Bantuan Kemanusiaan

D.Savio Search Engine

Friday, July 20, 2012

Stephen Covey Leave This World, July 16, 2012


7 Habits of Highly Effective People

Stephen Covey's personal development classic for reinvention


1
2
3
4
5
"The world has changed dramatically since The 7 Habits of Highly Effective People was first published," the late Stephen Covey wrote in the foreword of his 1989 personal development classic. "Life is more complex, more stressful, more demanding." Covey died today, July 16, 2012 at the age of 79, his daughter announced.
Said Covey, "My answer: the greater the change and more difficult our challenges, the more relevant the habits become. We face challenges and problems in our personal lives, our families, and our organizations unimagined even one and two decades ago.
His holistic, principle-centered approach for solving personal and professional problems is as relevant today as it ever was. His habits--which Covey says create a composite of our character--provide a step-by-step pathway for living with fairness, integrity, service and human dignity.


Habit 1: Be Proactive

Being proactive means more than taking the initiative, Covey wrote in this 2008 article for SUCCESS. "It means that we are responsible for our own lives. Our behavior is a function of our decisions. Not our conditions."


Habit 2: Begin with the End in Mind

Begin today with the image or picture of the end of your life as your frame of reference by which everything else is examined.  It also means start with a clear understanding of your destination. It means know where you're going so that you better understand where you are now and so the steps you take are always in the right direction.

Habit 3: Put First Things First

It's very easy to get caught up in an activity trap, in the busy-ness of life, to work harder at climbing the ladder of success only to discover it's leaning against the wrong wall. It is possible to be busy—very busy—without being very effective.

Habit 4: Think Win/Win

It's the basic idea of the Golden Rule. It's mutual respect and mutual benefit. If you have a win-win spirit, you want the other person to win as well.

Habit 5: Seek First to Understand, Then to Be Understood

When both parties are trying to be understood, neither party is really listening. Covey called this interaction, "the dialogue of the deaf." But to understand is an important key to interpersonal relationships and can magically transform the course of discussions. By making the investment of time and effort required to understand the other party, we change the dynamics of the interchange.

Habit 6: Synergize

The highest forms of synergy focus the four unique human endowments, the motive of Win/Win, and the skills of empathetic communication on the toughest challenges we face in life.

Habit 7: Sharpen the Saw

First of all, decide what is truly important and distinguish it from that which is urgent but not important. Half the time people spend is on things that are urgent but not important, like a ringing phone, something that is pressing, something that is proximate or popular, but it may not be important at all. You must learn to say no to the unimportant so you can say yes to the important.

source: Success



Thursday, July 5, 2012

Dendam Positif

Seorang perempuan muda, pekerja di salah satu salon kecantikan di New York, salon dimana dia bekerja sering dikunjungi oleh kalangan atas dan celebritis.

Suatu hari dia terkagum-kagum melihat pakaian seorang pelanggan kaya yang sedang berkunjung ke salon dimana dia bekerja. Rasa ingin tahunya langsung muncul, dan lalu bertanya dengan pertanyaan spontan, : "Dimana Ibu membelinya ya?"

Pelanggan kaya itu menatap dirinya dengan sikap dingin dan  tatapan tajam, dengan ketusnya menjawab : " Untuk apa kamu mau tahu dimana membelinya,  seandainya saya katakan pada kamu, kamu tidak akan sanggup membelinya".

Mendengar kata hinaan itu, si pekerja salon itu melangkah pergi dengan wajah merah padam, perasaannya terluka, tetapi batinnya berbicara : "Saya berjanji suatu hari saya pasti bisa mendapat semua seperti wanita kaya itu dapatkan, perhiasan, rumah mewah, uang yang banyak..... tidak akan pernah lagi, tidak akan pernah orang akan mengatakan seperti itu pada saya."

Beberapa tahun kemudian, terlihat di banyak koran, foto foto si pekerja itu bersama orang orang top dunia, seperti Pangeran Charles, Putri Grace dari Monaco, Rose Keneedy, TC Cooke dan lain lain.

Tidak lain dia adalah ESTEE LAUDER, salah satu wanita terkaya, dan pioner dalam industri kecantikan dunia. Kini produk produk kosmetiknya dengan merek nama dirinya telah merambah di semua belahan dunia.

Kalau kita hanya meratapi diri kita atas hinaan itu, kita hanya menyimpan dendam dan mengharapkan hal hal buruk terjadi pada orang yang menghina kita, sebagai pelampisan. Itu tidak akan memberikan manfaat apa apa, dan lihat pada Estee Lauder, yang telah mengubah rasa dendamnya menjadi motivasi dirinya untuk meraih kesuksesan. Terkadang kita harus bersyukur saat dihina orang lain, karena orang itu teratur mengeluarkan kata kata hinaan dan itu dapat membangkitkan semangat kita.

Selamat Berkarya, menggapai Impian

Salam,
Ferdy D. Savio

Lakukan Pengembangan Diri sebelum Anda Tertinggal!

Tuesday, July 3, 2012

Lukisanku Indah?

Suatu hari, ada seorang pelukis yg terkenal sedang menyelesaikan lukisannya,

Lukisan ini adalah lukisan yg sangat bagus & akan diperlihatkan pada saat pernikahan Putri Diana..

Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan lukisannya. Ia mengamat-amati lukisannya dengan penuh kekaguman. Terus ia memandangi lukisannya dari berbagai posisi.

Dengan berjalan mundur ia masih mencermati hasil lukisannya.

Dia terus berjalan mundur tanpa menyadari bahwa di belakangnya adalah ujung dari gedung tsb yg tinggi sekali & tinggal satu langkah lagi dia akan mengakhiri hidupnya.

Salah seorang melihat pelukis tsb & hendak berteriak untuk memperingatkan pelukis tsb, tapi tidak jadi karena dia berpikir mungkin ketika mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget & malah jatuh ke belakang..

Kemudian orang tsb mengambil kuas & cat yg ada di depan lukisan, lalu mencoret-coret lukisan tersebut sampai rusak.

Pelukis tersebut sangatlah marah & maju hendak memukul orang tersebut, tapi beberapa orang yang ada di situ menghadang & memperlihatkan posisi pelukis tadi yg nyaris jatuh..

Sobat,

Kadang kita telah melukiskan masa depan dan rencana kita dengan sangat bagus & memimpikan suatu hari yg indah.

Tetapi lukisan itu 'kelihatannya' dirusak oleh TUHAN, karena TUHAN melihat bahaya yg ada pada kita kalau kita melangkah..

Tak jarang kita menjadi marah, jengkel dan kecewa terhadap TUHAN.. 

Tapi perlu kita ketahui,

bahwa di balik semua yang kita alami, Tuhan memiliki rencana dan alasan.

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri…! Biarkan DIA turut menggoreskan kuas rahmatNya di atas kanvas kehidupan kita, sehingga lukisan hidup ini menjadi lebih indah.

God bless you

Salam,
Ferdy D. Savio

Lakukan Pengembangan Diri sebelum Anda Tertinggal!


Grab this Widget ~ Blogger Accessories