.

Ini satu hal yang saya temukan tentang mimpi. Jika saya putus asa,
sangat membutuhkan, dan kalut – saya merasa sangat sulit untuk membuat
mimpi itu menjadi kenyataan.

Tapi jika saya menyerahkan pada Tuhan mimpi saya, dan rileks, dan
menyikapi pengejaran mimpi saya seperti bermain – saya merasa diri
saya menarik setiap berkat yang saya butuhkan dengan cara yang hampir
tanpa usaha.

Ini juga pengalaman saya dengan uang.

Ketika saya putus asa terhadap uang, sangat sedikit yang saya
dapatkan. Semua yang saya hasilkan merupakan suatu pergumulan.

Tapi ketika saya rileks dalam hal uang – percaya bahwa saya sedang
berenang dalam sebuah lautan uang – uang akan datang menggelinding ke
arah saya, memohon agar saya mengambilnya.

Ketika saya melakukan ini, saya tidak bergumul. Orang-orang yang
tepat datang pada saya. Buku yang tepat datang pada saya. Kesempatan-
kesempatan yang tepat datang. Hampir tanpa usaha…


MELEPASKAN

Akhir-akhir ini, saya mengatakan pada istri saya, “Tuhan sedang
mengajar saya untuk lebih rileks.”

Dia penasaran. “Apakah kita akan lebih sering berlibur?”

“Pastinya,” saya tertawa kecil. “Tapi artinya lebih dari itu. Saya
sedang belajar untuk bermimpi dan pada saat bersamaan melepaskan mimpi-
mimpi saya.”

“Apa maksudmu?” tanyanya.

“Saya tidak mengatakan saya tidak akan lagi bekerja dengan penuh
gairah,” saya berkata. “Saya sangat mencintai pekerjaan saya. Saya
akan tetap bangun lebih awal setiap pagi dan mencurahkan diri saya
dalam pelayanan dan bisnis saya. Tapi saya akan melepaskan semua
ketakutan dan semua kekuatiran. Mengapa kuatir? Ketika saya berenang
dalam kelimpahan Tuhan.”

“Itu luar biasa,” katanya. “Bisakah kita pergi ke Sagada?”

“Shhh. Saya belum selesai dengan penjelasan saya. Berserah artinya
saya percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah untuk kebaikan
saya. Dan percaya bahwa segala sesuatu yang tidak terjadi juga untuk
kebaikan saya.”

“Itu luar biasa. Jadi, apakah Sagada suatu hal baik?” isteri saya
berkedip.

(Saat Anda membaca blog ini, kami sedang dalam perjalanan ke Sagada!
Saya dan mulut besar saya…)

Saya ingat kisah gila ini…


APAKAH LULU ANDA?

Suatu hari, di sebuah rumah sakit jiwa, dua dokter sedang berkeliling.

Ketika mereka mengunjungi para pasien, mereka melihat seorang pria
meringkuk di ranjang, menangis, “Lulu, Lulu…”

“Siapa pria ini?” tanya dokter yang baru.

“Lulu adalah pacarnya. Pria ini ingin menikahi Lulu, tapi Lulu
menikahi orang lain…”

“Oh pria yang malang,” kata dokter muda itu, “Ia tidak bisa menanggung
kekecewaan dan kehilangan akal sehatnya.”

Kedua dokter itu terus berjalan. Di sebuah kamar yang lain, mereka
melihat seorang pasien lain, meringkuk di ranjang, juga meratap “Lulu,
Lulu…”

Dokter baru itu terkejut dan bertanya, “Dan siapa pria ini? Mengapa
ia juga meratapi ‘Lulu’?”

“Ini adalah pria yang dinikahi Lulu.”

Bolehkah saya mengajukan satu pertanyaan: Apakah Lulu Anda?

Lulu Anda adalah sebuah doa yang belum terjawab.

Saya punya sebuah pesan sederhana: Jika Anda tidak mendapat Lulu,
jangan kehilangan akal sehat Anda.

Serahkan Lulu Anda.

Pada akhirnya, Tuhan akan memberi Anda versi terbaik dari mimpi Anda!


HARAPKAN BERKAT

Minggu lalu, saya memberi kejutan pada istri saya dengan mengatakan
padanya, “Berkemaslah. Kita akan menginap di hotel bintang lima
selama 2 hari!”

Ia bertanya pada saya, “Bukankah itu mahal?”

“Saya akan meminta potongan harga,” jawab saya.

“Dan apakah engkau telah menelpon untuk reservasi?”

“Tidak,” kata saya, “Kita datangi saja meja resepsionis dan berharap
untuk diberkati.”

Ia bertanya, “Dan jika engkau tidak mendapat potongan harga? Atau
jika reservasi penuh?”

“Saya menaruh harapan saya di hadapan kemurahan Tuhan,” kata saya
padanya. Dengan kata lain, saya berserah. “Jika tidak ada potongan
harga atau tidak ada kamar kosong, kita pindah saja ke hotel lain.
Itu akan menjadi suatu petualangan!”

Maka kami berkemas dan berangkat.

Ketika saya menhampiri meja resepsionis hotel favorit saya, saya
bertanya, “Berapa kamar termurah di sini?”

Pria itu menunjukkan saya daftar tarif. Saya menelan ludah.

Harganya 2 juta Rupiah semalam.

Saya bertanya, “Apakah ada potongan harga?”

“Saya dapat memberi Anda sepuluh persen…,” katanya.

Saya mendesah. Satu juta delapan ratus masih mahal.

Pada detik itu, seorang pria tinggi, mengenakan jas dan dasi yang
bagus, berjalan keluar dari pintu di belakang meja resepsionis.
Dengan segera, saya mengenalinya. Ia adalah seorang teman. Setelah
saling menyapa, ia memberi saya kartu namanya. Di kartunya tertulis
“Manajer Resepsionis”. Ia adalah orang yang berwenang!

Saat itu juga, dari 2 juta Rupiah, ia menurunkan tarif kamar saya
menjadi 750 ribu Rupiah.

Tidak hanya itu, ia meng-upgrade kamar saya menjadi dua tingkat lebih
tinggi. Maka saya dan istri menginap di sebuah kamar seharga 3 juta
Rupiah++ hanya dengan harga 750 ribu semalam.

Itu belum semuanya.

Peningkatan hidup saya baru saja dimulai…


TUHAN INGIN MENG-UPGRADE ANDA

Dari hotel itu, saya langsung menuju bandara untuk terbang ke Hong
Kong. (Seorang yang sangat penting di Hong Kong ingin bertemu saya
untuk membicarakan suatu kemungkinan donasi. Ini juga merupakan
sebuah tayangan luar biasa tentang menarik berkat, karena saya tidak
menghubunginya. Ia yang menghubungi saya! Tapi itu cerita lain…)

Di bandara Manila, saya berjalan ke counter check-in. Tanpa saya
meminta, wanita di belakang meja itu berkata, “Tuan Sanchez, saya meng-
upgrade Anda ke Kelas Bisnis.” Wow. “Jika Anda memaksa,” kata saya
padanya.

Dua jam kemudian, saya mendarat di Hong Kong dan langsung menuju hotel
saya. Dan seandainya Anda berpikir saya mendapat semua kegilaan ini
karena saya terkenal, wanita Chinese di belakang meja resepsionis –
yang tidak mengenal saya dari Adam – berkata, “Tuan Sanchez, kami meng-
upgrade Anda ke kamar yang lebih besar.”

Saya tidak percaya pada apa yang saya dengar. Ini berlebihan!

Hari berikutnya, setelah pertemuan saya di Hong Kong (yang berjalan
sangat baik) saya kembali ke bandara Hong Kong. Ketika saya check-in,
saya setengah berharap kalau saya akan di-upgrade lagi. Tapi tidak
terjadi apapun.

Saya berkata pada diri sendiri, “Saya akan menikmati perjalanan
pesawat ini.” Saya sedang mempraktekkan Langkah Ketiga: Percaya.
Berserah. Jangan putus asa. Lepaskan.

Maka saya berjalan masuk ke pesawat dan duduk di bangku ekonomi saya.
Saya mengeluarkan sebuah buku dan mulai membaca. Saat itu seorang
pramugara menghampiri saya dan berkata, “Saudara Bo, saya antar Anda
ke Kelas Bisnis.”

Sembari duduk di Kelas Bisnis, menghirup jus jeruk, saya rileks.


RILEKS!

Hidup dengan harapan.

Berharap Tuhan memberkati Anda!

Ketika Anda lebih percaya, Anda akan lebih rileks. Dan Anda akan
menyadari bahwa apa yang sebelumnya menjadi pergumulan sekarang akan
menjadi mudah. Pintu-pintu akan terbuka. Orang-orang akan memanggil
Anda. Kesempatan-kesempatan akan menghampiri Anda.

Teman yang terkasih, saya berbicara tentang berkat-berkat bagi hidup
Anda. Bagi finansial Anda. Bagi kehidupan keluarga Anda. Terima
berkat-berkat Tuhan yang melimpah!

Hei, saya tidak mengatakan bahwa Anda tidak lagi akan mempunyai
masalah.

Anda akan tetap mempunyai masalah.

Namun Anda akan melihat masalah-masalah Anda dengan pandangan yang
baru…


BAGAIMANA DENGAN KETIKA HAL-HAL BURUK TERJADI?

Saya akan ceritakan kisah terakhir saya.

Suatu hari, seorang raja menempatkan sebongkah batu besar di tengah
jalan. Kemudian ia menyembunyikan sebuah kantong di balik bongkahan
itu, dan menunggu di semak-semak untuk melihat apa yang akan dilakukan
orang-orang.

Banyak bangsawan, ksatria, pastor, dan tentara melihat bongkahan itu
dan mengeluh bongkahan itu menghalangi jalan. Itulah satu-satunya
yang mereka lakukan – mengeluh, mengeluh, dan mengeluh lagi.

Tapi kemudian di sore hari, seorang petani berjalan di jalan itu,
melihat bongkahan itu, menurunkan bawaannya – dan mendorong bongkahan
tersebut ke pinggir jalan. Ketika ia melakukan itu, ia melihat pundi-
pundi raja di bawahnya. Ia membukanya dan melihat pundi-pundi itu
dipenuhi emas murni, termasuk sebuah surat dari sang raja, “Ini adalah
upahmu. Karena di balik setiap bongkahan di jalan kehidupan ada emas
murni.”

Teman, di balik setiap masalah dalam hidup Anda ada sebuah berkat
berharga.

Di balik setiap cobaan dalam hidup Anda ada sebuah harta yang menanti
untuk ditemukan.

Setiap kali hal buruk terjadi pada saya, saya berkata, “Ini bukanlah
suatu masalah. Ini adalah sebuah kesempatan bagi saya untuk bertumbuh
dengan lompatan dan lonjakan. Ini akan menjadi salah satu berkat
terbesar dalam hidup saya.”

Maju terus.

Lihat mimpi Anda.

Tebar mimpi Anda.

Dan serahkan mimpi Anda.

Rileks!

Berharap untuk diberkati.


Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

Wednesday, May 13, 2009

John C Maxwell Wife's about Happiness

John C Maxwell suatu ketika pernah didapuk menjadi seorang pembicara di sebuah seminar bersama istrinya. Ia dan istrinya, Margaret, diminta menjadi pembicara pada beberapa sesi secara terpisah. Ketika Maxwell sedang menjadi pembicara, istrinya selalu duduk di barisan terdepan dan mendengarkan seminar suaminya. Sebaliknya, ketika Margaret sedang menjadi pembicara di salah satu sesi, suaminya selalu menemaninya dari bangku paling depan.
Ceritanya, suatu ketika sang istri, Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa, Maxwell duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Dan di akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan. Yang namanya seminar selalu ada interaksi dua arah dari peserta seminar juga kan? (Kalau satu arah mah namanya khotbah.)

Di sesi tanya jawab itu, setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya. Ketika diberikan kesempatan, pertanyaan ibu itu seperti ini, "Miss Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"

Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus. Dan semua peserta penasaran menunggu jawaban Margaret. Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak."
Seluruh ruangan langsung terkejut. "Tidak," katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia." Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell. (Kebayang ga malunya Maxwell saat itu.) Dan Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar. Malu ui!

Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia."
Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?"
"Karena," jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri."
Dengan kata lain, maksud dari Margaret adalah, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.

Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar.
Contohnya rasul Paulus. Ketika itu rasul Paulus sedang dihimpit oleh keadaan. Ia disiksa dan dipenjara, ditolak kanan kiri. Tapi coba lihat surat-suratnya. Apakah berisi keluh kesah? Justru sebaliknya! Sebagian besar surat-surat Paulus justru berisikan motivasi, berita gembira dan inspirasi. Rasul Paulus bahagia. Meskipun keadaan sekelilingnya mungkin merupakan alasan ia tidak bahagia, namun ia bahagia.

Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, seberapa cantik istrimu, seberapa ganteng suamimu atau sesukses apa hidupmu. Ini masalah pilihan: apakah kamu memilih untuk bahagia atau tidak.

Sunday, May 10, 2009

Do You Embrace Change?

APAKAH ANDA TERBUKA TERHADAP PERUBAHAN?


Suatu hari, seorang pria menelepon bosnya di rumah, tapi malah dijawab
oleh istri bosnya.

Istrinya berkata, “Maaf, tapi ia meninggal minggu lalu.”

Hari berikutnya, si pria menelepon lagi dan menanyakan bosnya.

Istri bosnya menjawab, “Sudah saya katakan, ia meninggal minggu lalu.”

Hari ketiga, si pria menelepon lagi dan menanyakan Bosnya.

Istri bosnya sangat marah dan berteriak, “Kamu tidak mengerti juga
ya? Saya sudah katakan dua kali – SUAMIKU, BOSMU, MENINGGAL MINGGU
LALU! Mengapa Anda terus menelepon?”

Pria itu tertawa dan berkata, “Karena saya suka saja mendengarnya…”


APAKAH ANDA MENGALAMI KEMACETAN DALAM HIDUP?

Banyak orang seperti pria ini: Mereka menunggu bosnya meninggal.

Ia jelas-jelas membenci bosnya. Karena itu mengapa ia tidak melakukan
sesuatu terhadap kondisi tersebut? Ia bisa saja bicara dengan
bosnya. Ia bisa pindah kerja.

Banyak orang mengalami kemacetan tapi mereka menunggu perubahan
terjadi dengan sendirinya.

Jangan tunggu sampai si bos meninggalkan Anda – apapun arti “bos” bagi
Anda.

Jika Anda ingin hidup Anda berubah, maka Anda harus berubah.

Hari ini, saya ingin menceritakan dua kisah menarik pada Anda.

Yang pertama adalah sebuah kisah yang dikirimkan via email oleh teman-
teman sekitar lebih dari 273 kali.

Oke, saya melebih-lebihkan. Tapi saya yakin Anda juga mempunyai
cerita menarik ini dalam inbox email Anda.

Jika Anda tahu kisah ini, lewati saja, dan baca uraian saya yang
cemerlang, dalam, dan luar biasa sesudah kisah ini. (Paling tidak,
itulah yang dikatakan ibu saya, dan Anda tidak bisa mendebat ibu
saya.)

Jika Anda belum pernah membacanya, silahkan nikmati. Ini ceritanya…


PENGUSAHA DAN NELAYAN

Satu hari seorang nelayan sedang berbaring di sebuah pantai yang indah
dengan alat pancingnya yang diganjal di pasir dan kailnya dibuang ke
dalam ombak biru yang cemerlang.

Ia sedang menikmati hangatnya mentari siang dan harapan tertangkapnya
seekor ikan.

Tak lama kemudian, seorang pengusaha berjalan menyusuri pantai mencoba
untuk melepaskan rasa stres dari hari-hari kerjanya. Ia memperhatikan
si nelayan yang duduk di pantai dan memutuskan untuk mencari tahu
mengapa nelayan ini hanya memancing dan tidak bekerja lebih keras bagi
dirinya dan keluarganya.

“Anda tidak akan mendapat banyak ikan dengan cara itu,” kata si
pengusaha kepada si nelayan, “Anda harusnya bekerja daripada hanya
berbaring di pantai!”

Si nelayan menatap pengusaha itu, tersenyum dan menjawab, “Apa yang
akan saya peroleh?”

“Anda bisa mendapat jala yang lebih besar dan menangkap lebih banyak
ikan!” jawab si pengusaha.

“Dan kemudian apa yang akan saya peroleh?”tanya si nelayan, tetap
tersenyum.

Si pengusaha menjawab, “Anda akan mempunyai uang dan Anda akan mampu
membeli sebuah kapal yang akan menghasilkan tangkapan ikan yang lebih
banyak!”

“Dan kemudian apa yang akan saya peroleh?” tanya si nelayan lagi.

Si pengusaha mulai kesal dengan pertanyaan-pertanyaan si nelayan.

“Anda bisa membeli kapal yang lebih besar dan menggaji beberapa orang
untuk bekerja bagi Anda!” katanya.

“Dan kemudian apa yang akan saya peroleh?” ulang si nelayan.

Si pengusaha menjadi marah. “Tidakkah Anda mengerti? Anda dapat
membangun sebuah armada kapal penangkap ikan, mengarungi seluruh
dunia, dan membiarkan semua karyawan Anda menangkap ikan bagi Anda!”

Sekali lagi si nelayan bertanya, “Dan kemudian apa yang akan saya
peroleh?”

Muka si pengusaha merah padam karena gusar dan berteriak pada si
nelayan, “Tidakkah Anda mengerti bahwa Anda akan menjadi sangat kaya
dan Anda tidak perlu bekerja lagi seumur hidup! Anda dapat
menghabiskan seluruh sisa hari Anda dengan duduk di pantai ini sambil
menikmati matahari terbenam. Anda tidak akan merasa kuatir lagi akan
hidup!”

Si nelayan, tetap tersenyum, hanya memandang ke atas, mengangguk dan
berkata: “Dan menurut Anda apa yang sedang saya lakukan sekarang?”


SUKACITA TERBESAR DALAM HIDUP

Kisah-kisah indah, bukan?

Tapi bolehkah saya menyodok sebuah lubang besar dalam kisah indah ini?

Mari kita pikirkan bersama. Jika si nelayan memutuskan untuk
mengembangkan dan “merumitkan” hidupnya dengan membangun sebuah bisnis
penangkapan ikan yang lebih besar, bukankah ia mampu menyediakan
lapangan pekerjaan, memberi makan banyak keluarga, dan melayani banyak
pelanggan?

Aha.

Saya percaya pertanyaan terbesar dalam hidup bukanlah “Siapa yang
paling merasa senang?”

Pertanyaan terbesar dalam hidup adalah “Siapa yang paling mencintai?”

Merasa puas dengan kondisi Anda adalah luar biasa.

Namun bertumbuh, jika diharuskan oleh cinta, adalah juga luar biasa.

Pada akhirnya, kepuasan dan pertumbuhan adalah penting, tapi bukan
nilai yang paling penting. Yang paling penting adalah cinta!

Ini akan menyelesaikan masalah berikut…


MERASA PUAS DAN MENGINGINKAN PERTUMBUHAN
PADA SAAT YANG BERSAMAAN?

Ini mustahil.

Tapi penekanan ini pada kenyataannya adalah salah satu rahasia dari
kebahagiaan ekstrim.

Anda harus belajar untuk merasa puas dengan apa yang Anda miliki, dan
sering berkata “Terima Kasih”, dan mengambil waktu untuk merayakan dan
mengadakan sebuah pesta. Namun pada tarikan nafas berikutnya,
menginginkan hal-hal yang lebih baik, mengupayakan puncak yang lebih
tinggi, dan terbuka terhadap perubahan.

Bagaimana hal itu mungkin?

Jawabannya adalah cinta.

Sekarang, saya akan ceritakan kisah menarik yang kedua.

Saya yakin Anda belum pernah membaca kisah ini sebelumnya.

Mengapa? Karena saya menulis 75% dari kisah ini. Haha.

Oke, baca dan nikmati!



ANAK SUNGAI DAN ANGIN

Suatu hari, Anak Sungai memandang ke gurun – dan menghela nafas
panjang.

Ia tahu ia sedang mengalami kemacetan. Bagaimana ia dapat
menyeberangi gurun raksasa ini?

Maka Anak Sungai berbicara kepada Angin.

“Tuan Angin, aku perlu nasehatmu. Aku ingin menyeberangi gurun
raksasa ini. Tapi jika aku memasukinya, pasir akan menyerapku dan aku
tidak ada lagi…”

“Itu benar,” Angin berpikir dalam-dalam.

“Karena itu apa yang harus aku lakukan? Engkau lihat, aku mempunyai
sebuah mimpi. Aku ingin bertumbuh. Aku ingin lebih banyak ikan
membuat rumah mereka di dalamku. Aku ingin lebih banyak pohon
menanamkan akar mereka pada pundakku. Aku ingin keluarga-keluarga
bahagia berpiknik di tepi sungaiku. Aku ingin memberkati dunia dengan
cinta yang besar.”

Si Angin tersenyum, “Aku dapat membantumu. Aku dapat menyerapmu dan
membawamu melewati gurun ini.”

Anak Sungai tertegun. Ia berkata, “Tidakkah itu terdengar
mengerikan? Apa maksudnya engkau akan menyerapku?”

“Itu artinya bahwa engkau akan menjadi sebuah awan dan aku akan
membawamu ke sisi lain gurun ini. Sesampainya di sana, engkau akan
menjadi hujan dan engkau akan menjadi Anak Sungai lagi.”

“Aku akan mengubah bentukku? Aku tidak lagi menjadi diriku?”


TAK SEORANGPUN DAPAT MELAWAN PERUBAHAN

“Tuan Anak Sungai, engkau punya tiga pilihan. Pilihan pertamamu
adalah melepaskan mimpimu dan tetap berada di mana engkau sekarang.”

Anak Sungai berkata, “Di luar pilihan. Mimpiku tentang cinta
mendorongku untuk bertumbuh.”

“Pilihan keduamu,” kata Angin, “adalah melewati gurun tanpa mengubah
apapun. Bermimpi tapi mencegah mimpi untuk mengubahmu.”

“Dan apa pilihan ketigaku?”

“Bermimpi dan terbuka terhadap perubahan,” Angin tersenyum.

“Bawa saya, Tuan Angin. Saya siap!” Anak Sungai tertawa.


MERASA NYAMAN DENGAN KETIDAK-TERATURAN

Dengan segera, Angin bergegas ke bawah dan meniup kencang Anak
Sungai. Sedikit demi sedikit dari Anak Sungai mulai berputar ke
atas. Mengerikan. Tidak beraturan!

Untuk sesaat, Anak Sungai kembali dihinggapi oleh rasa takut.

Maka Angin berteriak di tengah kekacauan, “Siapa kamu? Engkau bukan
sebuah Anak Sungai. Engkau adalah Air! Hakekatmu bukanlah wujudmu.
Ketika engkau tahu siapa sesungguhnya dirimu, engkau akan merasa
nyaman di tengah kekacauan. Karena jauh di dalam hatimu, engkau tahu
bahwa tak ada apapun yang akan berubah.”

Air berkata, “Tapi aku masih takut!”

“Cintai dirimu dan cintai mimpimu. Cintai ikan yang akan hidup di
dalammu, pohon-pohon yang akan tertanam di pundakmu, dan keluarga-
keluarga yang akan berpiknik di tepi sungaimu. Dan cinta akan
menyingkirkan semua rasa takutmu.”

Akhirnya, di sisi lain gurun itu, hujan yang turun mengumpulkan
dirinya sendiri ke dalam sebuah Anak Sungai lagi. Ketika ia sudah
lengkap, ia berkata, “Tuan Angin, aku tidak tahu bagaimana berterima
kasih padamu. Engkau telah mengubahku.”

Angin tersenyum, “Tidak, sahabatku. Hanya cinta yang dapat
mengubahmu.”


APA JALAN ANDA?

Kalau begitu, apa mimpi Anda tentang cinta?

Seperti Anak Sungai, Anda juga punya tiga pilihan…


Pilihan #1: BERMAIN KECIL-KECILAN

Suatu hari, seorang wanita datang pada saya mengeluhkan suaminya.

“Ia sudah tidak bekerja selama 6 tahun. Saya yang mencari nafkah
untuk keluarga,” katanya.

“Apa yang ia kerjakan di rumah?” saya bertanya.

“Berdoa dan membaca Alkitab. Dan membaca buku-bukumu!”

Karena itu saya berbicara pada suaminya. Hal pertama yang ia katakan
adalah, “Bo, saya menyukai buku-bukumu. Khususnya tentang
kesederhanaan. Sekarang saya hidup sederhana. Saya begitu puas
dengan hidup saya. Itulah yang Anda tulis, bukan?”

Untuk sesaat, saya berpikir apakah benar saya menulis tentang hal itu!

Kemudian ia mengatakan sesuatu yang menarik. “Anda lihat Bo, sekarang
saya berada di tingkatan hidup dimana saya lebih memilih untuk menjadi
miskin dan dekat pada Tuhan daripada menjadi kaya dan jauh dari
Tuhan.”

Sangat menyentuh? Membuat Anda ingin menangis.

Ya, jika itu bukan dikatakan oleh seorang suami dan ayah yang sudah
tidak bekerja selama 6 tahun.

Baginya, hidup adalah hitam putih. Jika Anda miskin, Anda dekat pada
Tuhan. Jika Anda kaya, Anda jauh dari Tuhan. Tak pernah terpikir
olehnya bahwa mungkin saja menjadi kaya dan dekat pada Tuhan.

Seorang nelayan miskin menangkap ikan yang cukup bagi keluarganya
adalah indah. Sederhana. Nyaman. Damai. Tapi pertanyaannya: Jika
Tuhan memberikan padanya sumber-sumber untuk bertumbuh dan kesempatan
untuk memberi makan lebih banyak orang, tidakkah seharusnya ia
mengambil kesempatan tersebut?

Jika Anda bermain kecil-kecilan karena cinta mengharuskan Anda untuk
bermain kecil-kecilan, sah-sah saja!

Tapi jika Anda bermain kecil-kecilan karena rasa takut, Anda tidak
akan pernah bahagia.


Pilihan #2: BERMIMPI BESAR TAPI TETAP TIDAK BERUBAH

Ada dua tipe inovasi.

Sustaining Innovation dan Disrupting Innovation. (Sustaining
Innovation adalah perubahan dengan mengembangkan apa yang sudah ada,
sedangkan Disrupting Innovation adalah perubahan dengan mengubah apa
yang sudah ada. Jelas bedanya ya? Dan untuk selanjutnya, kami tetap
menggunakan istilah dalam versi aslinya.)

Anggap saja Anda mempunyai sebuah papan seluncur.

Dan mimpi Anda adalah melancong lebih jauh dan lebih cepat.

Sustaining Innovation berarti Anda akan mengembangkan papan seluncur
Anda.

Mungkin Anda memberi lebih banyak minyak pelumas.

Mungkin Anda membuat papan tersebut lebih aerodinamik.

Mungkin Anda mengubah rodanya dengan menggunakan logam titanium.

Mungkin Anda mengikuti kursus dari pakar papan seluncur.

Disrupting Innovation sama sekali berbeda.

Di sini Anda mengajukan pertanyaan yang berbahaya, “Jika saya bisa
mengubah apapun dalam hidup saya, apa yang akan saya ubah agar saya
dapat mencapai mimpi saya?”

Disrupting Innovation berarti menyingkirkan papan seluncur dan
mengambil sebuah motor Harley Davidson 3000 cc!

Hal itu sulit.

Disrupting Innovation percaya bahwa apa yang membawa Anda ke tempat
Anda berada sekarang belum tentu membawa Anda ke tempat yang ingin
Anda tuju.

Di saat orang berbicara tentang perubahan, biasanya mereka berbicara
tentang Sustaining Innovation, bukan Disrupting Innovation.

Jangan salah sangka. Sustaining Innovation sangat penting. Kita
harus melakukannya setiap hari. Namun semua itu tidak cukup.
Khususnya jika Anda punya Mimpi-mimpi Besar.

Karena Mimpi-mimpi Besar mengharuskan Anda terbuka terhadap Perubahan-
perubahan Besar – kata lain dari Disrupting Innovation.

Hal itu membawa kita kepada pilihan ketiga…


Pilihan #3: BERMIMPI BESAR DAN TERBUKA TERHADAP PERUBAHAN BESAR

Saya telah memperhatikan bahwa orang yang terbuka terhadap perubahan
besar adalah mereka yang mengenal diri mereka sendiri terlepas dari
jabatan, status, reputasi, dan predikat mereka. Mereka mengerti
perbedaan antara hakekat dan wujud.

Keluarga rohani saya, Komunitas Light of Jesus, sedang melewati suatu
Disrupting Innovation saat ini. Sebagaimana kami akan memasuki ulang
tahun ke-30 tahun depan, kami sedang menyingkirkan papan seluncur dan
membangun bukan sebuah motor melainkan sebuah roket bagi komunitas
kami!

Karena mimpi kami untuk memuridkan 100.000 orang pada Tahun 2020,
sekarang kami sedang merombak struktur kami, pertemuan-pertemuan kami,
gaya kami – hampir semuanya yang kami sayangi dan yang terkasih bagi
kami. Tak ada yang tak tersentuh.

Oh percayalah, ini merupakan ketidak-teraturan yang tidak bisa
dipercaya! Seperti sebuah kilat yang melewati kami.

Tapi saya sangat bahagia karena sebagian besar pemimpin dan anggota
melewati kekacauan itu dengan damai. Karena mereka tahu hakekat
mereka: mereka adalah orang-orang yang mencintai Tuhan dan sesama.
Hal itu tidak akan pernah berubah.


HEI, SEKARANG GILIRAN ANDA

Lihat hidup Anda sekarang.

1. Dari ketiga pilihan ini, pilihan mana yang Anda ambil?
2. Jika Anda dapat mengubah apapun dalam hidup Anda untuk mencapai
mimpi Anda, apakah yang akan Anda ubah?
3. Adakah Disrupting Innovation yang telah Anda singkirkan?

Percayalah.

Jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan menunjukkan nasib
Anda.


Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez


Grab this Widget ~ Blogger Accessories